Back

DPU Bina Marga Kabupaten Malang Ikuti Bimtek Kontrol Kualitas Bahan Beton di ITN Malang

Ir. Bambang Wedyantadji, MT, dosen Teknik Sipil S-1 ITN Malang, sekaligus pemateri bimtek (paling kanan) bersama staf DPU Bina Marga Kabupaten Malang dan mahasiswa Teknik Sipil S-1 ITN Malang. (Foto: Istimewa)


Malang, ITN.AC.ID – Perlunya refreshment ilmu dan keterampilan bagi tenaga laboratorium disadari betul oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang. Untuk itu, selama lima hari Senin-Jumat (27-31/3/2023) sebanyak delapan staf Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang mengikuti Bimbingan Teknis dan Kontrol Kualitas Bahan Beton di Laboratorium Bahan Konstruksi, Teknik Sipil S-1, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.

Menurut Ir. Bambang Wedyantadji, MT, dosen Teknik Sipil S-1 ITN Malang, bimbingan teknis dan kontrol kualitas bahan beton bertujuan untuk meningkatkan kompetensi personel laboratorium PU Bina Marga. “Kegiatan ini sebagai program penyegaran. Kalau tidak diingatkan dan dilatih kembali nanti bisa lupa. Belum lagi kalau ada ilmu dan informasi baru,” ujar Bambang yang juga menjadi pemateri bimtek.

Bimtek bagi staf PU Bina Marga Malang merupakan salah satu implementasi dari kerjasama antara ITN Malang dengan Pemkab Malang yang sudah terjalin sejak 2021 lalu. Dibawah naungan Lembaga Bisnis dan Diklat (LBD), Laboratorium Teknik Sipil S-1 ITN Malang sebelumnya juga menyelenggarakan bimtek kontrol kualitas bahan beton dan aspal dengan Dinas PU Bina Marga Sumba Timur, serta bimtek kontrol kualitas aspal dan mekanika tanah dengan Dinas PU Kabupaten Jember.

Baca juga : Beton Ramah Lingkungan Buatan Tim Spectra Hexia ITN Malang Juara 2 Green Concrete Competition Civil Day 2021

Materi bimtek kali ini selain teori, juga ada praktek. Seperti, teori pengujian beton, pembuatan beton, analisa campuran beton, pembuatan mortar, analisa campuran FS, pengujian beton dan mortar, dan lain sebagainya. Pemateri selain Bambang ada M. Erfan ST., MT yang merupakan tenaga ahli Teknik Sipil S-1 ITN Malang yang sama-sama sudah berpengalaman.

“Sebenarnya material perkerasan jalan ada dua, perkerasan lentur (aspal) dan perkerasan kaku (beton). Untuk bimtek minggu ini fokus pada material jalan beton. Sekarang kecenderungan jalan dibuat dari beton baik di perkotaan dan pedesaan, karena lebih awet,” katanya.

Personel Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang Bimtek Kontrol Kualitas Bahan Beton di ITN Malang. (Foto: Istimewa)

Ditambahkan pula oleh Ir. Ester Priskasari, MT, Kepala Laboratorium Bahan Konstruksi, kegiatan penanganan jalan diperlukan perawatan, dan perbaikan untuk mempertahankan agar kondisi jalan tetap berfungsi optimal. Sementara penanganan pemeliharaan jalan sendiri meliputi pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, perbaikan per segmen, atau perbaikan keseluruhan.

“Kalau dilihat dari umur rencana jalan aspal dan beton masih awet jalan beton. Mahasiswa dan dosen banyak meneliti bahan yang tidak umum digunakan (untuk jalan), atau adanya bahan lain yang bisa digunakan. Nah, bimtek bisa memfasilitasi peserta untuk meng-upgrade teknologi terkini, sehingga bisa mendapatkan desain yang tepat,” terang Ester.

Disela-sela kesibukannya sebagai ASN inilah personel laboratorium PU Bina Marga Kabupaten Malang belajar kembali di ITN Malang untuk meningkatkan kompetensinya. Seperti halnya Dandi Aditya, S. Sos, ST. Menurut Dandi, mengikuti bimtek bertujuan untuk meningkatkan kompetensi personel laboratorium PU Bina Marga.

Baca juga : ITN Malang Dukung Pemerintah Tingkatkan SDM untuk Percepatan Tata Ruang

“Idealnya setahun sekali memang ilmu atau pengetahuan harus di-refresh (diingatkan) kembali. Selain SDM, alat juga begitu. Sehingga personel lebih paham dalam mengawasi mutu beton di lapangan. Terkadang kalau di lapangan seadanya, jadi mutu beton turun,” ungkap Dandi.

PU Bina Marga Kabupaten Malang menangani infrastruktur mulai fasilitas jalan, jembatan, dan drainase. Untuk mendukung pengawasan dan pengujian, maka perlu memperdalam teori dan praktek. Bagi Dandi kuat tarik lentur beton merupakan hal baru. Maka perlu pelatihan khusus dalam membuat dan mencetak beton.

“Terutama untuk fungsi pengawasan. Sehingga personel laboratorium bisa lebih memahami,” pungkasnya.

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023