
Kunjungi Kampus ITN Malang, Mamumtaza Buka Wawasan Studi Lanjut Siswa
ITN Malang menerima kunjungan Outing Class MA Muhammadiyah 1 Kota Malang. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID — Sebanyak 139 siswa kelas XI dan XII MA Muhammadiyah I Kota Malang (Mamumtaza) didampingi 8 guru melaksanakan kegiatan Outing Class ke Kampus 2 Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Kunjungan ini bertujuan untuk memperluas wawasan siswa tentang opsi studi lanjut ke perguruan tinggi, khususnya di bidang teknologi.
Rombongan yang dipimpin oleh Kepala Madrasah, Akhmad Ari Wibowo, M.Pd., disambut hangat oleh Wakil Rektor III ITN Malang, Dr. Hardianto, ST., MT., di Ruang Amphi Kampus 2 ITN Malang, Selasa (30/09/2025).
Wakil Rektor III dalam sambutannya memperkenalkan ITN Malang sebagai kampus teknik tertua di Jawa Timur yang memiliki beberapa program studi (prodi) terakreditasi Unggul, dengan biaya yang terjangkau. Ia juga menyampaikan keunikan Kampus 2 ITN sebagai kampus terpadu yang menjunjung tinggi toleransi.
“Kampus 2 adalah kampus terpadu, ada tempat ibadah masjid, gereja, pura yang saling berdekatan. Kami menghargai toleransi,” ujar Hardianto. Ia juga mengundang para siswa untuk mempertimbangkan kuliah di ITN Malang jika berminat di bidang teknologi.

Kepala LP2MB ITN Malang, Adhy Ariyanto, ST., MT., berlatar belakang outing class di Studio CAD Teknik Mesin S-1 ITN Malang. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
Membuka Akses dan Wawasan ke Dunia Kampus
Kepala Madrasah Mamumtaza, Akhmad Ari Wibowo, M.Pd., menjelaskan, outing class ini merupakan bagian dari upaya madrasah untuk membuka pintu pemahaman yang lebih luas bagi siswa mengenai berbagai kesempatan dan tempat belajar yang bisa dijadikan opsi melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
“Madrasah tujuannya membuka akses seluas-luasnya, maka salah satunya adalah kerja sama kami dengan ITN Malang. Silakan di manfaatkan kesempatan ini untuk merasakan langsung kehidupan belajar sebagai mahasiswa, dan mengunjungi lab-lab agar tidak ‘kaget’ saat benar-benar menjadi mahasiswa,” kata Ari akrab disapa.
Baca juga : Kolaborasi Ekosistem ITN Malang dan MGBK SMK Kabupaten Malang: Menuju Sinergi Pendidikan yang Berkelanjutan
Ari juga memberikan motivasi penting bahwa pilihan kuliah tidak melulu harus sejalur dengan jurusan di MA. “Bagaimana dengan yang mengambil jurusan bahasa, IPS ke lab-nya kimia? Kuliah tidak melulu harus sejalur. Meski saya dulu sekolah bahasa Arab kuliahnya jurusan matematika. Alhamdulillah masih bisa survive,” tambahnya.

Suasana outing class di Bisnis Digital S-1 ITN Malang. (Foto: Istimewa)
Konsep Outing Class: Menggali Kehidupan Kampus Sehari-hari
Kepala Lembaga Penerimaan dan Promosi Mahasiswa Baru (LP2MB) ITN Malang, Adhy Ariyanto, ST., MT., menjelaskan, konsep outing class ini diserahkan kepada masing-masing program studi (prodi) yang terlibat, yaitu Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Bisnis Digital. Tujuannya sama memberikan pemahaman minimal tentang suasana perkuliahan, dan kondisi kampus kepada siswa.
“Kami tetap sadar pemilihan kampus wewenangnya siswa dan orang tua, dalam arti kami ingin memberikan gambaran suasana kuliah sehari-hari di ITN,” ujar Adhy.
Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar, masing-masing ditugaskan untuk mengunjungi dua prodi yang telah ditentukan. Untuk memastikan pembelajaran yang efektif, siswa juga diberi tugas untuk mengisi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang sudah disesuaikan dengan prodi yang mereka kunjungi.
Dalam kunjungannya, siswa melihat langsung keunggulan prodi, seperti: Bisnis Digital menyelenggarakan mini trial class dan menampilkan beberapa produk, Teknik Mesin dan Teknik Elektro menampilkan keunggulan di bidang laboratorium, dan Teknik Kimia menampilkan produk dan proses.
Adhy menambahkan, kegiatan edukatif ini juga akan dibuka untuk sekolah lain. “Target kami trial class dan outing class bisa diselenggarakan hingga Desember. Sehingga calon mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan diskon free DPP (Dana Pengembangan Pendidikan) 100 persen jika melanjutkan studi ke ITN Malang,” pungkasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)



