Bimtek Misheqa Kepala LLDikti Wilayah VII Jatim Harapkan Semua Perguruan Tinggi Raport Hijau
Kepala LLDikti Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE, MM, membuka dan memberikan pengarahan pada bimtek angkatan pertama di Auditorium Kampus 1 ITN Malang, Selasa (19/7/2022). (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Penjaminan mutu dibutuhkan untuk melihat kualitas sebuah perguruan tinggi. Berbagai upaya dilakukan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII Jawa Timur untuk mendorong, meningkatkan mutu, dan kualitas perguruan tinggi. Salah satunya dengan penerapan aplikasi Misheqa (Management Information System for Higher Education Quality Assurance).
Untuk itu, LLDikti Wilayah VII berkolaborasi dengan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menggelar Bimbingan Teknis Pemetaan Data Akademik Perguruan Tinggi pada Aplikasi Misheqa di Lingkungan LLDikti Wilayah VII Jawa Timur. Diselenggarakan secara bertahap dalam lima angkatan bimtek mulai Selasa 19 Juli hingga 01 Agustus 2022. Dengan tiap angkatan diikuti sebanyak 60 perguruan tinggi di lingkungan LLDikti Wilayah VII Jawa Timur.
“Penjaminan mutu pada perguruan tinggi dilakukan pada penguatan SOP, tata kelola perguruan tinggi, dan LLDikti. Penting sekali (penjaminan mutu) bagi kampus kita semua. Setiap perguruan tinggi harus melakukan penjaminan mutu,” ujar Kepala LLDikti Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE, MM, saat membuka bimtek angkatan pertama di Auditorium Kampus 1 ITN Malang, Selasa (19/7/2022).
Baca juga : Institut Terbaik, ITN Malang Sukses Pertahankan Anugerah Kampus Unggulan (AKU) 2021
Prof Dyah menyampaikan, Misheqa menawarkan manajemen informasi sistem quality assurance pada perguruan tinggi. Diatur dengan undang-undang, tentang sistem pendidikan nasional bahwa penjaminan mutu perguruan tinggi merupakan kegiatan sistematis meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berencana, dan berkelanjutan. Serta mengamanatkan bahwa perguruan tinggi harus melakukan pengawasan secara internal atas pendidikan tinggi yang diselenggarakannya.
“Kami berharap besar dengan adanya bimtek, nantinya output SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) setiap perguruan tinggi tidak ada yang (raport) merah. Semua hijau, minimal warna kuning. Yang merah menjadi kuning, yang kuning jadi hijau, yang hijau ditingkatkan. Mimpi kita harus hijau semua. LLDikti sebagai fasilitator bisa mewujudkan,” imbuhnya.
Prof Dyah mendorong peserta untuk rutin menginput Misheqa. Jika perguruan tinggi mengalami kendala, maka LLDikti siap membantu. LLDikti Wilayah VII dengan perguruan tinggi harus berkolaborasi. Termasuk kementerian pendidikan harus memberikan info-info strategis melalui LLDikti. Sehingga perguruan tinggi betul-betul melakukan tridarma perguruan tinggi untuk dilaporkan. Salah satu pelaporannya dengan SPMI.
“(Penjaminan mutu) ini menjadi kebutuhan. Terimakasih ITN Malang telah berkolaborasi dengan LLDikti. Semoga kedepannya ITN Malang lebih maju dalam melakukan pembelajaran, juga semakin banyak mahasiswanya,” tandas Prof Dyah.
Baca juga : ITN Malang jadi Tuan Rumah Workshop Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Tahun 2021
Sementara itu Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE menyatakan bimtek sangat penting bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Ada lima angkatan pada kegiatan bimtek yang akan dilaksanakan di ITN Malang. Secara sinergi kolaborasi LLDikti dengan ITN Malang nantinya akan meningkatkan kualitas perguruan tinggi di LLDikti Wilayah VII.
“Dalam proses akreditasi salah satu poin penting adalah pelaksanaan penjaminan mutu. Kami harapkan peserta yang hadir hari ini bisa memahami, dan menjadi bekal yang cukup untuk diimplementasikan di perguruan tinggi masing-masing,” ujar rektor. Rektor juga berharap kedepannya LLDikti Wilayah VII juga memfasilitasi bimtek bidang lainnya. Karena pelatihan bimtek memberikan manfaat positif. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)