Back

Awarding 140 Juta Rupiah, Mahasiswa ITN Malang Raih Top 10 Teams Incubation Project Bangkit

Maqila Sulaiman Abu Zakaria mahasiswa ITN Malang perwakilan Tim Adoptify saat menerima awarding di Kantor Google Jakarta. (Foto: Istimewa)


Malang, ITN.AC.ID – Tiga mahasiswa Teknik Informatika S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) meraih Top 10 Teams Incubation Project Bangkit Academy 2023 Batch 2 with Google, GoTo, Tokopedia, dan Traveloka. Mereka adalah Mukhammad Zainul Musyafa, Maqila Sulaiman Abu Zakaria, dan Reihan Almas Hediawan.

Bergabung dalam Tim Adoptify mahasiswa ITN Malang berkolaborasi dengan tiga mahasiswa Universitas Brawijaya, yakni Kaamil Nailal Muna, Alvita Ratna Maulana Martiza, dan Laudzak Akbar Baihaqy, serta Reza Liana mahasiswa Universitas Sebelas Maret.

Atas prestasinya ke-7 mahasiswa ini mendapatkan pendanaan 140 juta rupiah dari Google dan Dikti untuk mengembangkan projek Adoptify dan startup. Awarding diterima oleh Maqila Sulaiman Abu Zakaria sebagai perwakilan Tim Adoptify di Kantor Google Indonesia Jakarta pada Maret 2024 lalu.

Menurut Maqila, rencananya aplikasi Adoptify akan di launching di Kota Malang pada Juli 2024 mendatang. Saat ini development Adoptify memasuki 90 persen. Adoptify merupakan aplikasi adopsi anjing dan kucing terlantar yang bekerja sama dengan para foster dengan lingkup area Jabodetabek (akronim dari Jakarta–Bogor–Depok–Tangerang–Bekasi), dan Malang.

“Dalam proyek ini kami diminta membuat startup. Agendanya 6 bulan masa inkubasi pengembangan, dan 6 bulan sustain kerja, dan harus punya badan hukum setelah inkubasi selesai. Intinya 140 juta untuk membangun startup. Kalau butuh penunjang seperti peralatan, laptop dan lain-lain bisa mengajukan,” kata Maqila saat ditemui di Kampus 2 ITN Malang, Jumat (21/06/2024).

Baca juga : 4 Mahasiswa ITN Malang Juara 2 Work in Tech Bootcamp Connecting the Dots Jatim 2023

Dikutip dari laman Kampus Merdeka Kemdikbud, Bangkit Academy merupakan aktivitas Studi Independen Pengembang Machine Learning meliputi pembelajaran individu dan project akhir dalam bentuk tim. Peserta mengikuti kelas dalam bentuk asynchronous (online melalui modul belajar di Dicoding Academy and Coursera).

Dijelaskan Maqila, pada saat seleksi capstone project sekitar 4.500 peserta Bangkit Academy dibagi dalam 639 kelompok. Mereka melakukan proses seleksi penjurian 360 derajat melibatkan perolehan umpan balik tidak hanya dari tim juri, namun juga dari peserta/ kelompok lain.

Tim Adoptify beranggotakan mahasiswa ITN Malang, mahasiswa Universitas Brawijaya, dan mahasiswa Universitas Sebelas Maret. (Foto: Istimewa)

“Dalam satu sesi ada 10 tim yang saling memberi nilai saat peserta lain melakukan pitching. Dari sini 647 tim mengerucut menjadi 50 tim sebagai top incubation project. 50 tim benar-benar pitch deck di depan 7 juri dengan latar belakang teknologi, dan bisnis, hingga menjadi top 10,” ungkapnya.

Membuat aplikasi bukan hal asing bagi mahasiswa Teknik Informatika ITN Malang. Dalam Bangkit Academy ketiga mahasiswa ITN mengambil learning path yang berbeda. Ada yang mengambil cloud computing, mobile development, dan machine learning. Selama awal program Bangkit Academy mereka belajar sesuai learning path masing-masing.

“Bangkit Academy Batch 2 dimulai Agustus 2023 hingga Januari 2024, dan kami diminta membuat tim pada November 2023. Alhamdulillah anggota tim bisa memilih, jadi kami dari ITN Malang bisa satu tim. Untuk memperkuat startup kami berkolaborasi dengan teman-teman UB yang basic-nya bisnis,” tutur mahasiswa semester 5 ini.

Maqila menjelaskan, aplikasi Adoptify yang mereka kembangkan merupakan aplikasi mobile untuk mempermudah mengadopsi hewan. Adoptify menghubungkan foster (pengasuh hewan terlantar) dengan orang-orang yang akan mengadopsi hewan.

Adoptify memiliki 3 fitur MVP (minimum viable product), yakni fitur adopsi hewan, fitur medical record, dan fitur virtual pet wellbeing. Foster bisa memposting hewannya di Adoptify. Dengan begitu pencari hewan bisa dengan mudah mendapatkan hewan peliharaan untuk diadopsi. Medical record Adoptify dapat menyimpan data medical hewan peliharaan dan data vaksin hewan peliharaan.

“Dalam fitur pet wellbeing user bisa membuat hewan peliharaan sendiri secara virtual, sekaligus bisa membantu user merawat hewan peliharaannya di real life. Seperti mengingatkan user untuk memberi makan, membersihkan kandang, vaksinasi, dan memandikan hewan peliharaan. Awalnya user memasukkan data hewan peliharaannya dalam bentuk virtual, kemudian user dapat menyetel setiap notifikasi dan alarm pet wellbeings-nya berdasarkan masing-masing hewan peliharaannya,” jelas Maqil.

Baca juga : Menuju Kadaster 5D dengan Integrasi High Definition Survey dan BIM, Mahasiswa ITN Malang Juara 3 Sayembara Karya Tulis Ilmiah Kompas

Lewat Adoptify pengguna bisa melihat berbagai jenis hewan peliharaan, dan informasinya. Mulai jenis kelamin, ras, usia, alamat, profil foster, alamat foster, dan data yang berkaitan lainnya. Dengan aplikasi ini diharapkan semakin banyak orang yang menyayangi binatang peliharaannya.

“Kami berharap Adoptify kelak menjadi aplikasi besar, dan kami bisa men-sustain impact disekitar kita melalui teknologi. Untuk teman-teman mahasiswa mari raih peluang dalam bidang apapun yang positif untuk mengembangkan bakat. Yakin, pada akhirnya semua pengalaman tidak akan sia-sia,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023