
Nata Karya 5.0 ITN Malang Tampilkan Inovasi Arsitektur Masa Depan
Amar Rizqi Afdholy, ST., MT., dosen Arsitektur S-1 ITN Malang bersama mahasiswa Arsitektur dan karyanya. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Puluhan karya mahasiswa Arsitektur S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menghiasi Taman Demo Kampus 1 ITN Malang, Rabu (25/06/2025). Pameran bertajuk Nata Karya 5.0 ini mengangkat tema “Small Footsteps Matters”, dan menampilkan beragam poster serta maket yang berjejer rapi menarik perhatian civitas akademika, dan masyarakat umum.
Pekan penilaian dan pameran ini menjadi ajang unjuk gigi bagi karya-karya mahasiswa Arsitektur dari berbagai semester, mulai dari tugas awal hingga produk skripsi yang menjadi puncak pembelajaran mereka. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dibimbing untuk menyusun strategi perancangan agar desain yang dihasilkan maksimal, baik dalam bentuk model, visual, maupun narasi.
Amar Rizqi Afdholy, ST., MT., dosen Arsitektur S-1 ITN Malang menyebutkan, konsep Nata Karya tahun ini sengaja dibuat berbeda dari sebelumnya. Bila sebelumnya di dalam aula, kali ini prodi memilih lokasi outdoor di Taman Demo.
“Ini untuk menambah antusiasme pengunjung. Minimal kalau di luar ruangan mahasiswa ITN Malang dan masyarakat umum tidak sungkan melihat,” jelasnya.
Karya yang dipamerkan didominasi oleh poster, meskipun ada pula maket yang menggambarkan perancangan ruang dalam. Berbagai mata kuliah turut berkontribusi dalam pameran, antara lain Perancangan Arsitektur 1 (PA1), PA3, PA5, Teknik Komunikasi dan Grafis Arsitektur, Digital Arsitektur, Struktur dan Konstruksi Bangunan 2, hingga Skripsi.
Baca juga : “Small Footsteps Matters”: Nata Karya 5.0 Arsitektur ITN Malang Beri Bekal Profesional Calon Arsitek
“Kami berharap tahun ini semua mata kuliah bisa menampilkan produknya, agar mahasiswa merasa dihargai dan karya mereka bisa dilihat banyak orang,” tambahnya.
Amar juga mengungkapkan kekagumannya terhadap hasil akhir karya mahasiswa. Menurutnya, hasil akhir tugas mereka sudah cukup memuaskan. Salah satu contohnya adalah tugas mata kuliah Teknik Komunikasi dan Grafis Arsitektur, di mana mahasiswa diminta membuat bangunan dari Artificial Intelligence (AI) dengan tampak potongan, perspektif, dan detail lainnya.
Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto ST., MT., PhD., melihat-lihat pameran arsitektur mahasiswa ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
“Chat prompt mereka juga dikumpulkan sebagai bukti bahwa mereka membuat sendiri. Dan ternyata hasilnya di luar ekspektasi, mereka bisa menghasilkan karya bagus. Secara arsitek, kami hampir tidak bisa membedakan hasil sendiri dan hasil AI. Temanya juga menarik, tema-tema arsitektur masa depan, jadi bentuknya unik-unik,” jelasnya.
Salah satu karya menarik yang dipamerkan adalah milik Moh. Yunus Maulana, mahasiswa semester 4, berjudul “Regentron”, Komando Siber Regeneratif Surabaya. Pusat Komando Siber memiliki bangunan 5 lantai dilengkapi dengan rooftop yang didesain sebagai bangunan keamanan tingkat tinggi yang mengatasi ancaman siber dan iklim ekstrim.
“Kami diminta merancang bangunan masa depan, maka saya memutuskan membuat komando siber yang terlihat kokoh dan tegas. Jika ada serangan dari musuh, bangunan ini bisa regenerasi. Materialnya yang masuk akal untuk saat ini merupakan campuran dari bahan kimia dan teknik pembuatan bangunan,” terang Yunus.
Ia mengaku senang karyanya dapat diulas langsung oleh Rektor ITN Malang, karena ia pribadi menyukai kritikan dan masukan. Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto ST., MT., PhD., yang berkesempatan melihat karya mahasiswa juga mengulas karya dari Muh. Ilham.
Ilham mahasiswa semester 4 menciptakan “Vertikal Floating Transit HUB.” Bangunan ini merupakan terminal terapung di atas kota yang berfungsi sebagai pusat logistik dan layanan pengantaran berbasis drone VTOL (Vertical Take-Off and Landing).
Baca juga : Pameran Produk Inovatif Mahasiswa Teknik Kimia ITN Malang Tarik Perhatian Puluhan Siswa SMA/SMK
“Latar belakangnya adalah pertumbuhan pesat e-commerce mendorong meningkatnya kebutuhan akan layanan logistik yang efisien. Drone menjadi inovasi penting karena mampu menghadirkan solusi pengiriman yang lebih tepat, hemat biaya, dan ramah lingkungan,” jelas Ilham.
Karyanya berfokus pada pengiriman barang dan orang dengan tema futuristik menunjukkan bagaimana inovasi arsitektur terus berkembang mengikuti zaman, serta membutuhkan efisiensi dan efektivitas dalam bentuknya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)