
Inspiratif! Dari Ekonomi ke Teknik Industri, Jean Belynda Lalihatu Raih Lulusan Terbaik Teknik Industri S-2 ITN Malang
Jean Belynda Lalihatu lulusan terbaik Magister Teknik Industri, Program Pascasarjana, ITN Malang pada wisuda ke-74 tahun 2025. (Foto: Humas)
Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) kembali melahirkan lulusan berprestasi. Jean Belynda Lalihatu dinobatkan sebagai Lulusan Terbaik S-2 Teknik Industri dengan peminatan Manajemen Industri. Jean, berasal dari Ambon, Maluku, meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,81.
Jean merupakan putri dari Bapak Johan Lalihatu dan Ibu Emma L Kissya. Saat ini ia aktif bekerja di Tata Usaha salah satu kampus ternama di daerah asalnya.
Keberhasilan Jean menjadi sorotan mengingat latar belakang pendidikannya di jenjang S1 adalah Ekonomi. Ia mengakui sempat merasa ragu dengan kemampuannya saat memulai studi di bidang teknik. Namun, kualitas pengajaran di ITN Malang berhasil mengubah keraguan itu menjadi kecintaan.
Baca Juga : Peningkatan Mutu: Magister Teknik Industri ITN Malang Raih Akreditasi “Baik Sekali”
“Puji Tuhan, saya berterima kasih dan merasa beruntung bisa menjadi bagian dari ITN Malang yang juga merupakan salah satu institusi teknik terbaik,” ujar Jean, yang ikut diwisuda pada wisuda ITN Malang ke 74 periode II tahun 2025.
Menurutnya kualitas pengajaran dan perkuliahan dosen di ITN Malang akan keilmuan Teknik Industri membuatnya semakin jatuh hati pada bidang ini. Kualitas perkuliahan yang ia dapatkan di ITN Malang akan menjadi bekal penting baginya. Khususnya dalam pembentukan sumber daya manusia di bidang teknik industri di daerah asalnya.
Dalam tugas akhirnya, Jean menulis tesis yang berfokus pada efisiensi industri pangan. Penelitiannya mengambil studi kasus pada Industri Pabrik Tahu dan Tempe XYZ, di Nabire.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jumlah tenaga kerja yang optimal menggunakan metode Time and Motion Study untuk menghilangkan aktivitas yang tidak perlu, dan menciptakan standar waktu kerja. Pabrik XYZ yang telah berdiri selama 10 tahun dengan 6 tenaga kerja (2 di produksi tahu dan 4 di tempe), menjadi objek penelitian.
Waktu standar keseluruhan produksi diperoleh 212,22 Menit, dengan 177,73 Menit per kotak tahu. Sementara optimalisasi beban kerja ditemukan bahwa dengan meningkatkan jumlah tenaga kerja produksi tahu dari 2 menjadi 3 pekerja dan meningkatkan produksi dari 6 menjadi 8 kotak tahu, beban kerja per pekerja menurun dari 550,435 menjadi 485,443.
Profitabilitas signifikan dari skenario optimal 3 tenaga kerja untuk 8 kotak tahu menunjukkan pabrik bisa mencapai pendapatan Rp 118.380.000 dengan biaya gaji Rp 4.500.000.
Baca Juga : Kualitas Pascasarjana Diakui, ITN Malang Jadi Rujukan Benchmarking Universitas Trunojoyo Madura
“Skenario ini jauh lebih menguntungkan dan meningkatkan produktivitas secara drastis dibandingkan skenario awal (produktivitas 32,7% dan 0,36%),” bebernya.
Tesis Jean Belynda Lalihatu memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan industri lokal melalui penerapan prinsip Manajemen Industri yang efisien. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)



