
Manajemen Waktu Kunci Sukses Pembangunan Gedung Jantung Terpadu RSUD Jayapura
Ihsanudin Andi Sukirno, lulusan terbaik Program Studi Teknik Sipil S-2, Program Pascasarjana ITN Malang. (Foto: Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Manajemen waktu yang efektif menjadi faktor krusial dalam keberhasilan proyek konstruksi, terutama proyek kompleks seperti pembangunan Gedung Jantung Terpadu di RSUD Jayapura, Papua. Hal ini terungkap dalam tesis penelitian yang dilakukan oleh Ihsanudin Andi Sukirno, lulusan terbaik Program Studi Teknik Sipil S-2, Institut Teknologi Nasional Nasional (ITN Malang).
Dalam tesisnya berjudul “Manajemen Waktu Pada Konstruksi Rancang dan Bangun Pembangunan di Gedung Jantung Terpadu RSUD Jayapura,” Ihsanudin menganalisis strategi manajemen waktu yang diterapkan dalam proyek tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan meminimalkan potensi keterlambatan, serta meningkatkan efisiensi operasional proyek.
Baca juga : ITN Malang Rujukan dalam Bidang Mutu Khususnya Aplikasi
“Manajemen waktu yang efektif sangat penting dalam proyek konstruksi untuk memastikan penyelesaian tepat waktu, sesuai anggaran, dan memenuhi standar kualitas. Sekaligus untuk membantu memperjelas prioritas dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya,” ujarnya, yang ikut diwisuda pada Wisuda ke-73 Periode 1 Tahun 2025.
Pemilik IPK 3,55 ini menggunakan metode kuantitatif untuk mengidentifikasi jalur kritis dan potensi keterlambatan dalam proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik manajemen waktu yang tepat dapat meningkatkan efisiensi operasional dan meminimalkan risiko keterlambatan. Sementara, uji hipotesis menunjukkan bahwa peningkatan manajemen waktu secara signifikan dapat meningkatkan ketepatan waktu penyelesaian proyek.
Ihsanudin Andi Sukirno bersama para penguji usai menjalani sidang tesis di Pascasarjana ITN Malang. (Foto: istimewa)
Ia menyebutkan, permasalahan umum yang kerap timbul pada pembangunan gedung adalah perencanaan awal yang tidak memadai, alokasi sumber daya yang tidak tepat, keterlambatan pengiriman material, komunikasi yang kurang efektif, kondisi cuaca buruk, persetujuan peraturan terlambat, perubahan desain atau ruang lingkup, dan mutu pengerjaan yang buruk. Sehingga yang perlu dilakukan adalah meningkatkan praktik manajemen waktu di masa mendatang untuk proyek-proyek konstruksi serupa, serta meningkatkan perencanaan awal yang matang, alokasi sumber daya yang tepat, komunikasi yang efektif, dan pengendalian mutu yang ketat.
“Proyek pembangunan Gedung Jantung Terpadu RSUD Jayapura diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat dengan menyediakan fasilitas kesehatan yang canggih dan modern. Proyek ini juga mengedepankan pembangunan berkelanjutan dengan penerapan sistem hemat energi, atap hijau, dan penggunaan material lokal,” pungkasnya. Dalam penelitiannya Ihsan dibimbing oleh dosen pembimbing Ir. Nusa Sebayang, M.T, dan Ir.Maranatha Wijaangtyas,S.T., M.MT.Ph.D IPU, Asean Eng.
Ihsan, yang kini aktif berkarir di PT Mitra Duta Harimurthi, selama dua setengah tahun menempuh pendidikan di ITN Malang tidak hanya memperoleh ilmu Manajemen Konstruksi, tetapi juga pelajaran berharga. Seperti tentang etika dan sifat sosial dari para dosen, dan staf yang menurutnya sangat rendah hati dan mengayomi.
“Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi studi saya. Saya mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam perjalanan pendidikan saya,” katanya yang kini tinggal di Distrik Abepura, Jayapura, Papua. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)