
Inovasi Pangan: Teknik Kimia ITN Malang Dampingi SMAN 1 Karangan Trenggalek Kembangkan Olahan Soman
Dra. Siswi Astuti, MPd., dosen ITN Malang (berbaju merah), bersama siswa dan guru SMAN 1 Karangan Trenggalek usai pelatihan pembuatan olahan soman. (Foto: Istimewa)
Makang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) melalui Prodi Teknik Kimia S-1, sukses menyelenggarakan pelatihan pengolahan produk pangan berbahan dasar tanaman soman atau pepaya jepang di SMAN 1 Karangan, Trenggalek, Jawa Timur. Pelatihan ini dipandu oleh Kepala Laboratorium Teknologi Bahan Makanan (TBM), Teknik Kimia, Dra. Siswi Astuti, MPd., bersama mahasiswa, Jumat (16/05/2025) lalu.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata implementasi Memorandum of Understanding (MoU) antara ITN Malang dengan SMAN 1 Karangan. Pelatihan diikuti oleh 10 siswa serta beberapa guru. Mereka mendapat ilmu cara mengolah tanaman soman menjadi berbagai produk inovatif, antara lain permen jeli soman, cookies soman, dan teh herbal soman.
Dra. Siswi Astuti, yang dibantu oleh satu mahasiswa TBM membimbing peserta dari awal proses pengolahan hingga produk jadi. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pengolahan, tetapi juga mendorong siswa untuk memahami potensi wirausaha dari tanaman soman yang banyak tumbuh di halaman sekolah mereka.
“Awalnya anak-anak sendiri masih ada yang tidak tahu bahwa daun soman juga ada di halaman sekolah. Dengan adanya kegiatan ini mereka baru paham kalau soman bisa diolah,” ujar Siswi saat ditemui di Kampus 1 ITN Malang, Rabu (21/05/2025).
Menurut Siswi daun soman memiliki segudang manfaat kesehatan. Kandungan vitamin A, C, kalsium, protein, dan antioksidan di dalamnya dipercaya mampu mencegah kanker, sembelit, mengontrol dan menurunkan tekanan darah, memperkuat imunitas tubuh, mencegah anemia, diabetes, alzheimer, menjaga kesehatan mata, tulang, serta meningkatkan massa otot.
Baca juga : Sinergi ITN Malang dan SMAN 1 Karangan Trenggalek untuk Produk Unggulan dan Ketahanan Pangan
“Harus diperhatikan ya, jenis soman yang dapat diolah adalah yang memiliki batang berwarna hijau. Kalau yang batangnya berwarna kuning dapat menyebabkan gatal,” ungkapnya. Siswi menjelaskan, untuk mengeluarkan senyawa aktif dari soman memerlukan proses pemanasan (direbus), atau blanching.
Dikatakan Siswi, ke depan SMAN 1 Karangan berkeinginan kuat untuk menciptakan unit wirausaha baru berbasis soman. Setelah uji coba dan evaluasi beberapa produk, sekolah akan memilih satu produk unggulan untuk diproduksi secara berkelanjutan. Juga ada rencana pengembangan varian produk lainnya.
Dosen Teknik Kimia ITN Malang memberikan pelatihan pengolahan produk pangan berbahan dasar tanaman soman di SMAN 1 Karangan, Trenggalek, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)
Bahkan, Siswa menunjukkan antusiasme tinggi sekolah dengan meminta pelatihan lanjutan. Termasuk resep nugget soman dan produk non-makanan seperti sabun.
Siswi berharap melalui pelatihan ini, siswa SMA dapat melihat bahwa kuliah di Teknik Kimia tidaklah sulit dan memiliki relevansi tinggi dengan kebutuhan masyarakat. Seperti ketahanan pangan, energi terbarukan, minyak atsiri, dan pengolahan limbah. Ia juga berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kepercayaan siswa terhadap ITN, sehingga mereka tertarik untuk melanjutkan studi di ITN Malang.
Kepala Sekolah SMAN 1 Karangan, Agus Joko Santoso, S.Pd., menyampaikan terima kasihnya kepada Teknik Kimia ITN Malang. Menurutnya, kesempatan ini menjadi kesempatan baik bagi para siswa tidak hanya belajar, tapi juga bisa mengembangkan diri mengaktualisasikan passion masing-masing.
“Kegiatan ini bisa juga membuka peluang kewirausahaan, membuka peluang untuk berkreasi,” ujarnya saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp, Kamis (22/05/2025).
Ia menambahkan, produk hasil pelatihan yang dibuat siswa mendapat umpan balik positif dari para guru. Hal ini akan menjadi bekal untuk meningkatkan kualitas dan varian produk soman selanjutnya.
Baca juga : Inovasi Soman Jadi Sorotan di Open House Teknik Kimia ITN Malang, SMAN 1 Karangan Siap Berkarya
Kerja sama ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan bagi siswa untuk lebih siap masuk perguruan tinggi, khususnya bagi mereka yang memiliki ketertarikan di bidang keahlian tertentu. “Ini juga akan memberikan kesempatan kerja sama sekolah dengan institusi perguruan tinggi untuk memastikan proses pembelajaran berkualitas, dan pengembangan kompetensi keterampilan anak melalui minat keahliannya,” tambah Agus.
Baik ITN Malang maupun SMAN 1 Karangan berharap kerja sama simbiosis mutualisme ini dapat terus terjalin melalui berbagai kegiatan akademik maupun ekstrakurikuler, seperti studi riset atau observasi mahasiswa ITN di Trenggalek. Hal ini bertujuan untuk membekali anak-anak negeri menjadi generasi emas 2045 yang berdaya saing dan inovatif. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)