ITN Malang dan Universitas HKBP Nommensen Medan Satu Suara Hadapi Tantangan Dinamika Perguruan Tinggi
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., PhD, (kanan), dan Rektor Universitas HKBP Nommensen Medan, Dr. Richard Napitupulu, ST., MT., usai meneken MoU di Ruang Rapat FTI, Kampus 2 ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Kemitraan antar perguruan tinggi merupakan upaya membebaskan isolasi institusional yang dihadapi perguruan tinggi, baik pada level lokal, regional, nasional, maupun internasional, utamanya dalam upaya meningkatkan mutu akademik masing-masing perguruan tinggi. Lingkup kerja sama tersebut mencakup banyak bidang yang tentunya mendukung peningkatan serta pencapaian Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Untuk kesekian kalinya Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menggalang kerja sama dengan universitas lintas provinsi. Kali ini ITN Malang dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MOU), dan implementation agreement (IA) dengan Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, Sumatera Utara, Senin (21/8/2023).
Bertempat di Ruang Rapat Fakultas Teknologi Industri (FTI) Kampus 2 ITN Malang, MoU ditandatangani langsung oleh Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., PhD, dan Rektor Universitas HKBP Nommensen Medan, Dr. Richard Napitupulu, ST., MT. Dihadiri pula oleh WR 3 ITN Malang, Dr. Hardiyanto, ST., MT., didampingi oleh Dekan FTI, Dr. Eng. I Komang Somawirata ST., MT., dan para wakil dekan FTI ITN Malang.
Sementara rombongan yang mendampingi Rektor Universitas HKBP Nommensen Medan berjumlah tiga orang. Diantaranya adalah kaprodi teknik mesin, dosen teknik mesin, dan juga kepala biro kerja sama dan lembaga kerja sama universitas.
Baca juga : Lawatan Bupati Manggarai Timur Harapkan ITN Malang Dukung Pembangunan Daerah
Dalam sambutannya, Rektor ITN Malang menyebutkan beberapa hal terkait dengan kemitraan. Harapannya kerja sama tidak hanya pada lingkup pendidikan, namun juga penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya berhenti di MOU saja, tetapi bisa ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan terutama dalam pengembangan tri darma terutama di bidang pendidikan dan pengajaran. Selain itu kami juga memiliki banyak sekali teknologi tepat guna dan hak paten yang bisa dimanfaatkan bersama untuk pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya.
ITN Malang dan Universitas HKBP Nommensen Medan siap berkolaborasi. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Lebih lanjut rektor menekankan, kerja sama juga bisa meningkatkan kualitas dan kompetensi institusi dari kedua belah pihak. Dengan challenge atau tantangan dari beberapa PTN yang sudah berubah menjadi PTN BH yang berdampak langsung dari sisi proses penerimaan mahasiswa baru. Maka, PTS harus bersatu saling berkoordinasi dan berkomunikasi menghadapi tantangan tersebut.
Senada dengan ulasan Rektor ITN Malang, Rektor Universitas HKBP Nommensen Medan, Dr. Richard Napitupulu, ST., MT., menyampaikan harapannya terkait ditandatanganinya payung hukum kerja sama. Kedua kampus bisa berkolaborasi di bidang akademik, penelitian, dan juga pengabdian masyarakat. Dengan fokus utama kerja sama dengan Prodi Teknik Mesin S-1 ITN Malang yang telah terakreditasi Unggul LAM Teknik.
Universitas HKBP Nommensen Medan ingin menimba ilmu dan mengharapkan masukan dari prodi yang level akreditasinya lebih tinggi. Selain itu Rektor UHN juga berharap akan ada pertukaran mahasiswa melalui skema Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) MBKM, dan juga pertukaran dosen. Masing-masing bisa belajar dan mengajar secara hybrid.
“Salah satu tujuannya adalah kami akan belajar dari prodi yang nilainya atau jenjang akreditasinya lebih tinggi dari kami. Dan bilamana program pertukaran masih berlaku, saya berharap kita bisa melakukan tidak saja student exchange namun juga lecture exchange. Dengan menggunakan sistem hybrid maupun on site. Saya rasa itu bisa kita lakukan,” jelasnya.
Baca juga : Jalin Kerjasama, Wali Kota Bontang Ingin ITN Malang Berikan Solusi Permasalahan Kota Bontang
Dalam sesi diskusi UHN banyak menggali informasi tentang upaya-upaya yang telah ditempuh oleh Prodi Teknik Mesin S-1 ITN Malang dalam keberhasilannya mempertahankan akreditasi Unggul, selain bidang kerja sama di lingkup LPPM.
Menurut Kaprodi Teknik Mesin S-1 ITN Malang, Dr. I Komang Astana Widi, ST., MT., kesuksesan akreditasi prodi mesin antara lain kerja sama yang baik dan solid dari tim borang, namun juga kekuatan diplomasi ketika ada di forum penyamaan persepsi antara tim borang prodi dan tim assessor.
“Tidak mudah bagi kami, namun dengan segala upaya dan komunikasi semua bisa dilalui dengan baik. Kami harus bisa memberikan argumen yang baik sesuai dengan data yang ditampilkan,” ucap Komang. (Rini Anjarwati/Humas ITN Malang)