Back

ITN Malang Dampingi Kabupaten Teluk Wondama Susun RIPPDA, Siap Kembangkan Pariwisata Alam dan Religi Papua Barat

ITN Malang mendampingi Kabupaten Teluk Wondama menyusun Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA). (Foto: Istimewa)


Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menjalin kerja sama strategis dengan Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, dalam mendampingi penyusunan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA). Kerja sama ini merupakan salah satu implementasi dari tindak lanjut Memorandum of Understanding (MOU) yang telah dimiliki ITN Malang dengan Kabupaten Teluk Wondama sejak tahun 2024.

Tim Ahli ITN Malang yang dipimpin oleh Kepala Lembaga Pengembangan Kerja Sama dan Usaha (LPKU) ITN Malang, Ardiyanto Maksimilianus Gai, ST., M.Si., MM., diterima dan berdiskusi langsung dengan Bupati Elysa Auri, SE., MM., Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Kepala BAPPEDA, Kepala Dinas Pariwisata, dan Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kabupaten Teluk Wondama. Pertemuan tersebut berlangsung di kantor bupati pada Minggu – Senin, (16-17/11/2025).

Tim Ahli ITN Malang yang hadir terdiri dari akademisi kompeten, termasuk: Dr. Debby Budi Susanti, ST., MT. (Dekan FTSP, sekaligus Ahli Arsitektur), Dr. Agung Witjaksono, ST., MT. (Ahli Perencanaan Tata Guna Lahan), Ida Soewarni, ST., MT., (Ahli Perencanaan Pariwisata), serta para ahli dan asisten ahli lainnya.

Ardiyanto Maksimilianus Gai mengungkapkan, Pemkab Teluk Wondama menggandeng ITN Malang karena ITN memiliki kompetensi teruji dalam bidang perencanaan dan pembangunan pariwisata. Ditunjang pengalamannya dalam mendampingi perencanaan pariwisata, riset, dan pendampingan desa-desa wisata di Jawa Timur dan sekitarnya.

“Teluk Wondama memiliki potensi bahari, alam, budaya, sejarah, dan religi yang luar biasa. Potensi yang memukau ini membutuhkan pengelolaan yang baik agar dapat menjadi sektor potensial yang bisa dikembangkan,” ujarnya saat ditemui di Kampus 1 ITN Malang, Selasa (25/11/2025).

Baca juga : ITN Malang Kawal Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Perda RTRW 20 Tahun Mendatang Siap Disesuaikan

Menurut Ardi, tim ITN Malang telah melakukan survei komprehensif selama lebih dari dua minggu terhadap seluruh objek pariwisata, meliputi potensi bahari, alam, budaya, sejarah, dan religi yang menjadi fokus utama dalam penyusunan RIPPDA. Potensi pariwisata yang luar biasa ini membutuhkan koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah untuk pengembangannya.

Tim ahli ITN Malang diterima oleh Bupati Teluk Wondama Elysa Auri, SE., MM. (Foto: Istimewa)

Kekayaan Wisata Alam dan Sejarah Keagamaan

Dr. Debby Budi Susanti, ST., MT., saat ditemui di Kampus 1 ITN Malang mengungkapkan antusiasme pimpinan daerah terhadap rencana pengembangan pariwisata ini.

“Bapak Bupati sangat tertarik dan interest sekali atas kesiapan kami untuk mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Teluk Wondama. Bahkan beliau tahun depan berkeinginan mengajak para kepala dinas datang ke Malang untuk melihat contoh kampung atau desa wisata yang sudah terbentuk sebagai pilot project,” jelasnya.

Pada presentasi RIPPDA, terungkap bahwa Teluk Wondama memiliki potensi wisata alam yang luar biasa. Di mana kotanya dibatasi bukit, hutan lindung, dan berbatasan langsung dengan pantai. Selain itu, terdapat potensi wisata religi yang kuat, terutama terkait sejarah masuknya Injil di Papua. Objek unggulannya meliputi: Kampung Yende yang terkenal dengan Gereja Tua Yende dan Kitab Injil tertua di Papua, serta Bukit Aitumeri yang merupakan lokasi di mana pendidikan formal pertama kali diperkenalkan.

“Kalau kita bisa mengangkat semuanya, antara potensi wisata alam dan wisata religi, harapannya Teluk Wondama bisa menjadi tujuan wisata utama bagi masyarakat yang berkunjung ke Papua,” imbuhnya.

Tantangan Akses dan Harapan Pengembangan SDM

Debby juga menyoroti tantangan utama, yaitu akses transportasi yang masih sulit. Tim ITN harus menempuh dua kali penerbangan dan perjalanan kapal selama 15 jam untuk sampai di Teluk Wondama. Meskipun sudah ada rencana dan lokasi bandar udara baru, pelaksanaannya belum terealisasi.

“Potensi wisatanya sudah mendukung sekali. Tinggal pengembangan SDM dan transportasi yang perlu dikembangkan,” harapnya.

Menurut Debby, Bupati, dan Kepala BAPPEDA Teluk Wondama telah mengisyaratkan ketertarikan untuk mengembangkan kerja sama lebih lanjut pada pekerjaan lainnya tahun depan, termasuk di bidang Sumber Daya Manusia (SDM).

“Kami berharap kerja sama dapat merambah ke bidang SDM seperti beasiswa mahasiswa untuk kuliah di ITN Malang. Kami bersyukur, beberapa tahun ini sudah ada beberapa ASN Teluk Wondama menempuh studi di Pascasarjana ITN Malang,” tutupnya.

Baca juga : Persiapan RTRW, Pemkab Kediri dan ITN Malang Perbarui Peta Tutupan Lahan 2025

Dengan selesainya penyusunan RIPPDA ini, ITN Malang berharap dokumen strategis dapat segera diimplementasikan secara optimal, sehingga potensi pariwisata Teluk Wondama yang luar biasa, baik alam maupun religi, betul-betul dapat terwujud sebagai destinasi yang diunggulkan di Papua Barat. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023