Back

Sempurnakan Kurikulum, ITN Malang Gelar Seminar Penyusunan dan Penyempurnaan Kurikulum Berbasis MBKM

Dr. Syamsul Arifin, ST, MT, Anggota Tim Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT), Direktorat Belmawa Kemendikbud Diktiristek saat memberi materi di ITN Malang.  (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Perguruan tinggi dihadapkan pada tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan mampu bersaing secara global. Tantangan ini mendorong perguruan tinggi untuk bersaing dalam memberikan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan. Salah satu strategi yang diimplementasikan adalah penyempurnaan kurikulum. Penyempurnaan kurikulum merupakan aktivitas rutin yang harus dilakukan sebagai tanggapan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, kebutuhan masyarakat, serta kebutuhan pengguna lulusan.

Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) terus menyempurnakan kurikulum dengan menggelar Seminar Penyusunan dan Penyempurnaan Kurikulum Berbasis MBKM. Menghadirkan Dr. Syamsul Arifin, ST, MT, Anggota Tim Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT), Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbud Diktiristek.

Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D, menyatakan, dengan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dapat merefleksikan keunggulan tiap program studi. Sehingga kurikulum semakin berkualitas dan dapat diberikan kepada peserta didik sebagai bekal masa depannya.

“Saya harap program studi dan institusi sebagai tim bisa bekerja sama. Bersama-sama meningkatkan kurikulum saat ini. Kita bisa memberikan yang terbaik dari keunggulan-keunggulan yang berbeda dari masing-masing prodi,” ujarnya, ketika membuka seminar di Ruang Amphi Mesin, Lt 2, Kampus 2 ITN Malang, Senin (20/11/2023).

Kolaborasi sangat diperlukan untuk merumuskan kurikulum secara bersama-sama. Dari keunggulan tiap  prodi akan menjadi keunggulan bersama. Sehingga kurikulum berbasis MBKM bisa diimplementasikan di tengah ketatnya persaingan antar perguruan tinggi. “Tentunya kami berupaya memenuhi sarana dan prasarana (kampus) sehingga bisa mendukung kurikulum yang akan kita canangkan,” imbuhnya.

Baca juga : Pertama di Indonesia ITN Malang Jadi Tempat Uji Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan Bidang Konsultasi Perencanaan 

Sebagai upaya mengembangkan kurikulum MBKM ITN Malang juga akan meningkatkan kolaborasi dengan alumni. Banyaknya alumnus ITN Malang yang memiliki usaha sendiri, maupun yang tersebar di berbagai perusahaan menjadi potensi untuk program internship. Program magang ke perusahaan alumni sebelumnya sudah dijalankan oleh ITN Malang.

Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D (batik merah) saat sesi foto bersama dosen ITN Malang pada Seminar Penyusunan dan Penyempurnaan Kurikulum Berbasis MBKM. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)

“Dengan begitu bisa menambah pengalaman dan portofolio mahasiswa, sehingga lulusan memiliki daya saing. Program ini juga berpeluang bagi lulusan mendapatkan pekerjaan,” tandas rektor.

Sementara pada presentasinya Dr. Syamsul Arifin, ST, MT, mengatakan kurikulum perguruan tinggi mengalami perubahan paradigma. Kurikulum dikembangkan dengan paradigma merdeka belajar. “Selama tiga tahun terakhir (lembaga pendidikan) diminta mengimplementasikan MBKM. Secara paradigma MBKM tidak akan berakhir. Namun, secara program bisa jadi akan berakhir dan diganti program lain,” katanya.

Menurutnya tahun 2020 saat kali pertama MBKM dijalankan tidak sedikit pihak merasa keberatan, karena dipandang pendidikan diarahkan tidak sesuai dengan prodinya. Namun pada kenyataan di lapangan lulusan perguruan tinggi hanya sedikit yang bekerja sesuai bidang akademiknya. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menyatakan hanya ada maksimal 20 persen lulusan mahasiswa yang bekerja sesuai dengan program studinya. Sedangkan 80 persen dari lulusan itu bekerja di luar prodi mereka.

“Karena lulusan kerjanya banyak yang tidak sesuai dengan bidangnya, maka dengan kampus merdeka mahasiswa diberikan opsi mengambil mata kuliah di luar prodi. Intinya dengan MBKM mahasiswa bisa belajar mengambil keputusan sendiri,” ujar Syamsul.

Baca juga : Dukung Program MBKM, ITN Malang – PADI Technology Teken MoU

MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas serta kompetensi baru melalui beberapa kegiatan pembelajaran di luar program studinya. Harapannya perguruan tinggi dapat menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan kerja yang semakin kompleks.

“Kita dituntut meluluskan lulusan dengan standar kompetensi lebih tinggi. MBKM merupakan konsep pelayanan terhadap mahasiswa dan stakeholder (pengguna lulusan). Program MBKM mendekatkan perguruan tinggi dengan stakeholder, sehingga perguruan tinggi mampu memahami dan mengerti kebutuhan stakeholder,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023