
Perkuat Pelayanan Institusi, ITN Malang Gelar Pelatihan Soft Skill dan Hard Skill untuk Layanan Prima
Fernandes Raymond mentor LPK Genius Learning Solution saat memberikan materi “Service Excellence” kepada tenaga kependidikan ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Sebanyak 35 tenaga kependidikan di lingkungan Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) mengikuti pelatihan kerja soft skill dan hard skill bertajuk “Hack Your Growth: Navigate to Excellence”. Pelatihan diselenggarakan di Ruang Workshop Lembaga Pengembangan Kerja Sama dan Usaha (LPKU) Kampus 1 ITN Malang, mulai Senin-Jumat (07-11/07/2025).
Kesadaran akan pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) mendorong Biro SDM ITN Malang untuk bekerja sama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Genius Learning Solution (GLS) Malang. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan soft skill dan hard skill tenaga kependidikan.
Kepala Biro SDM ITN Malang, Dimas Galuh Swasono, S.Psi, menjelaskan, tujuan utama pelatihan adalah untuk meningkatkan kompetensi kinerja karyawan, dengan meningkatkan keterampilan, dan pengetahuan untuk mendukung kegiatan akademik maupun non-akademik di lingkungan ITN Malang.
Fernandes Raymond mentor LPK Genius Learning Solution, membuka pelatihan dengan sesi soft skill bertema “Service Excellence”. Fernandes juga dikenal sebagai pengusaha muda di bidang IT, kuliner, dan beberapa bidang lainnya.
Pada materinya Fernandes menekankan pentingnya pelayanan prima (excellent service) yang harus diterapkan di semua lini, mulai dari front office, satpam, petugas kebersihan, hingga admin media sosial. Ia juga mengungkapkan, reputasi pelayanan suatu institusi dapat dengan mudah dilihat dari platform seperti Google Bisnis, di mana setiap orang dapat berkomentar. Ia juga memberikan strategi dalam menghadapi keluhan atau komplain.
“Ketika ada yang melakukan sebuah komplain, hal pertama yang harus kita lakukan adalah meminta maaf terlebih dahulu sebagai penyedia jasa,” jelasnya.
Ia juga menguraikan enam aspek utama pelayanan prima, yaitu: appearance (penampilan), attitude (sikap), attention (perhatian), action (aksi), ability (kemampuan), dan accountability (tanggung jawab).
“Service excellent adalah perkawinan antara kemampuan, dan sikap melayani kita,” lanjut Fernandes. Ia menekankan bahwa memiliki kemampuan saja tanpa sikap melayani yang baik, belum bisa disebut service excellence.

Tenaga kependidikan ITN Malang mengikuti pelatihan soft skill “Service Excellence”. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Selain itu, Fernandes menambahkan aspek penunjang pelayanan prima, yaitu 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun), dan komunikasi, meliputi face to face (tatap muka), word (verbal), tone of voice (nada suara), dan body language (bahasa tubuh).
“Dalam customer service, verbal hanya berpengaruh 7 persen, tone of voice 38 persen, dan body language 55 persen,” tandasnya.
Pelatihan ini mendapat tanggapan positif dari Wiwin Febriyanti, staf Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK). Menurutnya pelatihan soft skill banyak memberikan ilmu yang relevan terhadap tugasnya sehari-hari sebagai administrasi keuangan. Selain disibukkan dengan administrasi ia juga harus memberikan pelayanan yang baik kepada mahasiswa.
“Sangat menarik apa yang disampaikan mentor di hari pertama. Kami dijelaskan dan diajari bagaimana menjawab yang baik ketika ada pertanyaan, bahkan komplain dari konsumen (mahasiswa), dan lainnya,” katanya.
Sementara, Haning Tri Novianti, staf administrasi Pascasarjana ITN Malang mengatakan, pelatihan sangat diperlukan untuk pengembangan keterampilan staf. Dimana staf dituntut bisa memberikan pelayanan yang prima kepada civitas ITN Malang, maupun masyarakat umum.
Baca juga : Ciptakan Lingkungan Kampus yang Aman dan Nyaman, ITN Malang Bentuk PPKPT
“Ini kesempatan kami untuk meng-upgrade diri sebagai tendik (tenaga kependidikan). Seperti pelatih Microsoft yang sangat membantu kami dalam menambah keterampilan, karena setiap hari kami menggunakan aplikasi tersebut. Sehingga nantinya akan memperlancar pelayanan,” katanya.
Hani berharap kedepannya akan sering diadakan pelatihan serupa atau lainnya untuk menambah skill staf dalam bidang perkantoran dan pelayanan. “Berharap pelatihan tidak hanya untuk tekdik saja, tapi perlu juga adanya pelatihan untuk unit lainnya seperti satpam, driver, karena mereka berkaitan dengan pemberian pelayanan juga,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)



