ITN Malang dan ITS Kolaborasi Dampingi UMKM Buat NIB hingga Sertifikat Halal
ITN Malang dan ITS Kolaborasi Dampingi UMKM Buat NIB hingga Sertifikat Halal
ITN Malang dan ITS Kolaborasi Dampingi UMKM Buat NIB hingga Sertifikat Halal
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Kolaborasi antar kampus untuk memberdayakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terus ditingkatkan. Kali ini Tim KKN pengabdian masyarakat (Abmas) Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) dan Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) melegalkan usaha masyarakat.
Salah satu langkah yang dilakukan kedua kampus tersebut dengan cara mensertifikatkan halal. Mereka mengadakan pendampingan sertifikat halal UMKM.
Warlinda Eka Triastuti, Ketua Tim Abmas mengungkapkan tim Abmas yang berbasis produk di Pusat Kajian Halal ITS ini berupaya mengekspansi pendampingannya karena kewajiban sertifikasi halal bagi seluruh produk pada 17 Oktober 2024.
Tim abmas ITS ini melibatkan 9 dosen dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Teknik Perkapalan, Teknik Mesin, dan Teknik Kimia Industri ITS. Selain itu, juga terdapat 15 mahasiswa yang berasal dari Departemen Teknik Kimia Industri ITS.
Linda, sapaan akrab Ketua Tim Abmas ini mengungkapkan Jumat (20/10/2023) Warlinda beserta Tim hadir sebagai pemateri dalam workshop terkait pengurusan sertifikasi halal dan dilanjutkan pendampingan pengurusan sertifikasi halal terhadap UMKM di area sekitar ITN, dalam hal ini dilakukan oleh Faidliyah Nilna Minah sebagai salah satu pendamping PPH.
“Pemilik UMKM didampingi dalam pembuatan NIB dan proses pengajuan sertifikat halal dapat dilanjutkan melalui akun SiHalal,” katanya.
Selama proses pengajuan sertifikasi halal, PPH selalu melakukan tracking terkait status pengajuan. “Antusiasme dari mitra dan pelaku usaha UMKM dari ITN Malang yang mengikuti pendampingan ini sangatlah baik,” ujarnya.
Para pelaku usaha UMKM didampingi untuk belajar serta mempersiapkan dokumen yang akan digunakan dalam persyaratan mengikuti sertifikasi halal jalur self declare.
Dalam kurun waktu 3 bulan tim KKN Abdi Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember telah berhasil mendampingi 58 UMKM dan 38 diantaranya telah terbit sertifikat halal.
Kegiatan Workshop dan pendampingan UMKM dalam pengajuan sertifikasi halal. Foto iNewsSurabaya/ist
“UMKM yang didampingi dalam pengurusan sertifikasi halal tidak hanya di Surabaya dan Malang, tetapi juga berasal dari kota lain di Jawa Timur dan luar jawa,” ungkapnya.
Produk yang sudah mengantongi sertifikasi halal diantaranya produk produk bakery, camilan ringan, minuman, telur asin dan bumbu masakan.
Kegiatan Workshop dan pendampingan UMKM dalam pengajuan sertifikasi halal. Foto iNewsSurabaya/ist
Tim KKN ini dibentuk dengan tujuan untuk ikut serta dalam mensukseskan program sertifikasi halal UMKM dengan mekanisme self-declare yang dilaksanakan secara langsung di area sekitar ITN Malang dan sekitarnya.
Untuk program ini telah dilaksanakan sejak bulan Mei hingga bulan Oktober 2023. “Kegiatan diawali dengan pelatihan pendamping proses produk halal (PPH)yang diikuti oleh seluruh anggota tim baik dari ITS maupun dari ITN Malang secara online melalui ZOOM Meeting pada tanggal 25 dan 26 Juni 2023,” bener dia.
Melalui kegiatan ini diharapkan pelaku UMKM memahami materi terkait regulasi halal, titik kritis halal, proses produksi halal hingga prosedur pengajuan sertifikasi halal melalui mekanisme self declare.
“Pentingnya kepemilikan NIB bagi UMKM sama pentingnya seperti kartu identitas yang nantinya akan lebih memudahkan UMKM untuk bersaing di pasarnya. Pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) nantinya juga akan memudahkan proses sertifikasi produk, dapat memperluas pemasaran dengan cepat, dan juga telah memenuhi perizinan secara tertulis,” lanjutnya.
Pembuatan NIB juga mencakup beberapa data diri seperti KTP, NPWP (jika ada), dan juga data bahan usaha.
Faidliyah Nilna Minah, salah satu pendamping PPH mengungkapkan pemilik UMKM didampingi dalam pembuatan NIB dan proses pengajuan sertifikat halal dapat dilanjutkan melalui akun SiHalal.
Selama proses pengajuan sertifikasi halal, PPH selalu melakukan tracking terkait status pengajuan.
“Antusiasme dari mitra dan pelaku usaha UMKM dari ITN Malang yang mengikuti pendampingan ini sangatlah baik. Para pelaku usaha UMKM didampingi untuk belajar serta mempersiapkan dokumen yang akan digunakan dalam persyaratan mengikuti sertifikasi halal jalur self declare,” ungkapnya.
Sumber: https://surabaya.inews.id/