Back

Terbaik Teknik Geodesi Lakukan Penelitian atas Permasalahan Banjir dan Alih Fungsi Lahan

Neisyia Purwitasari lulusan terbaik Teknik Geodesi S-1, ITN Malang, pada wisuda ke 69 periode I tahun 2023. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Banjir menjadi salah satu masalah di Indonesia pada musim penghujan. Baik pada daerah perkotaan maupun daerah pedesaan khususnya pegunungan. Hal inilah yang sedang dihadapi oleh Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selain banjir, permasalahan utama Kabupaten Bandung juga pada banyaknya alih fungsi lahan. Selain melakukan kegiatan pertanian di lereng gunung dan perbukitan, alih fungsi lahan terbangun pada daerah dekat perkotaan membuat air sulit meresap sehingga menyebabkan beberapa kecamatan terendam banjir ketika musim hujan tiba.

Masalah inilah yang diangkat oleh Neisyia Purwitasari lewat skripsi berjudul Analisis Karakteristik Indeks Vegetasi Kaitannya dengan Perubahan Tutupan Lahan di Kabupaten Bandung Tahun 2018-2022. Neisyia merupakan lulusan terbaik Teknik Geodesi S-1, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.

“Kabupaten Bandung memiliki kondisi geografis yang cocok dengan penelitian saya. Ditinjau dari segi ilmu lingkungan di daerah pegunungan tidak boleh untuk pertanian seperti tanaman semusim. Juga tidak boleh untuk pemukiman, karena dapat berpotensi terjadi berbagai bencana alam seperti longsor, dan banjir,” tutur Neisyia.

Neisyia mempelajari fenomena-fenomena perubahan wilayah yang terjadi selama lima tahun terakhir, dari tahun 2018-2022. Ia melakukan pengamatan studi menggunakan Citra Sentinel-2 Level 1C. Untuk dapat mengestimasi karakteristik indeks vegetasi menggunakan metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), serta klasifikasi tutupan lahan dengan metode Supervised yakni Maximum Likelihood Classification.

Baca juga : Peringati HUT RI ke-77, Tim Geodesi ITN Malang Sukses Selesaikan Peta Batas Wilayah Kelurahan se-Kabupaten Lamongan

“Yang dipelajari tentang fenomena lingkungan. Ada yang trend-nya positif dan ada yang negatif,” lanjut pemilik IPK 3,46 ini.

Penelitian Neisyia menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan terbesar terjadi di Kecamatan Pacet pada tahun 2019 hingga 2020. Ini terlihat dari adanya daerah pertanian yang karakteristik indeksnya berupa kehijauan sedang, dan kerapatan sedang menjadi perkebunan, yang karakteristik indeksnya berupa kehijauan tinggi dan kerapatan lebat. Dengan luas perubahan mencapai 434 Hektare.

Neisyia Purwitasari sedang melakukan pengambilan titik sampel lapangan dengan GPS Handheld. (Foto: Istimewa)

Sementara perubahan tutupan lahan terkecil terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot pada tahun 2021 sampai 2022. Yakni pada kelas daerah pertanian yang karakteristik indeksnya berupa kehijauan tinggi dan kerapatan lebat menjadi lahan terbangun yang karakteristik indeksnya berupa kehijauan sangat rendah dan kerapatan jarang. Dengan luas perubahan mencapai 3 Hektare.

Output dari penelitian saya berupa peta perubahan tutupan lahan,” ujar putri pasangan Edi Susilo, dan Sri Hartini.

Neisyia di antara teman-temannya terkenal dengan pembawaannya yang tomboy. Dara asal Kota Pontianak, Kalimantan Barat ini termasuk mahasiswa yang aktif berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Geodesi (HMG). Maka, untuk mensukseskan akademik dan kegiatan non akademik Neisyia membuat target-target.

“Saya harus memaksimalkan apa yang saya jalani. Saat kuliah harus benar-benar memperhatikan dosen. Ketika pulang saya maintenance kembali target yang harus saya capai di perkuliahan apa saja. Jadi selain kuliah saya juga bisa aktif di himpunan,” katanya.

Baca juga : Angkat Pentingnya K3 Industri, Teknik Lingkungan Datangkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang

Bersyukur Neisyia sejak sekolah sudah tertarik dengan geografi. Maka setelah masuk Teknik Geodesi ITN Malang ia semakin menyukai dan memiliki minat yang besar terhadap dunia geografi. Menurutnya, di teknik geodesi ia mendapatkan banyak hal. Seperti saat melakukan kegiatan survei dengan berbagai alat pengukuran yang canggih serta pengolahan data spasial dengan berbagai macam software.

“Tertarik kuliah di ITN setelah saya cari di internet ternyata teknik geodesi ITN termasuk tertua di Indonesia. Alumninya juga banyak yang sukses,” tutup dara yang hobi olahraga renang dan voli ini. Untuk tugas skripsinya Neisyia dibawah bimbingan dosen Dedy Kurnia Sunaryo, ST., MT, dan Feny Arafah, ST., M.T. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023