Back

PSM ITN Malang Raih Emas dan Perak di Kompetisi Paduan Suara Internasional Taipei

PSM VOX Coeleistis Choir (VCC) ITN Malang meraih kemenangan di Taipei International Choral Competition 2021 (TICC), Taipei, Taiwan. Kompetisi disiarkan secara langsung melalui Channel Youtube TICC, Kamis-Minggu (22–25/7/2021). (Foto: Tangkapan layar Channel Youtube TICC) 


Malang, ITN.AC.ID – Tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) VOX Coeleistis Choir (VCC) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang meraih kemenangan di ajang Taipei International Choral Competition 2021 (TICC). Merupakan kompetisi internasional yang diselenggarakan oleh Taipei Philharmonic Foundation, Taipei, Taiwan.

VCC ITN Malang memukau juri dari dua kategori. Yakni, Youth Choir Category meraih medali emas, dan Ethnic/ Traditional Music Category mendapatkan medali perak. Atas support dari khalayak VCC juga mendapatkan penghargaan tambahan yakni Fans Favorite Award.

Kompetisi diadakan secara daring dan disiarkan langsung dari Channel Youtube TICC pada Kamis-Minggu, 22 – 25 Juli 2021. Sedangkan pengumuman award ceremony pada Minggu, 25 Juli 2021 pukul 16.00 waktu Taipei.

Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE., menyampaikan apresiasinya kepada VCC ITN Malang. Pasalnya, ditengah kondisi pandemi PSM ITN Malang mendapat prestasi membanggakan. Pencapaian VCC menjadi bukti Kampus Biru mampu bersaing di ajang internasional.

“Luar biasa apa yang ditampilkan PSM ITN Malang. Ini merupakan prestasi yang membanggakan,” kata Prof Lomi, saat jumpa pers melalui zoom meeting, Rabu (29/7/2021).

Baca juga : Deg-Degan, Alumni Berikan Performance Terbaik dalam Virtual Singing Competition

Bahkan, di tahun-tahun sebelumnya PSM VCC juga pernah mengharumkan nama ITN Malang lewat kompetisi di Tokyo, Bangkok dan di beberapa forum nasional. Prestasi-prestasi yang telah ditorehkan oleh mahasiswa ITN Malang menjadi gambaran bagi lulusan SMA sederajat yang memiliki bakat di bidang vokal untuk masuk di ITN Malang dan bergabung dengan PSM.

“Sekali lagi, selamat dan sukses kepada PSM yang telah berpartisipasi dan menunjukkan kepiawaiannya dalam paduan suara, sehingga menjadi juara bertaraf internasional,” ujar Prof Lomi.

Perjuangan tim yang bermakna “Suara dari Surga” ini cukup berat. Latihan dilakukan secara daring sejak Februari 2021. Belum lagi, mahasiswa yang tampil di TICC Taiwan 80 persen adalah anggota baru angkatan 2020. Yang notabene belum pernah kenal dan bertemu secara langsung.

Pelatih VCC ITN Malang Supriyanto Harmanie, SS mengatakan, tim mengadakan Latihan daring lewat zoom mulai Februari sampai awal Mei. Ini merupakan tantangan, karena anggota tim banyak yang berada di luar pulau. Ada yang di Kalimantan, Bangka Belitung, Toraja, Ende, Papua, NTB dan lain-lain. Sedangkan untuk latihan luring (tatap muka) hanya dilakukan satu kali sebulan.

“Latihan offline hanya sekali, untuk menyamakan (kekompakan suara). Tapi sebulan sekali itupun tidak lengkap, karena terkendala anggota VCC banyak di luar pulau. Baru saat H-2 bisa berkumpul dan datang ke Malang untuk rekaman,” jelas Mas Pri akrab disapa.

Dua hari menjelang take video untuk lomba barulah Tim VCC lengkap. Sehingga membutuhkan penyesuaian yang cepat agar tim kompak. Apalagi saat menyanyi mereka tetap menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker. Meski rasanya tidak nyaman, tetapi mereka harus tetap menampilkan yang terbaik.

Hal ini diperkuat oleh Pembina UKM VCC ITN Malang, Vega Aditama ST, MT. Menurut Vega, waktu take video hanya dilakukan satu hari, agar tidak menguras energi peserta. “Jadi, kami laksanakan hanya satu hari untuk rekaman sekaligus pengambilan video. Kami bersyukur kepada Tuhan. Usaha yang kami lakukan memberikan hasil yang membanggakan,” kata Vega.

PSM VOX Coeleistis Choir (VCC) ITN Malang mengenakan pakaian adat Dayak Kalimantan saat membawakan kategori etnik/musik tradisional di Taipei International Choral Competition 2021 (TICC). (Foto: Istimewa)

Ke 37 peserta VCC termasuk pianis dan conductor dengan apik membawakan empat lagu. Yaitu, Lir-ilir (lagu ciptaan Sunan Kalijaga) dan Wor (lagu daerah Biak, Papua) untuk kategori etnik/musik tradisional. Sementara untuk kategori youth choir mereka menyanyikan lagu Ego Sum Panis Vivus dan Pijar Surya Khatulistiwa. Dengan pianis Budi Susanto Yohanes, dan Supriyanto Harmanie, SS sebagai conductor. Keduanya merupakan alumni ITN Malang.

Baca juga : Sikapi Peluang Bisnis Digital, ITN Malang Buka Prodi Bisnis Digital S-1

TICC diikuti oleh 8 negara diantaranya, Indonesia, Hongkong, Malaysia, Jepang, Polandia, Taiwan, China, dan Macau. VCC ITN Malang harus bersaing dengan total 38 tim yang terbagi dalam 13 kategori. Dari Indonesia sendiri selain dari ITN Malang, juga ikut serta PSM UNY, UGM, dan Pangudi Luhur Youth Choir.

Untuk mendukung pilihan lagu VCC ITN Malang juga memperhatikan busana. Kali ini, baju bernuansa batik dan pakaian adat Dayak Kalimantan sebagai pilihan. (mer/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023