
Semangat Iduladha di ITN Malang: Kurban Ikhlas, dan Daging Sehat untuk Civitas Akademika
ITN Malang menyembelih hewan kurban di Kampus 2 dalam rangka menyambut Iduladha. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) kembali menunjukkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial dalam perayaan Iduladha 1446 Hijriah. Kampus 2 ITN Malang menjadi lokasi penyembelihan hewan kurban, Jumat (06/06/ 2025. Sebanyak 3 ekor sapi dan 2 ekor kambing disembelih, yang merupakan sumbangan dari institut ITN Malang, P2PUTN, dan civitas akademika dosen dan staf.
Pagi harinya sebelum proses penyembelihan, ITN Malang bekerja sama dengan Masjid Muhajirin menyelenggarakan salat Iduladha di Halaman Rektorat Kampus 1 ITN Malang. Salat yang diikuti oleh seluruh civitas akademika dan warga sekitar kampus ini diimami oleh M. Hafidzul Ahkam, dengan Achmad Samroni S.Ag., M.Ag. sebagai khatib.
Ketua Panitia Kurban ITN Malang, Dr. Ahmad Fahrudi Setiawan, S.Kom., MT., menyampaikan, tahun ini terjadi penurunan jumlah hewan kurban. Sebuah fenomena yang hampir merata di berbagai tempat penyembelihan.
“Bisa jadi disebabkan turunnya daya beli masyarakat,” ujar Fahrudi. Untuk mengantisipasi hal serupa di masa mendatang, ia menekankan pentingnya sosialisasi lebih awal kepada civitas akademika agar partisipasi dapat meningkat.
Panitia sendiri telah menyiapkan 500 paket daging kurban dengan berat sekitar 1 kg per paket. Distribusi daging kurban kali ini difokuskan hanya untuk civitas akademika ITN Malang, mengingat keterbatasan daging hewan kurban.
Baca juga : Eratkan Silaturahmi, Duta Kampus ITN Malang Bagikan Takjil Gratis dan Gelar Buka Bersama
Menurut Fahrudi, aspek kesehatan dan kelayakan daging kurban menjadi prioritas utama. Panitia Iduladha ITN Malang bekerja sama dengan tim dokter dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya (UB) untuk memastikan daging kurban aman dikonsumsi. Pemeriksaan dilakukan dua tahap: sebelum penyembelihan (antemortem) dan setelah penyembelihan (postmortem).
ITN Malang menggelar salat Iduladha 1446 Hijriah di halaman Rektorat Kampus 1. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
drh. Farid Abdurrahman, M.Vet., bersama dokter muda Michael Mario Octaviano dari FKH UB, memimpin proses pengecekan ini. “H-1 sebelum Iduladha sudah dilakukan pengecekan kesehatan dan kelayakan hewan kurban. Hewan kurban saat datang di cek, sekarang usai penyembelihan dicek kembali. Kemarin lihat fisiknya, sekarang dagingnya,” jelas Fahrudi biasa disapa.
Kesuksesan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tidak lepas dari kerja keras dan gotong royong seluruh panitia yang terdiri dari dosen, staf, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Islamiah (LDI), serta dibantu oleh mahasiswa dari hampir semua program studi. Panitia laki-laki fokus pada penyayatan dan pemotongan daging, sementara panitia wanita bertugas memotong daging dan menimbangnya untuk dikemas.
“Semoga amal kita, baik yang berkurban maupun yang menerima daging kurban, diterima Allah. Semoga keikhlasan kita membawa berkah,” tutup Fahrudi penuh harap.
Michael Mario Octaviano menambahkan, pengecekan antemortem meliputi pemeriksaan perilaku dan fisik hewan untuk memastikan kelayakannya sebagai hewan kurban. Sementara itu, pengecekan postmortem dilakukan setelah hewan disembelih. Meliputi pemeriksaan kesehatan jeroan, dan karkas.
Baca juga : Sucikan Hati, Eratkan Silaturahmi: Halalbihalal Keluarga Besar ITN Malang Berlangsung Penuh Kehangatan
Ia juga memberikan edukasi penting kepada tim pemotong daging mengenai indikasi daging yang tidak layak konsumsi. “Yang perlu diwaspadai adalah daging di otot pipi. Kalau ada penyakitnya akan banyak cacingnya. Juga bisa di lambung ada bulatan-bulatan hitam, serta di bagian limpa dan hati,” jelas dokter muda yang akrab disapa Mario ini.
Pemotongan daging kurban di Kampus 2 ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Ia juga menjelaskan ciri-ciri cacing yang mungkin ditemukan, seperti bentuk bulat, gepeng, lonjong putih, atau bahkan berwarna pink karena bercampur darah. Di area pipi, cacing bisa menyerupai biji kopi bulat-bulat.
Mario pun memberi saran bagus untuk menyimpan daging kurban sebagai berikut:
* Daging utuh sebaiknya tidak perlu dicuci jika ingin disimpan di dalam freezer. Karena air bisa menjadi media yang bagus untuk pertumbuhan bakteri, sehingga mempercepat pembusukan.
* Untuk menjaga kualitas daging, sebelum dimasak sebaiknya direbus dahulu, baru kemudian diolah.
* Untuk jeroan, ini beda lagi. Jeroan harus dicuci bersih dahulu, setelah itu, rebus jeroan sampai matang kemudian baru dimasukkan ke dalam freezer. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)