Terima Bantuan Program Fasilitasi Pelaksanaan Tracer Study 2021, Pusat Karir ITN Malang siap Tingkatkan Progress Tracer Study
Kepala Pusat Karir ITN Malang, Ali Mahmudi, B., Eng. Ph.D (tengah) bersama Sekretaris Pusat Karir ITN Malang, Nenny Roostrianawaty, ST.,MT, dan Kepala Humas ITN Malang, F.X. Ariwibisono, ST., M.Kom saat berkunjung ke Kantor Humas ITN Malang, Rabu (16/6/2021).
Malang, ITN.AC.ID – Pusat Karir Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menjadi salah satu dari 260 perguruan tinggi negeri dan swasta yang mendapat Bantuan Program Fasilitasi Pelaksanaan Tracer Study Tahun 2021. Pengumuman hasil seleksi diterima Kampus Biru pada 15 Juni 2021 yang lalu.
Tracer study sendiri adalah pelacakan alumni khususnya untuk mengetahui kesuksesan alumni dalam memasuki dunia kerja, seperti waktu tunggu, jenis perusahaan serta pendapatan, dan pemanfaatan pemerolehan kompetensi selama kuliah di ITN Malang.
Kepala Pusat Karir ITN Malang, Ali Mahmudi, B., Eng. Ph.D menyampaikan, hibah bantuan tersebut diperuntukkan untuk pelacakan alumni angkatan Tahun 2020. Dan merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
“Bantuan ini diperuntukkan untuk pelacakan alumni angkatan 2020. Nominal total sekitar 40 juta. Tapi 30 persen harus ditanggung kampus dan (dapat bantuan) sekitar 30 juta,” kata Ali saat ditemui di Kantor Humas ITN Malang, Rabu (16/6/2021).
Tidak mudah bagi perguruan tinggi untuk mendapatkan Bantuan Program Fasilitasi Pelaksanaan Tracer Study. Memiliki minimal delapan program studi sebagai salah satu syarat, dan sebelumnya juga harus sudah aktif membuat laporan pelacakan alumni.
“Targetnya, kami harus bisa melacak alumni tahun 2019-2020. Paling tidak harus 30 persen terlacak di semester depan ini. Karena akhir tahun harus dilaporkan,” ujarnya.
Menurut Ali, data pelacakan alumni yang harus terisi antara lain: tempat kerja alumni, relevansi atau kesesuaian antara bidang pekerjaan dengan jurusan yang diambil, level pekerjaan sesuai apa tidak dengan level kelulusan, sampai nominal gaji/pendapatan.
“Dari data itu bisa kita analisa untuk membantu meng-update dan memperbaiki kurikulum. Sehingga, diharapkan kurikulum ITN lebih aktif, lebih baik, dan lebih relevan dengan dunia kerja para alumni,” imbuh Ali.
Sementara itu menurut Sekretaris Pusat Karir ITN Malang, Nenny Roostrianawaty, ST.,MT, untuk pelacakan alumni ada beberapa metode. Seperti memakai fasilitas google form, pemanfaatan surel/email, kuisioner, WhatsApp, serta surat.
Baca juga: Pusat Karir ITN Malang Temukan Job Seeker dengan Perusahaan Lewat Virtual Job Fair
“Alumni kami kirim alamat google form dan surat lewat WhatsApp. Ada juga yang lewat email. Kuisioner juga kita berikan. Sebelum mereka lulus kami sudah mendata nomor WA, email serta alamat tinggalnya. Jadi, 30 persen alumni semoga berhasil kami tracer,” terang Nenny optimis.
Tidak dipungkiri, sebenarnya dikalangan mahasiswa dan alumni masih sedikit yang mengetahui dan paham adanya pusat karir. Jadi, sangat wajar bila ada kendala dalam pelacakan alumni. Ini berakibat tidak semua alumni bersedia mengisi data. Untuk itulah perlu sosialisasi sejak mereka masih berstatus mahasiswa.
Pusat Karir ITN Malang dari waktu ke waktu terus berkembang. Terbukti awal tahun 2021 mahasiswa Teknik Geodesi berhasil lolos sebagai peserta Program Magang Mahasiswa Bersertifikat BUMN (PMMB-BUMN Batch I) 2021 di Semen Indonesia Group (SIG).
Baca juga: Link And Match, ITN Malang Kolaborasi dengan KEK Singhasari
“Awal tahun kemarin juga lolos magang mahasiswa di Semen Indonesia Group. Mungkin, nanti kami bisa meningkatkan sosialisasi di tingkat prodi. Yang kemarin itu mendadak, sehingga persiapannya kurang. Jadi belum banyak yang lolos,” kata dosen Teknik Sipil ini.
Pusat Karir ITN Malang juga sudah familiar di kalangan anggota Indonesia Career Center Network (ICCN) Jawa Timur. Bahkan Nenny didapuk menjadi pengurus inti di ICCN Jatim. Sehingga ruang gerak Pusat Karir ITN Malang lebih luas.
“Sisi positif lebih banyak relasi. Kami juga bisa berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi untuk melaksanakan job fair atau webinar bersama. Bulan Juli besok agendanya akan ada job fair collaborative bersama beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur. Rencananya nanti per tiga bulan (menggelar job fair),” tandas Nenny.
Untuk pengembangan pusat karir ke depan, baik Ali maupun Nenny berharap ada penambahan sumberdaya dan prasarana untuk mensupport program Pusat Karir ITN Malang. (me/Humas ITN Malang)