Angkat Dampak Proyek Arsitektur Pedagogis Berbasis Komunitas, Dosen Arsitektur ITN Malang Raih 2 Penghargaan di University of Sheffield, Inggris

M. Nelza Mulki Iqbal, ST., M.Sc., Dosen Arsitektur S-1, ITN Malang, bersama poster karyanya sebagai pemenang penghargaan Architecture Research Poster Competition 2024 di University of Sheffield, Inggris. (Foto: Istimewa)

Malang, ITN.AC.ID – Dosen Arsitektur S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang), M. Nelza Mulki Iqbal, ST., M.Sc., meraih dua penghargaan pada Architecture Research Poster Competition 2024 di University of Sheffield, Inggris, pada Mei 2024 lalu. Yakni “Best Research Idea JUST Design Research Group” dan “Researcher Choice”.

Prestasi tersebut diraih Nelza setelah mempresentasikan risetnya yang berjudul Sustaining the Real Change: Understanding the Impact of Community-Based Pedagogical Architecture Project in Indonesian Rural Context (Melanjutkan Perubahan Nyata: Memahami Dampak Proyek Arsitektur Pedagogis Berbasis Komunitas dalam Konteks Pedesaan Indonesia).

Prestasi ini menjadi prestasi kedua Nelza pada ajang yang sama yang pernah ia diraih pada 2023 lalu. Nelza merupakan dosen ITN Malang penerima LPDP Awardee Kemendikbud RI dan sedang melanjutkan studi pada program doktoral di Departemen Arsitektur University of Sheffield (Sheffield School of Architecture (SSoA)), Inggris. Total ada 20 mahasiswa doktoral dari berbagai negara yang berpartisipasi. Sementara Kelompok Penelitian Just Design (JUST) Research terdiri dari tujuh mahasiswa dari beberapa angkatan.

Baca juga : Putra Banyuwangi Desain Pusat Oleh-oleh Berkonsep Arsitektur Neo Vernakular

Menurut Nelza, Architecture Research Poster Competition menjadi ajang diseminasi riset ke dalam format berbentuk poster. Diseminasi adalah menyebarkan hasil penelitian, temuan, atau inovasi dari ide, dan gagasan beserta strateginya kepada khalayak umum. Lewat sajian visual poster maka kajian riset akan lebih mudah untuk dikomunikasikan, satu hal yang jarang ditemui di iklim riset di Indonesia.

“Lewat kompetisi ini kami mengkomunikasikan temuan riset dan mendapatkan masukan terkait riset doktoral yang sedang ditempuh,” ujar Nelza saat dihubungi lewat sambungan Whatsapp awal Juni 2024 lalu.

M. Nelza Mulki Iqbal, ST., M.Sc., Dosen Arsitektur S-1, ITN Malang, saat meraih penghargaan Architecture Research Poster Competition 2024 di University of Sheffield, Inggris. (Foto: Istimewa)

Mengkomunikasikan ide dan gagasan ke bahasa visual poster memang tidak mudah. Ini menjadi tantangan sendiri bagi Nelza, karena ia dituntut membuat poster yang menarik secara visual tapi juga harus informatif. Poster yang didominasi warna kuning ini ikut dipamerkan di Gedung Kuliah Utama SSoA, Arts Tower.

Dikatakan Nelza, poster yang dibuat merupakan hasil temuan riset tahun kedua setelah menjalani field work di Indonesia lebih kurang tiga bulan. Temuan yang didapat antara lain kolaborasi arsitektur perguruan tinggi dan masyarakat ternyata memiliki kompleksitas yang rumit. Untuk mendapatkan hasil yang berkelanjutan setidaknya perlu memahami aspek sosio-politis di masyarakat, inisiasi desain aktivisme yang panjang, juga kebermanfaatan proyek multi-skala.

Baca juga :  Angkat Labuan Bajo Mahasiswa PWK ITN Malang Raih Honorable Mention Lomba Esai Sewindu Proyek Strategis Nasional

Format kompetisi tahun ini sedikit berbeda karena kompetisi berbasis riset grup yang mempertemukan periset doktoral lintas angkatan. Menariknya, poster kompetisi ini juga akan dibawa untuk kompetisi poster riset di tingkat multidisiplin universitas di Bulan Juni 2024, dan skala nasional lintas perguruan tinggi di Bulan Juli 2024 di Kota York.

“Dengan kontribusi riset tersebut semoga bisa membawa manfaat secara lokal maupun global, dan membantu kami dalam memahami riset agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu,” harapnya. Atas prestasi tersebut Nelza mendapat penghargaan 150£ sebagai ide riset terbaik (best research idea) yang dipilih oleh dewan juri terdiri dari profesor dan peneliti senior di Sheffield School of Architecture, dan 300£ sebagai riset pilihan peneliti (researcher choice) yang merupakan kategori favorit pilihan peserta. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)