Final Day Ecive 2023 ITN Malang, Mahasiswa Teknik Sipil dari Berbagai Daerah Adu Ketangkasan Presentasi
Juara dan peserta Lomba Kuat Tekan Beton Mutu Tepat (LKTBMT), dan Bridge Design Competition (BDC) Ecive 2023 ITN Malang usai final day di Kampus 1 ITN Malang. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Sebanyak 15 finalis Education of Civil Engineering (Ecive) 2023 saling adu ketangkasan presentasi di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Kegiatan Ecive 2023, Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMS) ITN Malang ini menandingkan 10 finalis Lomba Kuat Tekan Beton Mutu Tepat (LKTBMT), dan lima finalis Bridge Design Competition (BDC). Lomba tingkat nasional tersebut merupakan ajang tahunan HMS ITN Malang.
Agni Pembayun Habib Junaidi, Koordinator Ecive 2023 mengatakan, ECIVE merupakan wadah kreativitas siswa SMA/SMK dan mahasiswa untuk menyalurkan minat dan bakat di bidang ketekniksipilan. Serta menyalurkan edukasi tentang dunia teknik sipil dalam bentuk seminar.
“Meningkatkan jiwa kompetisi dan sportifitas kepada mahasiswa. Melatih mereka bagaimana presentasi yang baik, dengan menyampaikan data yang telah mereka buat. Awal Juni mendatang kami rencananya juga akan melangsungkan final Lomba Gambar Teknik (LGT) bagi siswa SMK/SMA,” katanya saat ditemui pada pembukaan final day di Auditorium Kampus 1 ITN Malang, Rabu, (24/5/2023).
LKTBMT mengambil tema Inovasi Penggunaan Limbah untuk Mengurangi Semen dengan Mutu Tepat Rencana. Diikuti total 38 tim dari berbagai perguruan tinggi, seperti UNS, ITS, Universitas Diponegoro, Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat, Universitas Sebelas Maret, dan lain sebagainya. Sementara BDC mengangkat tema Jembatan Futuristik dan Ikonik untuk mendukung Pembangunan yang Berkelanjutan. BDC mengumpulkan total 25 tim peserta dengan lima finalis dari ITS Surabaya, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret, Universitas Mulawarman, dan Universitas Gadjah Mada.
Menurut Agni peserta yang lolos pada tahap final LKTBMT sudah melewati babak penyisihan, dan mengirimkan benda uji, melewati testing day, dan terakhir presentasi. Benda yang diujikan berupa beton berbentuk silinder dengan cetakan logam berdiameter 10 cm, dan tinggi 20 cm sebanyak 4 buah. Beton sebagai benda uji dengan hasil pengujian setepat mungkin dengan mutu yang direncanakan sebesar 35 MPa. Nilai slump minimal 8 cm (jika menggunakan admixtures). Sampel beton ini diuji pada umur ke-28 hari setelah pengecoran.
“Kami menilainya beton yang kuat, tetapi memiliki mutu yang tepat. Ada proposal, ada perhitungannya. Setelah (proposal) lolos baru membuat benda uji, kemudian dites sesuai apa tidak dengan perhitungannya. Yang lolos yang perhitungan sesuai dengan hasil uji betonnya,” jelas Agni.
Dalam lomba ini peserta diperbolehkan menggunakan bahan-bahan admixtures (campuran) tambahan dengan persentase bahan inovasi minimal 10% dari total semen. Inovasi yang digunakan sebagai pengurangan semen yaitu limbah anorganik, dan inovasi wajib sesuai dengan yang direncanakan dalam proposal.
Ecive 2023 Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil ITN Malang closing ceremony usai final day LKTBMT dan BDC. (Foto: Istimewa)
Sementara untuk BDC tahap presentasi peserta diminta mempresentasikan karya dengan materi konsep perancangan jembatan, analisis struktur, serta metode konstruksi dan inovasi pelaksanaan. Untuk jurinya sendiri adalah Vega Aditama, ST., MT., dan Moh Ervan ST., MT., untuk BDC, dan Ir. Ester Priskasari, MT, dan Ir. Bambang Wedyantadji, MT., sebagai juri LKTBMT. Mereka merupakan dosen yang kompeten dibidangnya.
Salah satu peserta LKTBMT yang datang dari luar Jawa adalah dari Universitas Tanjungpura (Untan). Mereka adalah Oktorio Saputra, Firman Kornel Lase, dan James Lieham. Mahasiswa semester 6 ini baru kali pertama mengikuti LKTBMT. Mereka sangat antusias meski saat presentasi mengaku gugup.
“Jujur sempat gugup saat menjawab pertanyaan-pertanyaan juri. Tegang juga sih, pertanyaannya hal-hal dasar di luar prediksi kami,” ungkap Oktorio saat ditemui usai presentasi.
Mengusung Tim Antasena, mereka menambahkan inovasi pada benda uji dengan menambahkan fly as untuk mengurangi semen. Inovasi lainnya memakai metode dalam urutan pencampuran material. Ini untuk menambah kuat tekan mutu rencana. Selain penambahan fly as dan metode ditambahkan pula air panas agar menjadikan relasi semen dan fly as reaksinya lebih cepat.
Baca juga : Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Ikuti Bimtek Kontrol Kualitas Bahan Beton di ITN Malang
“Kalau (bahan-bahan) dimasukkan asal-asalan kemungkinan besar mutunya tidak sesuai rencana. Sedangkan penambahan air panas agar material yang dicampur reaksinya lebih lambat dan tidak lekas menggumpal. Kalau ditambah air suhu ruang biasanya cepat menggumpal,” terangnya. Lomba kali ini selain menambah pengalaman bagi ketiganya juga diharapkan menjadi motivasi dan menumbuhkan minat bagi mahasiswa Teknik Sipil Untan dalam berkompetisi.
Untuk hasil LKTBMT Ecive 2023 sebagai juara adalah: Juara 1 MTF Team (UM JEMBER), Juara 2 Torsi 1 (USU), Juara 3 Semar Nawasena (UNS), Harapan 1 Circle Daksa (UNDIP), Harapan 2 Ganesha Vigneshwara (UTP SURAKARTA). Sementara untuk BDC Juara 1 Actra (ITS), Juara 2 Bimasena Anggajaya (UNY), Juara 3 Semar Gajendra (UNS), Harapan 1 Hanggar Yudistira (UGM), dan Harapan 2 Zwageri Zeta (Universitas Mulawarman). (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)