Back

Lewat Instrumen Suplemen Konversi (ISK), Prodi PWK ITN Malang Raih Akreditasi Unggul

Ketua Program Studi PWK S-1 ITN Malang, Dr. Maria Christina Endarwati, ST., MIUEM. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) S-1, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) berhasil meraih predikat Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Kabar membanggakan ini diperoleh pada Rabu, 14 Mei 2025 lalu, dengan begitu akreditasi akan berlaku untuk lima tahun ke depan hingga 2030.

Predikat “Unggul” merupakan tingkatan akreditasi tertinggi, menyiratkan mutu dan kualitas pendidikan di Prodi PWK ITN Malang sudah sangat baik dan memenuhi standar nasional yang komprehensif. Pencapaian didapatkan melalui proses penyetaraan dari peringkat akreditasi A sebelumnya menggunakan Instrumen Suplemen Konversi (ISK).

ISK sendiri adalah instrumen inovatif dari BAN-PT untuk menyelaraskan peringkat akreditasi lama (A, B, C) ke sistem baru (Unggul, Baik Sekali, Baik), dengan mempertimbangkan standar terbaru dan kebijakan yang berlaku.

Ketua Program Studi PWK S-1 ITN Malang, Dr. Maria Christina Endarwati, ST., MIUEM., mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas dukungan penuh dari jajaran pimpinan serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan ISK.

“Akreditasi ini merupakan penyetaraan peringkat akreditasi yang diperoleh Prodi PWK sebelumnya yang menggunakan Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) 3.0, dengan penilaian terhadap 7 standar. Penyetaraan ini menjadi peringkat akreditasi baru sesuai dengan IAPS 4.0 dengan penilaian 9 Standar sebagaimana diatur dalam Peraturan BAN-PT No.1 Tahun 2020. Penyetaraan peringkat akreditasi PWK tidak lepas dari dukungan semua pihak,” ujar Maria saat ditemui di Kampus 1 ITN Malang beberapa waktu lalu.

Baca juga : ITN Malang dan Mahakam Ulu Bersinergi Wujudkan Pembangunan Perkotaan dan Wilayah Berkelanjutan

Menurutnya, proses pengajuan akreditasi melalui ISK memiliki tantangan tersendiri, karena hanya sebagian indikator yang dinilai. Fokus utama penilaian meliputi sumber daya manusia khususnya dosen tetap program studi, kurikulum, sistem penjaminan mutu, dan pelacakan lulusan. Maria mengakui bahwa keberhasilan penyetaraan peringkat menunjukkan kualitas kinerja Prodi PWK di butir penilaian yang menjadi fokus utama proses ISK dalam kurun waktu 5 tahun melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI).

“Bersyukur dari 2020 kemarin tertolong banyak mahasiswa yang lulus dari target 4 tahun, bahkan ada yang 3,5 tahun. Kelulusan tepat waktu ini yang memang kami sebagai prodi harus menghitung dan mulai memetakan anak-anak,” jelasnya.

Penuh semangat, mahasiswa PWK berpose di depan Gedung PWK Kampus 1 ITN Malang. (Foto: Istimewa)

Dengan predikat Unggul, Prodi PWK ITN Malang kini memiliki visi yang lebih luas. “Kalau sudah unggul nanti bergantung kita mau up ke level internasional atau nasional saja,” tutur Maria.

Ia mencontohkan beberapa prodi PWK negeri yang sudah melangkah ke akreditasi internasional, menunjukkan harapan Prodi PWK ITN Malang untuk terus berkembang. Asosiasi Sekolah Perencana Indonesia (ASPI) yang selama ini turut membantu mengakreditasi prodi PWK juga menjadi rujukan dalam pengembangan substansi kurikulum.

Ke depan, Prodi PWK ITN Malang akan memfokuskan peningkatan sarana prasarana, khususnya studio dan Laboratorium GIS (Geographic Information System atau Sistem Informasi Geografis). Hal ini sejalan dengan mata kuliah wajib di PWK yang membutuhkan fasilitas memadai untuk pemodelan spasial dan aplikasi kajian.

“Kami sedang banyak bekerja sama dengan pemerintah daerah, salah satunya Mahakam Ulu (Mahulu). Kemarin mahasiswa kami mengambil Studio Perencanaan Kota, mereka ke Mahulu dengan pendanaan dari pemerintah daerah,” ungkapnya. Ia juga berharap dapat menjalin kerja sama serupa dengan pemerintah kabupaten/kota di Malang Raya untuk pengembangan studio, dan menggali potensi pedesaan.

Selain itu, percepatan kehadiran guru besar di Prodi PWK menjadi salah satu target penting. Maria optimis dengan kualitas dosen muda PWK yang mayoritas sedang menempuh pendidikan S-3 di berbagai universitas ternama, baik di dalam maupun luar negeri.

“Saya yakin generasi muda tidak akan terputus. Regenerasi dosen harus dihitung juga, kalau tidak nanti terputus kembali, dan berpengaruh ke angka penilaian dosen,” katanya.

Baca juga : ITN Malang Beri Pendampingan Workshop Pemetaan Tata Ruang DPRKP Cipta Karya Prov. Jawa Timur

Dukungan dari alumni juga menjadi kunci. Baru-baru ini, Prodi PWK ITN Malang melibatkan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat dalam diskusi tentang masa depan PWK dan cara meningkatkan jumlah mahasiswa baru. Sumbangsih konkret dari alumni, seperti donasi untuk promosi prodi menjadi bukti nyata dukungan mereka.

Dengan akreditasi Unggul ini, Prodi PWK ITN Malang berharap dapat menjadi salah satu prodi unggulan di ITN Malang, mencetak lulusan yang sesuai ekspektasi, dan terus memperluas jaringan kerja sama melalui MOU dengan berbagai daerah. “Semoga MOU yang kami rintis bisa bertambah sehingga nama ITN tetap berjaya dari Sabang sampai Merauke,” pungkas Maria penuh harap. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023