Latihan Line Dance, Upaya Anggota Rukun Ibu ITN Malang untuk Bugar dan Bahagia
Ketua Rukun Ibu ITN Malang Ratih Cahya Ratri Pribadi, SP., MP., (berdiri enam dari kiri) berharap dengan Latihan line dance anggota Rukun Ibu ITN Malang semakin sehat dan bahagia. (Foto: Mita/Humas Rukun Ibu)
Malang, ITN.AC.ID – Ada yang menarik pada pertemuan rutin Rukun Ibu Institut Teknologi Nasional (ITN Malang). Dihadiri hampir separuh anggota Rukun Ibu, para anggota tampak antusias mengikuti pelatihan line dance di Ruang Hidrolika Kampus 1 ITN Malang, Jumat (31/05/2024). Dipandu Lisa Kartikasari, ST., instruktur senam sekaligus anggota Rukun Ibu ITN Malang.
Ketua Rukun Ibu ITN Malang Ratih Cahya Ratri Pribadi, SP., MP., menyampaikan harapan, dengan mengikuti latihan line dance anggota Rukun Ibu senantiasa menjaga kesehatannya dengan melakukan olahraga ringan namun berefek sehat dan bahagia. Ratih juga menghimbau agar ibu-ibu dosen bisa lebih berperan dengan memberikan lebih banyak masukan, menunjukkan keahlian, dan berbagi ilmu dengan anggota Rukun Ibu agar kedepannya Rukun Ibu ITN Malang bisa lebih kompak.
“Dengan adanya materi ini, saya ingin ibu-ibu selalu sehat. Monggo yang ingin memberi masukan. Ibu-ibu mempunyai keahlian apa yang bisa membuat kita semua makin guyub berkumpul bersama. Kami (pengurus) sudah menyurati ke prodi di lingkungan ITN Malang untuk bisa sharing ilmu kepada anggota Rukun Ibu. Banyak ibu-ibu dosen di ITN Malang yang kompeten dari pada di luar,” ujar Ratih.
Baca juga : Jelajahi Peluang Bisnis Online melalui Google Profil Bisnis
Line dance termasuk olahraga rekreatif yang menggabungkan antara gerak tubuh/senam dengan dance yang pada umumnya di diiringi musik country. Line dance sendiri diakomodasi oleh KORMI (Komite Olahraga Masyarakat Indonesia), didalamnya terdapat ILDI (Ikatan Line Dance Indonesia).
Lisa Kartikasari, ST., melatih line dance anggota Rukun Ibu ITN Malang. (Foto: Mita/Humas Rukun Ibu)
“Line dance merupakan gabungan antara olahraga senam dan dance yang meliputi rumba, cha cha, hip hop, salsa, dan sebagainya. Line dance merupakan salah satu olahraga rekreatif. Di Malang sendiri baru populer pada masa covid-19,” tutur Lisa Kartikasari, ST., yang juga menjabat sebagai pengurus ILDI Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Meskipun line dance telah populer di Amerika pada tahun 70-an namun baru mengemuka di Indonesia pada tahun 2000-an. Di Malang di bawah bendera Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang olahraga ini menyedot banyak peminat. Jenis senam ritmis tersebut menitikberatkan pada kombinasi gerakan kaki untuk melatih ketangkasan otot kaki. Oleh karena itu dalam perkembangannya line dance banyak diminati oleh para lansia atau pra lansia.
Masih menurut Lisa, salah satu tujuan dari dikenalkannya olahraga line dance adalah untuk mengencangkan otot kaki. Seperti diketahui semakin bertambahnya usia gaya hidup akan berubah dari aktif menjadi sedentary. Dan gaya hidup sedentary akan berakibat pada mengecilnya massa otot. Perlu latihan rutin agar kekencangan otot tetap terjaga. Line dance sendiri mempunyai beberapa kategori. Kategori muda (kawula muda) gerakan kakinya lebih gesit dan komplek sedang untuk golongan senior gerakannya lebih sederhana dan pelan.
Baca juga : Peduli Kasih Rukun Ibu ITN Malang Kunjungi Yayasan “Kisah Nyata dan Jeritan Hati”
Selain untuk mengencangkan otot, olahraga ini juga ditujukan untuk merangsang ketajaman otak kanan dan kiri. Penari line dance juga harus menghafalkan beberapa kombinasi gerakan wall, yaitu gerakan yang saling berhadapan ke kanan dan kiri mengikuti musik latar yang mengiringinya maka setiap penari harus fokus dan menjaga konsentrasi. (Rini Anjarwati/Humas Rukun Ibu ITN Malang)