Back

Sutaryono Alumnus Teknik Mesin S1 Beri Motivasi pada Kuliah Tamu Power Generation and Renewable Energy

Sutaryono, ST., Area Operation Manager, PT Tasma Bioenergy Indonesia (Berkeley Energy Commercial Industry Solutions/ BECIS), (jas hitam) memberi kuliah tamu di Teknik Mesin S-1 ITN Malang.


Malang, ITN.AC.ID – Prodi Teknik Mesin S1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menggelar Kuliah Tamu “Power Generation and Renewable Energy”. Mengundang narasumber Sutaryono, ST., Area Operation Manager, PT Tasma Bioenergy Indonesia (Berkeley Energy Commercial Industry Solutions/ BECIS). Kuliah tamu disupport oleh Himpunan Mahasiswa Mesin S1 (HMM S1), digelar di Ruang Amphi Mesin Lt 2, pada pertengahan November 2024 lalu.

Sutaryono merupakan alumnus Teknik Mesin S-1 ITN Malang, angkatan 93. Sebelum berkiprah di BECIS, dia pernah meniti karir pada beberapa posisi strategis di Tjiwi Kimia. Untuk mendukung bidangnya Sutaryono selalu mengupgrade pengetahuan dan skill hingga memiliki beberapa lisensi dan sertifikasi.

Pada kesempatan kuliah tamu ini Sutaryono berharap adik tingkatnya di Teknik Mesin S1 bisa lebih berkembang. Meskipun dari tahun ketahun dari segi kuantitas mahasiswa mengalami penurunan. Harapannya dari kuantitas yang kecil ini akan memiliki kualitas yang bagus. Alumni ITN Malang tidak kalah dengan alumni kampus negeri ternama.

“Teman dan staf saya ada yang berasal dari kampus-kampus negeri ternama, dan kami tidak kalah. Saya ingin adik-adik juga memiliki jiwa yang sama. Intinya kita jangan malas untuk belajar dan berkembang. Berusahalah untuk selalu mempelajari hal-hal yang baru. Mudah-mudahan adik-adik memiliki semangat dan motivasi setelah melihat dan mendengar perjuangan kaka-kakak tingkatnya,” Sutaryono memberi motivasi.

Baca juga:Siapkan Mahasiswa Masuk Dunia Industri, Teknik Mesin S-1 Adakan Kuliah Tamu Welding Metallurgy, Welding Test, and Welding Project

Sutaryono juga mengingatkan mahasiswa untuk memiliki sertifikasi, salah satunya sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Sertifikasi K3 bisa diperoleh oleh mahasiswa yang sudah lulus dari segala jurusan. Rata-rata perusahaan sekarang memprioritaskan pelamarnya memiliki sertifikasi dan skill.

Kaprodi Teknik Mesin S-1 ITN Malang Dr. Eko Yohanes Setyawan, ST., MT., (kemeja putih) menyerahkan cendera mata kepada Sutaryono, ST., alumnus Teknik Mesin S-1 ITN Malang. 

Membahas power generation and renewable energy, menurut Sutaryono tidak semua orang bisa bekerja di power station /power plant. Padahal orang yang bekerja dibidang ini memiliki high value people dan nilai jualnya sangat tinggi.

Power station atau juga disebut sebagai generating station (stasiun pembangkit), power plant (pembangkit listrik), power house or generating plant (rumah pembangkit atau pabrik pembangkit) adalah fasilitas industri untuk pembangkitan tenaga listrik.

Menurut Sutaryono untuk membangkitkan tenaga listrik perlu suatu sistem. Ada tiga komponen utama, yakni (1) sumber energi seperti energi fosil, angin, surya, dll yang bisa digunakan untuk membangkitkan panas. (2) turbin untuk memutar generator, (3) gardu induk. “Sebenarnya yang mengubah energi listrik yang awalnya bentuk mekanik adalah generator. Generator mengubah gaya putar turbin menjadi energi listrik,” jelasnya.

Semua pembangkit listrik termal menghasilkan limbah panas. Pembangkit listrik termal adalah pembangkit listrik yang mengubah energi panas menjadi energi listrik. Pembangkit listrik termal memanfaatkan panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak, atau gas alam.

Mayoritas perusahaan yang membutuhkan panas rata-rata memiliki boiler. Boiler (ketel) adalah alat yang berfungsi merubah air menjadi uap. Di dunia industri boiler untuk pemanasan air menjadi uap, uap digunakan untuk produksi. Dengan syarat ada temperatur dan tekanan.

“Temperatur dan tekanan, ini dua kata kunci. Kalau kita bekerja dan beraktifitas di boiler harus paham temperatur dan tekanan,” katanya.

Baca juga:BPS Campus Tour Ajak Mahasiswa Teknik Industri Pelajari Seluk Beluk Baja

Menurutnya, di dunia industri banyak sekali mengalami tuntutan efisiensi, maka pikiran harus berkembang terus. Saat ini sudah banyak digunakan energi alternatif sebagai bahan bakar. Seperti biomassa yang merupakan material bahan organik yang berasal dari makhluk hidup seperti tumbuhan, dan hewan yang memiliki kalori tertentu yang bisa digunakan sebagai bahan bakar.

“Di perusahaan saya sudah memanfaatkan energi berbahan bakar biomassa. Bahan bakar biomassa lebih ramah lingkungan karena gas karbon dioksidanya lebih rendah daripada berbahan fosil. Sumber daya biomassa di dunia cukup untuk memenuhi permintaan energi dunia. Menggunakan sumber biomassa untuk pembangkit listrik adalah netral CO2,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023