Misa Inkulturasi Gereja St Thomas Aquinas ITN Malang Berbalut Adat Kalimantan
Gereja St Thomas Aquinas, ITN Malang menggelar Misa Inkulturasi dengan mengusung konsep adat Kalimantan, Minggu, (29/01/2023). (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Gereja St Thomas Aquinas, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menggelar Misa Inkulturasi dengan mengusung konsep adat Kalimantan. Diikuti oleh sekitar 400 umat Katolik, ibadah di gereja di lingkungan Kampus 2 ITN Malang ini masih tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan melakukan cek suhu tubuh, cuci tangan menggunakan hand sanitizer, dan selalu memakai masker.
Mengangkat tema Tidak Ada yang Lebih Berharga di Dunia Ini Selain Persahabatan Sejati (Thomas Aquinas). Misa dimulai pukul 10.00 WIB pada Minggu, (29/01/2023) yang dipimpin oleh Romo Kepala Paroki St Albertus, Romo Yulius Agus Purnomo, dan Romo Moderator Unit Pastoral St Thomas Aquinas, Romo Agustinus Darmanto.
Misa Inkulturasi diawali dengan perarakan Panji St Thomas Aquinas, Panji Enam Lingkungan, dan Panji Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) ITN Malang ke dalam gereja. Masing-masing panji dibawa oleh pengurus atau yang mewakili. Pengibaran bendera dimaksudkan untuk mempererat kebersamaan sebagai anggota unit pastoral dan menunjukkan tanggung jawab hidup bermasyarakat.
Semarak suasana langsung terasa mulai halaman gereja, seperti ada pesta adat. Umat yang hadir terlihat sangat antusias dengan balutan pakaian adat. Sebagian besar memakai pakaian adat Kalimantan, ada juga adat Jawa, Sunda, Bali, dan lain sebagainya. Petugas koor/paduan suara juga terlihat kompak memakai pakaian adat Kalimantan. Begitupun dengan panitia yang semuanya mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah yang ada di nusantara.
Romo Agustinus Darmanto menjelaskan makna Misa Inkulturasi. Dari Paus Yohanes Paulus II, menekankan makna Ekaristi secara mendalam dalam inkulturasi berarti suatu transformasi kebudayaan otentik secara mendalam melalui proses integrasi mereka ke dalam kekristenan dan meresapnya kekristenan ke dalam kebudayaan umat manusia.
Baca juga : Gereja St. Thomas Aquinas ITN Malang Gelar Empat Kali Misa Natal, Panitia Siapkan Celengan untuk Anak-Anak
Dengan merujuk pada perkataan Paus Yohanes Paulus II tersebut, maka kita dapat memahami Misa Inkulturasi dengan suatu pemahaman bahwa Misa Inkulturasi adalah suatu transformasi kebudayaan otentik yang dimiliki oleh umat dalam suatu ritus liturgi peribadatan umat Kristen Katolik.
“Makna Misa Inkulturasi bagi umat yakni agar umat semakin mampu mencintai budaya asal yang dimiliki, dan umat juga bisa menghayati iman Katolik tanpa harus kehilangan identitasnya sebagai bangsa Indonesia,” kata Romo.
Umat Katolik memakai pakaian adat berbagai daerah saat Misa Inkulturasi di Gereja St Thomas Aquinas, ITN Malang. (Foto: Istimewa)
Menurut Romo Agustinus, inti dari homili pada Misa Inkulturasi yakni agar umat mampu hidup bahagia. Yesus sendirilah yang menghendaki agar seluruh umat bisa hidup bahagia baik di bumi maupun di surga. Seseorang dapat memiliki kehidupan yang bahagia jika ia dapat mensyukuri semua yang telah Tuhan berikan dalam kehidupan. Rasa syukur itu juga terwujud dengan segala yang Tuhan berikan kepada kita khususnya bagi bangsa Indonesia.
“Oleh karena itu kita perlu mencintai bangsa Indonesia ini dengan mencintai budaya Indonesia yang beraneka ragam. Melalui Misa Inkulturasi semoga umat memiliki kesadaran untuk mencintai Indonesia, dan akhirnya bisa mengatakan 100 persen Katolik, 100 persen Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu Daniel Dedy Sukamdi, Koordinator Unit Pastoral St Thomas Aquinas menyatakan, gereja mewujudkan ajakan pemerintah untuk mencintai dan melestarikan budaya daerah. Tiap tahun gereja Santo Thomas Aquinas ITN Malang akan mengadakan Misa Inkulturasi dengan mengangkat kebudayaan Indonesia yang sangat kaya dan beragam. Tentunya tanpa menghilangkan susunan tata peribadatan. Kalau tahun kemarin panitia mengangkat budaya adat Flores, tahun ini yang diangkat adalah budaya adat Kalimantan, begitu setiap tahun bergantian.
“Di sekitar altar kami (panitia) juga memajang pernak pernik yang berkaitan dengan budaya Kalimantan. Tujuannya, untuk mendukung suasana Misa Inkulturasi Kalimantan agar semakin semarak dan memiliki ruh Kalimantan. Misa Inkulturasi adat nusantara akan dibudayakan pada perayaan Pesta Nama St Thomas Aquinas setiap tahunnya,” terangnya.
Suasana Misa Inkulturasi sangat meriah berbeda dengan hari Minggu biasanya. Bahkan untuk memeriahkan acara, panitia mengadakan lomba foto mengenakan pakaian adat nusantara. Untuk kegiatan tersebut panitia menyediakan foto booth dengan latar belakang suasana di sekitar Gereja St Thomas Aquinas. Bagi yang mengikuti lomba foto, maka foto-foto tersebut harus diunggah di instagram masing-masing dengan men-tag instagram St Thomas Aquinas.
Baca juga : Natal Tiba, Keluarga Besar ITN Malang Rayakan dengan Suka Cita
Setelah misa usai, semua umat yang hadir berpesta dengan menikmati jajanan yang telah disediakan oleh masing-masing lingkungan yang tergabung dalam Unit Pastoral St. Thomas Aquinas. Banyak umat yang memanfaatkan waktu tersebut untuk berfoto dan berbincang secara akrab satu sama lain dengan suka cita.
“Misa Inkulturasi ini diharapkan semakin meningkatkan atau memperkokoh “Persahabatan Sejati” seperti ajakan St. Thomas Aquinas. Umat semakin enjoy mengikuti misa di Gereja St Thomas Aquinas. Sehingga semakin dekat dengan Tuhan, serta semakin diberkati oleh-Nya,” tandasnya. Ia juga berharap Gereja St. Thomas Aquinas ITN Malang semakin dikenal oleh masyarakat dan menjadi berkat bagi sekitar. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)