Panitia Natal ITN Malang Serahkan 200 Paket Perlengkapan Safety, dan Sembako ke Semeru
Panitia Natal Bersama Keluarga Besar ITN Malang, Markus Mulyadi (kiri) secara simbolis menyerahkan bantuan kepada Direktur Caritas Keuskupan Malang, Bruder Marco O.Carm, (kanan), didampingi oleh Elizabeth Catur Yulia Sri Wahyuni, SH, (dua dari kanan). (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Kepedulian terhadap warga yang terkena dampak erupsi Gunung Semeru pada akhir Desember 2021 yang lalu terus mengalir. Berbagai kalangan terus mensupport baik dalam bentuk barang maupun tenaga. Seperti halnya umat Katolik dan Kristen Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Bergabung dalam keluarga besar ITN Malang, mereka menyerahkan 200 paket perlengkapan safety, dan sembako kepada warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang pada akhir Januari 2022 yang lalu.
Menurut Elizabeth Catur Yulia Sri Wahyuni, SH, 200 paket perlengkapan safety tersebut berisi kacamata google safety, dan senter penembus kabut. Kacamata google pengaman adalah kacamata yang digunakan untuk mencegah benda asing seperti debu masuk ke mata. Paket perlengkapan tersebut merupakan hasil donasi dari umat yang dihimpun sejak perayaan natal 2021 di kampus ITN Malang.
“Kegiatan bakti sosial ini merupakan bagian, atau rangkaian Perayaan Natal Keluarga Besar ITN Malang. Kegiatannya tidak hanya perayaan Natal saja, tapi juga bakti sosial. Kalau sebelum-sebelumnya bakti sosial ke panti asuhan, atau panti jompo, maka kali ini kami berbagi kasih ke warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru,” ujar Yuli akrab disapa, salah seorang panitia perayaan Natal.
Mengingat masa tanggap darurat erupsi Gunung Semeru telah berakhir di akhir Desember 2021, maka seksi bakti sosial panitia Natal ITN Malang tidak serta merta mengirimkan bantuan begitu saja. Panitia berkoordinasi dengan Caritas Keuskupan Malang dan Relawan Bela Rasa TSKKM (Tim Solidaritas Kemanusiaan Keuskupan Malang), untuk menentukan jenis bantuan. Atas rekomendasi koordinator Relawan Bruder Marco O.Carm, maka bantuan difokuskan pada pemenuhan perlengkapan safety sebagai persiapan tanggap bencana.
“Sudah lewat masa tanggap darurat ya, jadi warga lebih membutuhkan bantuan pemulihan khususnya trauma healing, dan tanggap bencana. Salah satu bentuk yang bisa kami berikan adalah peralatan pengaman ini. Kacamata google dan senter penembus kabut masing-masing 200 pcs. Dan satu buah televisi yang ditempatkan di posko relawan sebagai hiburan dan sarana informasi,” jelas Yuli.
Baca juga : Himakpa ITN Malang Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Semeru
Dijelaskan lebih lanjut, semestinya perlengkapan safety yang dibagikan berupa tas ransel yang berisi kacamata google, senter, dan perlengkapan P3K. Namun, karena keterbatasan anggaran, maka yang bisa diberikan hanya kacamata google, dan senter. Perlengkapan ini akan dibagikan kepada 200 kepala keluarga dari sekitar 400 kepala keluarga di enam RT. Untuk 200 kepala keluarga sebelumnya sudah menerima, dan sisanya akan diberikan dari 200 paket pemberian panitia Perayaan Natal ITN Malang.
Sebelumnya, relawan Belarasa TSKKM juga sudah memberikan trauma healing kepada warga, dan alat sistem peringatan dini Early Warning System (EWS) mini. Pasalnya, Gunung Semeru awalnya memiliki empat alat, dikabarkan tiga alat sudah tidak lengkap (rusak). Hal ini menjadi keprihatinan bagi panitia Natal ITN Malang.
Untuk menghindari korban baik jiwa maupun harta benda, maka teknologi sangat berperan. “ITN Malang mempunyai Teknik Geodesi yang membuat peta terdampak bencana juga Teknik Elektro yang bisa merakit alat (semacam EWS). Mungkin kedepan bisa disambungkan untuk wilayah-wilayah yang terdampak bencana. Awal ini kami memberikan dalam bentuk perlengkapan tanggap bencana, suatu saat semoga lembaga bisa memfasilitasi lewat pengabdian masyarakat,” harapnya.
Yuli sadar, bakti sosial Panitia Perayaan Natal keluarga Besar ITN Malang merupakan bagian kecil dalam upaya membantu warga terdampak erupsi Gunung Semeru. Pentingnya peralatan pendeteksi bencana, serta bagaimana seharusnya masyarakat tanggap terhadap tipikal bencana sangat penting di edukasikan kepada masyarakat. “Harapannya semua segera pulih. Pemenuhan kesehatan, pemulihan ekonomi & pendidikan, serta menyiapkan masyarakat kedepan lebih tanggap bencana sehingga tangguh,” tandas Yuli.
Baca juga : Perayaan Natal, Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan
Selain memberikan paket perlengkapan safety, panitia dari umat Kristen juga memberikan sembako kepada dua lokasi posko pengungsi. Yakni untuk 15 kepala keluarga di Oro-oro Ombo, dan 30 kepala keluarga di Rowo Baung. Dua wilayah ini masih sering dilewati oleh aliran lahar dingin, mengingat intensitas hujan cukup tinggi di wilayah Gunung Semeru.
“Untuk hidup sehari-hari beberapa warga masih butuh bantuan. Jadi, sebisa mungkin kami berikan sesuai kemampuan. Ada sembako yang pendistribusiannya akan dibantu oleh posko bencana. Semoga masyarakat terdampak erupsi segera pulih lewat trauma healing,” kata Markus Mulyadi, seksi bakti sosial Panitia Perayaan Natal Keluarga Besar ITN Malang. Mereka berangkat ke lokasi dengan sembilan orang bersama-sama mengunjungi posko relawan di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)