PSHT ITN Malang Raih Tiga Medali Kejuaraan Pencak Silat AremaSHTer 2 se-Malang Raya
Kika: Rizal Albian Deni, Refi Marinda, dan Moch Rizal Jabaruddin, pendekar PSHT ITN Malang usai merah juara pada Kejuaraan AremaSHTer 2 se-Malang Raya. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – UKM Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mendulang tiga medali dari Kejuaraan Pencak Silat AremaSHTer 2 se-Malang Raya pada awal Maret 2023 lalu. Diikuti kurang lebih 350 atlet PSHT dari Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang, di GOR SMAN 1 Turen Kabupaten Malang.
Ketiga medali yang diraih PSHT ITN Malang merupakan medali juara tiga. Diperoleh oleh Refi Marinda (teknik geodesi S-1 angkatan 2022), Rizal Albian Deni (teknik mesin S-1 angkatan 2022), dan Moch Rizal Jabaruddin (alumnus teknik mesin S-1 angkatan 2017).
Bagi Refi Marinda kejuaraan AremaSHTer 2 merupakan medali kedua sejak ia menjadi mahasiswa. Refi turun pada kelas B putri, dengan tiga kali bertanding. Setelah sebelumnya mengikuti babak penyisihan, dan masuk semi final. Namun ia harus kandas di babak final setelah melawan atlet dari ranting Lowokwaru Kota Malang.
“Saat pertandingan kemarin saya demam sehingga kurang fit. Ini mengakibatkan stamina atau power saya tidak bisa keluar dengan sepenuhnya,” ujar Refi saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp beberapa waktu lalu.
Baca : Empat Siswa Baru PSHT ITN Malang Raih Juara Krida Siswa Kabupaten Malang
Namun beruntung Refi masih dapat menggunakan teknik-teknik bertanding sehingga bisa lolos ke babak final. Meskipun pada pertandingan sebelumnya pergelangan tangannya sempat mengalami luka cedera.
Menurut Refi, pertandingan AremaSHTer 2 menggunakan peraturan baru yang disahkan oleh IPSI. Peraturan baru tersebut diterapkan guna meminimalisir pelanggaran-pelanggaran yang mengakibatkan kekurangan point pada saat bertanding. Peraturan ini diikuti oleh PSHT ITN Malang dengan melakukan persiapan memantapkan teknik dan stamina.
PSHT ITN Malang meraih tiga medali pada Kejuaraan Pencak Silat AremaSHTer 2 se-Malang Raya pada awal Maret 2023 lalu. (Foto: Istimewa)
“Waktu untuk latihan kami maksimalkan sebaik mungkin, dengan mempelajari teknik pukulan dan bantingan. Sebagai atlet saya berharap bisa membanggakan kampus biru dan dapat berlaga di kejuaran-kejuaran bergengsi mendatang,” tandas Refi yang sangat mengidolakan Wewey Wita atlet pencak silat internasional Indonesia.
Rizal Albian Deni juga menyabet juara tiga di kelas B putra. Rizal bertanding dua kali dan sempat melawan atlet dari Universitas Malang (UM). Mahasiswa teknik mesin ini sempat mengalami pukulan dan bantingan. Namun itu sudah menjadi hal lumrah baginya saat bertanding.
“Kekalahan saya kali ini akan menjadi pengalaman dan semangat untuk terus berlatih lebih keras lagi. Selama ini latihan hanya dua kali seminggu, ditambah latihan fisik tiap hari. Biasanya lari pagi dan sore hari. Saya ke depannya yakin bisa memperbaiki prestasi,” katanya.
Berbeda lagi dengan Moch Rizal Jabaruddin. Mewakili PSHT Ranting ITN Malang Rizal Jabaruddin bertanding tiga kali di kelas E dewasa putra. Rizal melawan pendekar PSHT dari Komisariat Yonkes (TNI).
Baca : Keren, Taekwondo ITN Malang Bawa Pulang 7 Medali UM CUP V 2022
“Kalau kontak fisik sudah jadi makanan sehari-hari saat latihan. Jadi sudah terbiasa bagi pendekar PSHT. Yang penting disiapkan adalah mental, tekad, dan niat membawa harum UKM PSHT dan kampus,” katanya yang sekarang telah menjadi guru SMK.
Menurutnya, UKM PSHT tidak hanya mengejar prestasi, namun juga ajaran yang berbudi luhur. Mengajarkan benar dan salah. Hal ini perlu di support oleh kampus supaya mahasiswa bisa menjadi calon pemimpin. “Meskipun saya sudah alumni, saya tetap merasa memiliki PSHT ITN Malang. Makanya saya sebisa mungkin support penuh demi nama kampus dan UKM PSHT,” ujarnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)
1 Comment