
Kunjungan Edukatif: Siswa SDN Tunjungsekar 1 Malang Pelajari Energi Terbarukan di ITN Malang
Wakil Dekan 3, FTI ITN Malang, Drs. Sumanto M.Si., menerima bingkisan dari Kepala Sekolah SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang, Budi Hartono M.MPd. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Sebanyak 84 siswa kelas 4 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tunjungsekar 1 Kota Malang antusias mengikuti kegiatan pembelajaran di luar kelas dengan mengunjungi Kampus 2, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) pada Senin (19/05/2025). Rombongan yang didampingi oleh 10 guru dan 20 anggota Forum Komunikasi Kelas (FKK) ini diterima di ruang Amphi Teknik Mesin, lantai 2.
Wakil Dekan 3, Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITN Malang, Drs. Sumanto M.Si., menyambut baik kunjungan dan menyampaikan terima kasih atas kepercayaan SDN Tunjungsekar 1 yang memilih ITN Malang sebagai tempat sumber belajar. “Kami selalu terbuka kepada siapapun yang berkeinginan untuk mengembangkan diri di kampus kami. Bapak ibu guru yang ingin mengadakan penelitian, penulisan jurnal, dan lainnya silakan bisa disampaikan kepada kami, semoga kami bisa membantu,” ujarnya.
Sumanto juga menyampaikan, ITN Malang mencanangkan diri sebagai salah satu kampus yang memfasilitasi wisata edukasi. Terutama di bidang energi baru terbarukan (EBT), dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 0,5 MWp atau 500 KWp.
Kepala Sekolah SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang, Budi Hartono M.MPd, mengungkapkan rasa senang dan syukur atas kesempatan berkunjung ke ITN Malang. Menurutnya, kunjungan ini merupakan rangkaian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kelas 4.
Baca juga : SD Islam Surya Buana Malang Belajar Lebih Mengasyikkan di ITN Malang
“Anak-anak bisa langsung melihat dan praktik langsung di lapangan, sehingga ilmu yang didapat bisa melekat hingga dewasa. Sehingga pengalaman kunjungan ini akan tertanam pada ingatan pada siswa, dimana kelak jika ingin melanjutkan pendidikan tinggi mereka akan mengingat pengalaman belajar di kampus ITN,” ujar Budi yang mengatakan bahwa ITN Malang merupakan perguruan tinggi yang sudah menasional.
Sementara, Rofi Nandra Lisa SPd, salah satu guru kelas yang mendampingi menjelaskan, kunjungan bertujuan untuk mengenalkan pemanfaatan energi surya melalui panel surya kepada siswa. Harapannya, selain mengerti, para siswa nanti juga bisa mempraktekkan secara sederhana.
Siswa kelas 4 SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang, mengunjungi PLTS ITN Malang. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
“Untuk praktiknya mungkin kami akan menyiapkan alat-alat listrik sederhana dengan baterai dari panel sederhana. Harapan kami ITN Malang selalui mahasiswa (Teknik Elektro) nantinya dapat membantu mendampingi siswa dalam merakit perangkat tersebut yang rencananya akan dibelikan oleh FKK,” jelasnya.
Rofi menjelaskan, materi EBT sudah dikenalkan kepada siswa sejak semester 1 dalam mata pelajaran IPA, mencakup sumber daya alam terbarukan dan tidak terbarukan beserta contohnya. Siswa juga telah melakukan praktek sederhana di lingkungan sekolah.
“Di ITN Malang mereka bisa melihat aplikasi yang lebih tinggi lagi. Kemarin mereka belajar sel surya lewat video pembelajaran. Nah, sekarang bisa melihat langsung yang nyata. Jadi, saat ditanya mereka akan lebih mudah mengingat,” imbuhnya.
Ide kunjungan sendiri berawal dari keinginan untuk praktik di sekolah. Namun, setelah melihat potensi ITN Malang melalui YouTube, dan setelah berdiskusi dengan guru dari sekolah lain, akhirnya SDN Tunjungsekar 1 merasa perlu untuk membawa siswa belajar langsung ke ahlinya.
Baca juga : Outing Class SDIT Ulil Albab Bangkalan Edukasi Kelistrikan di PLTS ITN Malang
“Kalau di ITN, mereka belajar langsung ke tempat asalnya. Benar-benar profesionalnya terhadap panel surya. Jadi, anak-anak belajarnya lebih bermakna, bisa jadi inspirasi bagi generasi muda penerus bangsa untuk menciptakan energi terbarukan,” harap Rofi.
Dua siswa SDN Tunjungsekar 1, Attikah Nafilah dan Nur Istiqlalia mengungkapkan kegembiraan mereka mengikuti kegiatan tersebut. Attikah merasa senang bisa belajar pengetahuan tentang masa depan dan semakin termotivasi untuk menjadi guru atau dosen. Ia juga terkejut melihat PLTS besar yang ternyata panel suryanya dilapisi kaca. Sementara itu, Nur Istiqlalia mengaku baru pertama kali melihat PLTS sebesar ini, dan merasa materi yang disampaikan oleh kakak-kakak mahasiswa ITN Malang sangat mudah dipahami. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)