Back

Fokus Kembangkan Digitalpreneur: Prodi Bisnis Digital S-1 ITN Malang Raih Akreditasi Baik Sekali LAMEMBA

Kaprodi Bisnis Digital S-1 ITN Malang, Dr. Agung Panji Sasmito, S.Pd., M.Pd. (Foto: Aqil/Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Akreditasi Baik Sekali berhasil diraih oleh Program Studi (Prodi) Bisnis Digital S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA). Kabar gembira yang diterima pada 21 April 2025 ini menjadi catatan istimewa, mengingat Bisnis Digital merupakan prodi termuda di lingkungan ITN Malang dan baru pertama kali menjalani proses akreditasi. Akreditasi tersebut berlaku selama 5 tahun ke depan.

Akreditasi yang menggunakan standar LAMEMBA ini berbeda dengan mayoritas prodi di ITN Malang yang menggunakan Lembaga Akreditasi Mandiri Teknik (LAM Teknik). LAMEMBA sendiri merupakan lembaga yang fokus pada proses akreditasi program studi di bidang Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi, diinisiasi oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI). Mengingat fokus keilmuannya, Prodi Bisnis Digital ITN Malang berada di bawah naungan LAMEMBA.

Ketua Prodi (Kaprodi) Bisnis Digital S-1 ITN Malang, Dr. Agung Panji Sasmito, S.Pd., M.Pd., menjelaskan, dalam proses akreditasi LAMEMBA terdapat sembilan kriteria dengan syarat perlu capaian minimal untuk predikat Baik Sekali dan Unggul.

“Kami, sebagai prodi baru untuk saat ini maksimal meraih akreditasi Baik Sekali karena belum memiliki lulusan. Sebenarnya, target kami tidak muluk-muluk, terakreditasi Baik Sekali sudah merupakan pencapaian yang patut disyukuri,” ungkap Agung saat ditemui di Kampus 2 ITN Malang beberapa waktu lalu.

Berbeda dengan lembaga akreditasi lain, LAMEMBA tidak memiliki matriks penilaian yang terstruktur. Penilaian dilakukan secara kualitatif, berdasarkan standar pemenuhan secara nasional. Dalam proses ini, salah satu pendukung keberhasilan akreditasi salah satunya adalah kekuatan sumber daya dosen yang dimiliki prodi, dengan satu profesor dan empat lektor kepala.

Baca juga : Dari Lulusan Jadi Juragan: SMK Bukan Sekadar Ijazah, Tapi Tiket Jadi Pengusaha!

Prodi Bisnis Digital ITN Malang juga terbantu oleh adanya kerja sama internasional yang telah terjalin dengan National Dong Hwa University (NDHU) Taiwan. Penelitian dosen yang melampaui standar dan terindeks Scopus, serta kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang memenuhi kriteria LAMEMBA.

Tak hanya itu, mahasiswa Bisnis Digital juga menunjukkan kinerja yang luar biasa dengan melaksanakan penelitian dan publikasi di tingkat nasional maupun internasional, serta berhasil memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk produk yang mereka kembangkan.

Mahasiswa Bisnis Digital ITN Malang saat beraktifitas di Trading & Business Simulation Center ITN Malang. (Foto: Istimewa)

“Ini adalah effort luar biasa dari prodi dan mahasiswa. Kami juga membantu mahasiswa mendaftarkan HKI untuk produk mereka dan alhamdulillah  berhasil lolos,” katanya.

Agung menambahkan, untuk meraih predikat Baik Sekali, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi dengan dua opsi penilaian, yakni: “memenuhi” atau “tidak memenuhi”. Hal tersebutlah yang membuat banyak pihak menyebut akreditasi LAMEMBA penuh tantangan.

Sebagai satu-satunya prodi di ITN Malang yang menggunakan akreditasi LAMEMBA, Bisnis Digital banyak belajar dari kampus lain yang telah menjalin kerja sama dengan prodi serupa. Prodi juga berkoordinasi dengan Asosiasi Profesi Bisnis Digital (APBISDI) serta menerima saran dan kritik dari dunia industri untuk penyesuaian kurikulum. Prestasi mahasiswa di tingkat lokal dan nasional juga turut dilaporkan dalam proses akreditasi.

Meskipun belum memiliki lulusan, Prodi Bisnis Digital telah mempersiapkan mahasiswanya dengan pembelajaran dan kurikulum yang tersinkronisasi dengan kebutuhan industri agar siap kerja. Fenomena mahasiswa yang bekerja sambil kuliah juga menjadi perhatian prodi, dengan memberikan dukungan kepada mahasiswa sehingga dapat membagi waktu.

Persiapan akreditasi sendiri meliputi penataan bukti-bukti yang sudah ada, penyiapan sarana dan prasarana, serta penyusunan Dokumen Evaluasi Diri (DED) dan Dokumen Kinerja Program Studi (DKPS). Ke depan, Prodi Bisnis Digital menyadari perlunya peningkatan di beberapa aspek. Seperti, pentingnya peningkatan jabatan fungsional dosen, penyelarasan pengukuran Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dengan kriteria asesor, serta peningkatan penelitian dan pengabdian dosen. Selain itu, prodi juga fokus dalam mempersiapkan lulusan yang siap memasuki dunia usaha dan industri.

Baca juga : Sarung Buatan Mahasiswa Bisnis Digital ITN Malang Bikin Penampilan Makin Ganteng

Menurut Agung, strategi ke depan khususnya untuk LAMEMBA, prodi akan melakukan pelaporan progres tahunan sebagai bagian dari pemantauan dan evaluasi. Meningkatkan dan terus memperbaharui kerja sama yang sudah ada, peningkatan SDM dosen, peningkatan sarana dan prasarana, terutama laboratorium, serta terus mendorong penelitian dan pengabdian dosen dan mahasiswa.

“Untuk itu, kami harus benar-benar solid di prodi, saat ini capaian akreditasi Baik Sekali patut kami disyukuri. Semoga kedepan akreditasi prodi bisa meningkat menjadi Unggul. Kami ingin menghasilkan lulusan yang sesuai dengan visi misi kampus, yaitu sumber daya manusia berjiwa digitalpreneur yang memiliki profesionalitas di bidangnya dan berbudi luhur,” pungkasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023