Hampir Tak Bisa Race di Mandalika, Berikut Cerita Mahasiswa ITN Malang di Shell Eco
Tim UART Teknik Mesin ITN Malang saat mengikuti Shell Eco Marathon (SEM) Asia-Pacific & the Middle East 2023, di sirkuit internasional Mandalika, Lombok. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Helatan Shell Eco Marathon (SEM) Asia-Pacific & the Middle East 2023 menjadi momen mengesankan bagi mahasiswa Teknik Mesin S-1 Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Membawa mobil UART Nagapasa mereka berkompetisi dengan tim dari dari berbagai negara di sirkuit internasional Mandalika, Lombok, NTB, 4-9 Juli 2023 lalu.
Kompetisi tingkat internasional tersebut menjadi pengalaman yang luar biasa bagi 15 anggota Tim UART Teknik Mesin ITN Malang. Pasalnya perjuangan mengikuti kompetisi mobil urban concept hampir kandas karena technical inspection (pemeriksaan ulang) UART Nagapasa sempat terkendala karena kehabisan waktu.
Menurut Muhammad Zidan Rozaqi sebagai Road Management, UART Nagapasa sempat tidak lolos uji bersama beberapa mobil peserta lainnya. Setelah panitia memberi dispensasi waktu, akhirnya panitia mengumpulkan semua tim yang kekurangan waktu dan menambah waktu technical inspection. Sebelum memasuki jalur race, mobil urban concept harus melewati dan lolos 13 rangkaian technical inspection. Sementara UART Nagapasa kurang 3 poin karena kehabisan waktu.
Baca juga : UART Nagapasha ITN Malang Siap Kompetisi di Ajang Shell Eco Marathon 2023 Mandalika
“Masing-masing poin ada kriterianya. Mulai dari body seperti bobot kendaraan dan dimensi kendaraan, mesin, sasis, electrical, sabuk pengaman dan struktur rangka, dan lain-lain. Paling menegangkan memang saat melewati ujian ini. Bahkan ada yang tidak lolos, jadi ya tidak bisa berkompetisi. Sayang sekali kalau sudah berjuang sampai Mandalika, tapi tidak bisa race,” kata Zidan saat ditemui bersama Tim UART Teknik Mesin ITN Malang di Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) beberapa waktu lalu.
UART Nagapasa mobil urban concept saat menjalani technical inspection di Shell Eco Marathon (SEM) Asia-Pacific & the Middle East 2023. (Foto: Istimewa)
Sementara itu manajer tim M. Naufal Ramadhani menambahkan, lolos race menjadi kelegaan bagi tim mahasiswa ITN Malang. Namun sayangnya saat race UART Nagapasa kembali terkendala dengan hembusan angin kencang, sehingga pintu mobil sebelah kiri terbuka sebagian. Kendala tersebut tidak menjadi halangan bagi UART Nagapasa hingga berhasil menyelesaikan tiga kali finis, dengan catatan pemakaian bahan bakar per liter mampu menempuh total 72 km.
“Di Mandalika angin sedang kencang-kencangnya. Sebenarnya awal mobil melaju pintu sudah tertutup sempurna, tapi karena angin kencang tiba-tiba pintunya sedikit terbuka,” kata Naufal.
Hasil Shell Eco Marathon (SEM) Asia-Pacific & the Middle East 2023 menempatkan UART Nagapasa dalam urutan ke 9 dari 17 mobil urban concept yang ikut berkompetisi. Selain Indonesia juga ada dua negara lain yang masuk urutan ke empat dan 10.
Baca juga : UART Nagapasha ITN Malang Siap Kompetisi di Ajang Shell Eco Marathon 2023 Mandalika
Dikatakan Naufal setelah UART vakum lama di SEM, dengan pengalaman SEM 2023 menjadi awal bagi UART dan generasi penerus untuk lebih baik lagi mengikuti ajang yang sama. Dalam waktu dekat ini UART bersiap mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) pada sekitar bulan Oktober 2023.
“Kami ucapkan kepada institusi, alumni, dan semua pihak yang telah berpartisipasi melancarkan kegiatan UART dalam Shell Eco Marathon 2023. Semoga Teknik Mesin ITN Malang semakin jaya dan penuh prestasi,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)