ITN Malang Serahkan Empat Maket Kampung Heritage Kayutangan
Penyerahan maket Kampung Heritage Kayutangan oleh tim penelitian ITN Malang Prof Dr Ir Lalu Mulyadi MT, (tiga dari kiri) dan Ir Budi Fathony, MTA, (dua dari kiri) ke Ketua RT 01, RT 02, RT 09 dan RT 10, di Balai RW 09, Minggu (28/11/2021). (Foto: Yanuar/humas).
Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menyerahkan empat maket Kampung Heritage Kayutangan kepada empat RT. Maket ini nantinya ditempatkan di masing-masing RT sebagai alat peraga dan informasi awal bagi wisatawan yang datang ke Kampung Kayutangan Heritage. Ketua tim riset Prof Dr Ir Lalu Mulyadi MT, menyerahkan secara langsung pada Ketua RT 01, RT 02, RT 09 dan RT 10, di Balai RW 09 pada Minggu (28/11/2021).
Maket Kampung Heritage Kayutangan berisi denah rumah, yang terdapat tanda khusus untuk bangunan rumah yang mempertahankan bentuk aslinya, seperti rumah bergaya kolonial, rumah jengki (rumah beratap pelana), arsitektur jawa, dan lain-lain. Pantaslah, Kampung Heritage Kayutangan yang terletak di Kecamatan Klojen, Kota Malang ini menjadi wisata kota tua.
Prof Lalu mengatakan, maket ini merupakan output dari riset yang ia jalankan bersama dosen Arsitektur S-1 Ir Budi Fathony, MTA, dan dosen Teknik Sipil S-1 Ir Ester Priskasari, MT selama tiga tahun sejak 2019 hingga 2021. Keluaran penelitian di tahun pertama berbentuk buku monografi, tahun kedua buku Kebijakan Konservasi Heritage, dan di tahun ketiga berupa maket.
“Nah, untuk tahun ketiga dan tahun terakhir ini berupa maket untuk empat RT. Di dalam maket ada bangunan heritage yang kami detailkan untuk menunjukkan posisi dari bangunan yang sudah ditentukan sebagai bangunan heritage,” ujar Pof Lalu. Dari penelitian tersebut ia menilai Kampung Kayutangan layak ditetapkan sebagai cagar budaya.
Menurut Guru Besar Arsitektur S-1 ini, kegiatan penelitian selain melibatkan dosen juga melibatkan mahasiswa ITN Malang untuk mengukur denah rumah tinggal, dan alumni ITN Malang sebagai pembuat desain. Ini merupakan wujud kolaborasi untuk berkiprah di masyarakat.
“Keterlibatan mahasiswa sebagai pembelajaran di luar kampus. Bagi alumni, ilmu yang didapat selama kuliah dan pengalamannya untuk berkiprah secara nyata di masyarakat. Semoga dengan adanya maket Kayutangan bisa menambah perekonomian Kayutangan semakin bergairah,” tandasnya yang pernah menjabat sebagai Rektor ITN Malang ini.
Baca juga : Mahasiswa Arsitektur ITN Malang Ukur Denah Rumah Tinggal Kayutangan Sebagai Objek Destinasi Wisata Heritage
Ditempat yang sama Ir Budi Fathony, MTA juga menegaskan, bahwa penelitian mereka dimulai dengan pengamatan dan pengumpulan data sekunder. Selanjutnya digunakan pendekatan mixed research untuk menentukan potensi yang dimiliki Kayutangan.
Menurut Budi, penelitian ini penting. Karena, suatu kawasan disebut kampung tematik tidak hanya terlihat secara visual, namun juga perlu data kajian secara ilmiah. Hasil riset juga dipadukan dengan fakta dari lokasi melalui wawancara sesepuh kampung, atau tokoh masyarakat setempat.
“Maket ini adalah hasil dari olah data ilmiah, yang sementara fokus pada desain arsitektur rumahnya saja. Banyak spot lainnya seperti kawasan bersejarah atau situs. Salah satunya makam Mbah Honggo yang merupakan tokoh bagi masyarakat sekitar. Nanti masih bisa berkembang ketika ditemukan spot baru,” lanjutnya.
Sementara itu Kasubid Perencanaan Ekonomi dan Keuangan Bappeda Kota Malang , Agung Harjaya Buana mengapresiasi kepedulian akademisi ITN Malang terhadap kemajuan di Kayutangan Heritage.
“Kami yakin Kampung Kayutangan nantinya bisa memajukan nilai perekonomian warga. Maket menjadi satu rangkaian tak terpisahkan dari sebuah pola penataan untuk pemanfaatan tata ruang,” jelasnya.
Hal senada diutarakan oleh Ketua Kelompok Dasawisma Kampung Kayutangan Heritage, Mila Kurniawati. Mila berucap syukur serta mengapresiasi support yang telah diberikan oleh ITN Malang.
“Atas pemberian marketnya kami ucapkan terimakasih. Kami selanjutnya akan memberdayakan warga sekitar melalui gerakan jemput rejeki. Yakni menjual produk baik secara olahan makanan dan minuman serta bentuk merchandise maupun oleh-oleh khas Malang,” tanggapnya. (me/Humas ITN Malang)