Back

ITN Malang Luluskan 303 Wisudawan, Rektor Berharap Lulusan Menjadi Trendsetter

 Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D menyatakan lulusan ITN Malang harus menjadi trendsetter, bukan trend follower. (Foto: Aqil/Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Rektor Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) resmi mengukuhkan 303 wisudawan magister S-2 dan sarjana S-1 pada gelaran wisuda ke-71 periode 1 tahun 2024. Dengan rincian magister 12 wisudawan, FTI 127 wisudawan, dan FTSP 164 wisudawan. Sebanyak 86 wisudawan (28,4 persen) berhasil lulus dengan predikat cum laude atau dengan pujian. Wisuda ke-71 ini digelar di Ballroom Hotel Grand Mercure, Kota Malang pada Sabtu (20/04/2024).

Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D menyatakan lulusan ITN Malang harus menjadi trendsetter, bukan trend follower dan memiliki kompetensi dalam persaingan di dunia kerja. Serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.

“ITN Malang secara konsisten mencetak SDM yang berkualitas serta berkomitmen dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya peningkatan kualitas SDM dilakukan melalui proses pembelajaran yang menyeluruh meliputi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembentukan karakter (character building),” ujar rektor dalam sambutannya.

Untuk itu, ITN Malang terus mengembangkan inovasi di bidang penelitian dan teknologi melalui pusat penelitian dan inovasi (research and innovation centre). Beberapa pusat kajian unggulan (center of excellences/COE) terus dikembangkan untuk memfasilitasi aktivitas dosen dan mahasiswa di bidang researchproject maupun partnership dengan dunia industri.

Pusat kajian keunggulan tersebut meliputi: renewable energy, smart grid, artificial intelligence and internet of things; manufacture, energy conversion, material forensic and compositions; big data, software and application developments; building information management system (BIM), photogrammetry and mapping, public policy in planning and development, trading, cryptocurrency and business simulation, dan startup development.

Baca Juga : ITN Malang Kembangkan Pusat Riset dan Inovasi Teknologi

“ITN Malang terus berupaya membangun jejaring dan kerja sama dengan berbagai mitra industri, pemerintah daerah serta institusi dalam dan luar negeri. Para dosen dituntut terus meningkatkan kualitas pembelajaran yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Mahasiswa juga dilatih terlibat dalam kegiatan abdimas, sehingga nantinya terbiasa dengan lingkungan dan tuntutan kerja,” imbuh rektor.

Wisuda kali ini juga dihadiri oleh Kepala LLDikti Wilayah VII Jawa Timur Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE., MM. Prof Dyah mengatakan, LLDikti selalu men-suport ITN Malang untuk menghasilkan lulusan yang betul-betul mampu mewujudkan perubahan untuk Indonesia.

ITN Malang menggelar Wisuda ke-71, Periode 1 Tahun 2024 diikuti 303 wisudawan. (Foto: Aqil/Humas ITN Malang)

“Wisudawan menambah satu kekuatan untuk Indonesia tercinta. Selamat ITN telah menghasilkan karya nyata menghasilkan sebanyak 303 wisudawan.

Prof Dyah juga menyampaikan hal senada dengan rektor, bahwa wisudawan harus mampu mencetak kerja bukan mencari kerja. Wisudawan langsung mempunyai multi player efek untuk kehidupan masyarakat bangsa dan negara.

Dalam kesempatan tersebut Prof Dyah juga mengucapkan selamat kepada ITN Malang tahun 2024 resmi membuka S-3 Manajemen Rekayasa. Menjadi kebangaan bersama bahwa pendidikan khususnya Wilayah 7 Jawa Timur memberi value (nilai). Ia juga berharap ITN Malang bisa akreditasi unggul di tahun 2025.

Dihadapan wali wisudawan dan undangan Prof Dyah juga menyampaikan informasi terkait Program Merdeka Belajar yakni magang bersertifikat terbaru. Persaingannya yang ketat dengan pendaftar di LLDikti VII sebanyak 6370 dan yang diterima 45. Merupakan pendanaan dari Kemendikbudristek, dan jika mahasiswa lolos program tersebut akan mendapatkan benefit berupa gaji tiap bulan dan bersertifikat. Ini merupakan program unggulan Mendikbud untuk Merdeka Belajar episode 26.

Prof Dyah melanjutkan, ada dua hal penting yang dituangkan dalam MBKM episode 26 melanjutkan transformasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Perlu dicermati oleh para pimpinan adalah bagaimana lulus dari ITN Malang tidak harus dengan skripsi, tapi sebagai gantinya bisa dengan projek atau prototipe. “Misal dengan melakukan digitalisasi keuangan UMKM di Indonesia,” contohnya.

Baca juga : Dosen Pascasarjana ITN Malang, Julianus Hutabarat Raih Gelar Profesor Bidang Ilmu Teknik Industri

Terakhir ia menyampaikan bahwa perguruan tinggi harus memberikan rasa aman, nyaman dan melindungi mahasiswanya dengan mengimplementasikan lima anti yang menjadi kebijakan. Yakni anti korupsi, anti intoleransi, anti bullying, anti narkoba, dan anti kekerasan seksual.

“Dengan sosialisasi ini diharapkan sivitas akademika ITN Malang bisa menjamin keamanan dalam perkuliahan,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023