Perayaan Natal, Cinta kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan
Dr. Bambang Noorsena, S.H, M.H., bersama (berkopiah) bersama Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, dan Romo Daniel Aji Kurniawan, Pr, bersiap menyalakan lilin Natal diiringi lagu Malam Kudus.
Malang, ITN.AC.ID – Perayaan Natal Keluarga Besar Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang 2021 dilakukan dengan sederhana dan khidmat. Bertema Cinta kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan, perayaan natal dipimpin oleh pengkhotbah, Dr. Bambang Noorsena, S.H, M.H., dan pesan Natal oleh Romo Daniel Aji Kurniawan, Pr, di Auditorium Kampus 1 ITN Malang, Kamis (06/01/2022).
Dr. Bambang Noorsena, S.H, M.H., dalam khotbahnya menyatakan, berita Natal adalah berita kasih Allah yang telah memberikan putranya menjadi manusia. Begitu besar kasih Allah kepada manusia yang telah memberikan putranya yang tunggal, sehingga yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa hidupnya di dunia.
“Bicara tentang kasih Allah, bicara tentang jati diri Allah sendiri. Allah penuh kasih. Ini tidak merujuk sosok Yesus yang berwujud manusia,” katanya.
Sementara Romo Daniel Aji Kurniawan, Pr, dalam pesan Natalnya mengangkat pesan keselamatan. Pesan keselamatan adalah pesan kasih. Pesan kasih adalah pesan kebaikan. Persaudaraan, kasih, dan cinta merupakan nilai universal. Siapapun pasti menginginkan keselamatan baik di kehidupan kekal, atau ketika selama masih di dunia.
Baca juga : Dalam Kenangan, Umat Katolik ITN Malang Lakukan Peringatan Arwah Semua Orang Beriman
“Menjadi perjalanan, dan perjuangan bersama. Bagaimana keselamatan didunia, dapat bekerja dengan selamat, menjalin relasi dengan selamat, berfikir bertindak dengan selamat,” ujarnya.
Romo Daniel juga mengajak umat untuk belajar, mengenal, dan memahami sejarah. Salah satunya, umat diajak bersama-sama merayakan Natal, mengulas, mendalami kembali sejarah Natal. Sekaligus untuk merakit persaudaraan dalam bingkai sejarah. Bagaimana Natal awal mulanya dirayakan, dan diimani.
Melalui fakta sejarah kita dibawa untuk memiliki persepsi yang benar. Cara berdiskusi argumen melihat fenomena secara benar dan bertindak secara benar. Kita bersama diingatkan kembali, bahwa persaudaraan tidak semata dibentuk karena memiliki persamaan hobi, profesi, suku, agama, atau kesamaan kebencian pada orang yang sama. Persaudaraan yang kita perjuangkan dibentuk karena kita mempunyai sejarah yang sama. Dapat menimba, inspirasi, dan persepsi yang sama.
Baca juga : Peringati Hari Ibu, Nurmaida Ingatkan Peran Perempuan Bagi Keluarga dan Lingkungan
“Saya apresiasi kepada ITN, karena konsisten menempatkan keragaman, pluralitas yang terus diperjuangkan. Konsisten menempatkan nilai keragaman sebagai cara merajut kebersamaan yang benar dari waktu ke waktu. Semoga pesan Natal semakin menyatukan ikatan persaudaraan diantara kita,” tandasnya. (me/Humas ITN Malang)