Teknik Kimia Tawarkan Magang Enam Bulan, Siapkan Lulusan Terjun ke Dunia Industri
Kaprodi Teknik Kimia S-1 ITN Malang Mohammad Istnaeny Hudha, ST MT usai penandatanganan MoA dengan Universitas Ma Chung beberapa waktu yang lalu di Universitas Ma Chung. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Teknik Kimia S-1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang semester depan mulai menawarkan program magang kepada mahasiswa. Selama enam bulan atau satu semester mahasiswa bisa magang di berbagai perusahaan/industri bonafit di Indonesia. Program ini sebagai penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) kerjasama antara Teknik Kimia dan perusahaan.
“MBKM sebagai sarana agar mahasiswa memiliki potensi lebih, tidak hanya sekedar materi yang didapat di perkuliahan. Kalau hanya mengandalkan dari kuliah saja masih kurang. Padahal kebutuhan dunia kerja sangat kompleks,” ujar Kaprodi Teknik Kimia S-1 ITN Malang Mohammad Istnaeny Hudha, ST MT saat ditemui di kampus 1, Selasa (19/01/2021).
Program magang khusus untuk mahasiswa semester 6 dan 7 ini bisa menjadi stimulus. Dari magang mahasiswa akan banyak mendapatkan pengalaman, bukan hanya sekedar teori. Mahasiswa juga bisa mengukur kompetensi dirinya dan sejauh mana kebutuhan tenaga kerja di lapangan/perusahaan.
“Selama ini untuk Teknik Kimia kalau PKN (Praktek Kerja Nyata) hanya satu sampai dua bulan. Waktu sesingkat ini tidak banyak yang didapat. Biasanya mereka hanya mendapatkan gambaran umum tentang perusahaan, seperti proses tenaga kerja, organisasi, pengolahan limbah dan lain-lain,” lanjutnya.
Beda halnya dengan magang enam bulan. Mahasiswa akan diberi kesempatan untuk ikut mengerjakan, mengevaluasi proyek, diminta pendapat serta lain sebagainya. “Misalnya, mahasiswa bisa ikut terlibat dalam mempertimbangkan dan menentukan jenis material yang dipakai oleh industri. Jadi mahasiswa bisa belajar sekaligus menerapkan teori yang di dapat di kampus,” beber Istnaeny.
Dikatakan Istnaeny, program magang selain bermanfaat bagi mahasiswa juga memberi keuntungan bagi prodi. Prodi akan mendapat informasi kompetensi dan bisa mempersiapkan lulusan sesuai kebutuhan industri. Selama ini untuk memperkaya kurikulum prodi juga mendapat masukan dari Asosiasi Pendidikan Tinggi Teknik Kimia (Aptekim ) dan dari industri kimia.
Masukan dari industri terkait potensi mahasiswa Teknik Kimia yang butuhkan oleh dunia kerja. Seperti, kompetensi HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) dalam bidang makanan, K3 Umum, K3 Kimia, ISO Managemen, AMDAL, dll. Termasuk peluang mereka setelah lulus bisa kerja di bidang umum dan kimia.
“Ini info-info bagus hasil feedback industri yang telah bekerjasama dengan kami. Sehingga, kami bisa memberi gambaran ke mahasiswa kalau lulus dan kerja di satu perusahaa, maka kompetensi yang harus dipersiapkan seperti ini,” katanya.
Untuk magang di perusahaan ada syarat yang harus terpenuhi oleh mahasiswa. Selain semester 6 dan 7, IP harus 3,4. Lokasi magang bisa dipilih yang terdekat dari tempat tinggal selama perusahaan menjalin kerjasama dengan Teknik Kimia. Lama magang juga bisa disesuaikan, enam bulan untuk magang di perusahaan, sedangkan magang di konsultan akan menyesuaikan proyek yang sedang di jalankan.
Sejauh ini perusahaan yang sudah menjalin kerjasama dengan Teknik Kimia antara lain, Pabrik Gula (PG) Krebet Baru Kabupaten Malang, PT NSU (Naura Solusi Utama) Pasuruan (konsultan safety), PT Cemerlang Lingkungan Internusa (CLI) Mojokerto (konsultan pengolahan limbah), PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ) Cilegon (pabrik gula rafinasi) dan masih banyak lagi.
“Saat ini Teknik Kimia sedang penjajakan kerjasama dengan PT Kaltim Methanol Industri (KMI) dan konsultan limbah di Kalimantan. Memang jauh, tapi ini untuk memfasilitasi mahasiswa dari daerah (Kalimantan) agar bisa magang di dekat tempat tinggal,” pungkas Istnaeny. Selain magang, program MBKM Teknik Kimia juga bekerjasama dengan Teknik Kimia Universitas Tribuana Tunggadewi UNITRI dan Teknik Kimia Universitas Ma Chung. (me/Humas ITN Malang)