Back

Calon Brand Ambassador, Finalis Pemilihan Duta Kampus Dibekali Public Speaking

Finalis Pemilihan Duta Kampus ITN Malang 2024 mendapat materi public speaking oleh Ajeng Dini Ryanti, Founder & CEO of DRO Entertainment. (Foto: Duta Kampus ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Menjadi brand ambassador tidaklah mudah. Tidak sedikit yang dikorbankan, mulai tenaga, pikiran, dan waktu. Belum lagi ijin tidak mengikuti perkuliahan, hingga telat mengumpulkan tugas. Untuk itu tidak banyak mahasiswa yang bersedia menjadi brand ambassador, representative sekaligus role model di kampus. Meskipun pada sebagian orang, menjadi brand ambassador akan membawa kebanggaan tersendiri.

Finalis Pemilihan Duta Kampus 2024, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) memang layak mendapat apresiasi. Setelah terpilih menjadi finalis dengan proses seleksi ketat, finalis dengan semangat mengikuti karantina selama dua hari, Senin-Selasa (16-17/12/2024) di Hotel Syariah 99 Kota Malang.

Pada hari pertama finalis digembleng dengan materi manner pageant, public speaking, record camera, dan beauty class. Sementara pada hari kedua mereka mengenal lebih dalam tentang kampus bersama Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D.

Pada karantina finalis tidak hanya sekedar mengikuti pembekalan dan materi, namun keseriusan dan kemampuan mereka dilihat, dan dinilai. Untuk pemateri masih dengan tim DRO Entertainment. Yakni manner pageant oleh Adi Satriya, public speaking dan record camera oleh Ajeng Dini Ryanti, dan beauty class bersama Tim Mustika Ratu.

Mengikuti kelas public speaking dapat membantu finalis Aulia Dzakiyyah Nur Laili meningkatkan kemampuan, dan melatih bicara di depan orang lain. Biasanya mahasiswa Teknik Sipil ini saat berbicara dengan klien selalu memakai bahasa dan nada formal. Padahal sebagai seorang marketing kemampuan bicara untuk menarik perhatian sangat diperlukan.

Baca juga : Seleksi Ketat, Seleksi Tahap 2 Duta Kampus ITN Malang Dihadiri Rektor

Perlu diketahui, Aulia selain kuliah juga memiliki aktivitas sampingan (freelance) sebagai marketing online (promosi) salah satu brand. Biasanya saat berbicara dia kerap memakai bahasa terstruktur, dan baku, jadi terkesan kaku. Begitu di karantina mendapat materi public speaking Aulia bisa lebih mengerti cara berbicara agar menarik.

“Nah, dengan belajar public speaking poin-poin yang saya maksud dapat tersampaikan dengan baik, dan dapat dipahami dengan jelas. Jadi memang benar bahwa public speaking, good communication bisa merubah hidup kita,” ungkapnya. Dari sini Aulia sadar bahwa boleh berbicara terstruktur tapi harus tetap enjoy.

Finalis Pemilihan Duta Kampus ITN Malang 2024 bersiap mengikuti beauty class bersama Tim Mustika Ratu. (Foto: Duta Kampus ITN Malang)

Menurut Aulia, public speaking sangat diperlukan bagi seorang duta. Dimana duta akan sering bertemu dengan masyarakat luas dari berbagai kalangan. Maka, harus bisa membawa suasana dan menjadi center saat berbicara.

Namun begitu, dalam berbicara pasti ada kendala. Semisal saat berbicara tiba-tiba lupa dan harus mengingat kembali apa yang ingin disampaikan. “Kalau dalam posisi seperti ini maka triknya adalah pada akhir kalimat agak dipanjangkan sambil mengingat apa yang akan kita disampaikan selanjutnya,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Derek Susanto Oghude, finalis duta kampus dari Teknik Mesin S-1. Derek merasa mendapat materi luar biasa dari public speaking. Materi tersebut membantunya dalam mengasah kemampuannya berbicara di depan umum.

Mengikuti ajang pageant bagi putra kelahiran Papua ini bukanlah kali pertama. Tahun 2023 lalu Derek sempat menyandang Duta Inspirasi Indonesia Provinsi Papua. Ketertarikannya dengan ajang serupa membuatnya mempersiapkan diri untuk mengikuti Duta Kampus 2024 ITN Malang.

Saat ini Derek aktif menjadi MC (Master of Ceremony) di beberapa event. Aktivitas tersebut dia geluti sejak tahun 2020 kala masih SMA sampai sekarang. “Saat awal-awal saya menjadi MC pada event sekolah, ulang tahun, dan lainnya. Saya belajar sendiri. Jadi di sini saya mendapat pengetahuan baru yang betul-betul membuat pikiran saya terbuka. Bagaimana penekanan dalam suatu kata, olah tubuh, dan lain sebagainya,” katanya.

Baca juga : Pelatihan Catwalk Menuju Grand Final, Duta Kampus ITN Malang Collaboration with DRO Entertainment

Sejak mengikuti public speaking di duta kampus dia memahami istilah bahasa verbal, dan non verbal. Dimana bahasa verbal melibatkan penggunaan kata-kata, baik lisan maupun tertulis, untuk menyampaikan pesan atau informasi. Sementara bahasa non verbal mencakup ekspresi wajah, bahasa tubuh, gerak tubuh, dan elemen non verbal lainnya.

“Kalau kendalanya dalam berbicara bagi saya adalah mengontrol emosi. Bagaimana ketika berbicara tidak belibet, apalagi grogi. Ya, triknya seperti yang disampaikan pemateri. Saya bersyukur bisa lolos hingga tahap ini,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023