
Inspirasi dari NTT: Dian Vernanda Panie, Lulusan Terbaik PWK ITN Malang
Dian Vernanda Panie, lulusan terbaik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) S-1, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), ITN Malang pada wisuda ke 74 periode II tahun 2025. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Dian Vernanda Panie, mahasiswi asal Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), berhasil meraih predikat lulusan terbaik dari Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) S-1, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,70, Dian membuktikan bahwa latar belakang daerah dari kabupaten perbatasan dengan Timor Leste bukanlah penghalang untuk meraih prestasi.
Dian memilih jurusan PWK karena melihat minimnya lulusan tersebut di daerah asalnya. Ia menemukan passion-nya dalam PWK, terutama pada kegiatan lapangan. Selama kuliah ia banyak belajar di studio lapangan di luar Kota Malang sehingga menambah banyak pengalaman.
“Saya sangat senang bisa kuliah di jurusan PWK karena sesuai dengan hobi, dan passion saya yang suka jalan-jalan dan memperhatikan lingkungan sekitar,” ujarnya yang ikut diwisuda pada wisuda ITN Malang ke 74 periode II tahun 2025.
Pengalaman paling berkesan bagi Dian adalah saat mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN. Ia ditempatkan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Wonosobo dari September hingga Desember 2024.
Di sana, Dian menjadi bagian dari tim penyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Kertek. Ia terlibat dalam proses pengerjaan dokumen analisis, rencana, hingga penyusunan rancangan peraturan bupati.
“Menjadi tim penyusun rencana tata ruang dan ditempatkan di Wonosobo sangat menambah pengalaman. Saya bisa belajar lebih dalam tentang penyusunan RDTR,” jelas alumnus SMA Negeri 2 Kefamenanu ini.

Dian Vernanda Panie mahasiswa PWK ITN Malang saat wawancara penelitian dengan salah satu warga di Kampung Industri Sanitair Klaseman, Kota Malang. (Foto: Istimewa)
Ia juga bisa bertemu dan berbagi pengalaman dengan mahasiswa dari kampus lain, yang menurutnya sangat bermanfaat. “Banyak benefit-nya. Yang paling penting adalah relasi dan pengalaman. Kami dari banyak kampus bisa saling sharing,” kata putri dari Fritson Yarit Panie, dan Yasinta Dhema ini.
Selain di Wonosobo, Dian juga terlibat dalam proyek-proyek penting lainnya, seperti merancang RDTR di Kabupaten Tulungagung dan menyusun dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk sektor infrastruktur di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
Sebagai tugas akhirnya, Dian mengambil judul skripsi “Strategi Peningkatan Kualitas Permukiman di Kampung Industri Sanitair Klaseman, Kota Malang.” Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang relevan untuk menghadapi tantangan yang ada di kawasan tersebut, seperti masalah limbah, persaingan pasar, dan kurangnya inovasi.
Di bawah bimbingan Dr. Ir. Ibnu Sasongko, MT, dan Widiyanto Hari Subagyo Widodo, ST., M.Sc, Dian menganalisis permasalahan dari aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Hasilnya menunjukkan bahwa kawasan tersebut memiliki kepadatan bangunan yang tinggi, sistem pengelolaan limbah yang tidak sesuai standar, serta keterbatasan akses pasar.
Baca juga : Esai Inklusif Mahasiswa PWK ITN Malang Sabet Juara 3 Nasional Geo Science 2025 UM
Dari analisis tersebut, Dian merumuskan beberapa strategi, antara lain: (1) Meningkatkan kualitas lingkungan dengan mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan limbah dan pemisahan sampah, serta membuat RTH vertikal di gang-gang sempit. (2) Branding digital untuk mendorong promosi Kampung Industri Sanitair melalui media sosial dan e-commerce, serta melatih para pengrajin dalam digital marketing. (3) Meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat agar lebih adaptif terhadap bencana dan mengelola usaha dengan lebih baik.
“Ini saran dari apa yang saya teliti. Semoga dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas permukiman dan keberlanjutan di kampung tersebut,” pungkasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)



