Perkuat Teknologi Digitalisasi ITN Malang Jalin Kerjasama dengan Telkom Corporation University
Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE, (kanan) dan Dr Jemy Vestius Confido, ST MSc, Senior General Manager Telkom Corporate University Center (Tcuc), melakukan penandatanganan MoU secara virtual, pada Jumat (26/11/21).
Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dan Telkom Corporation University resmi menjalin kerjasama. Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dilakukan oleh Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE, dan Dr Jemy Vestius Confido, ST MSc, Senior General Manager Telkom Corporate University Center (Tcuc), sekaligus Chairman of Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI), yang dilakukan secara virtual pada Jumat (26/11/21).
Kerjasama kedua belah pihak merupakan bentuk semangat untuk selalu berkarya, berkolaborasi, serta resolusi untuk dapat terus mengembangkan digital talent sampai kemandirian teknologi Indonesia. Dan, membangun digital talent yang mampu bersaing secara global. Dengan meningkatkan dan mengembangkan kemampuan sumber daya melalui kegiatan pendidikan (learning), penelitian, inovasi, dan pengabdian masyarakat. Kerjasama didukung dengan adanya pengoptimalan platform yang dimiliki oleh Telkom.
Dr Jemy Vestius Confido, ST MSc, menyambut baik kolaborasi antara ITN Malang dan Telkom Corporation University. Pasalnya kedua belah pihak mewakili helix akademi, dan helix industri atau bisnis. Di mana era industri 4.0, di era digital ekonomi tidak ada satupun yang cukup besar dan kuat untuk menghadapi gelombang industri 4.0 yang sedang berlangsung saat ini.
“Begitu dahsyatnya gelombang industrial revolution 4.0 ini, sehingga tidak pernah sebelumnya di dalam sejarah umat manusia terjadi perubahan yang begitu besar dan begitu mendasar. Revolusi Ini bukan saja sedang mengubah cara kita bekerja, tetapi juga sedang mengubah siapa diri kita ini,” kata Jemy.
Jemy melanjutkan, momentum yang luar biasa tersebut pastinya menjadi suatu tantangan. Namun, dibalik tantangan tersebut tentunya juga ada peluang yang sangat besar. Dimana Indonesia sendiri saat ini sudah memiliki potensi digital ekonomi yang sangat hebat.
“Indonesia berada di peringkat 7 dunia dari 144 negara yang di rangking berdasarkan potensi digital ekonominya. Dari peringkat tersebut Indonesia bahkan memiliki kesempatan. Menurut prediksi yang sudah dilakukan bisa naik ke peringkat 5 bahkan peringkat 4 dunia,” lanjutnya.
Baca juga : Kolaborasi ITN Malang – Pemkab Malang Kuatkan Teknologi Digitalisasi Desa
Namun menurut Jemy, potensi yang sangat besar ini tentunya akan menjadi sia-sia apabila tidak dibarengi dengan kemampuan bangsa Indonesia untuk menciptakan digital talent dan juga membangun innovation capability. Hal tersebut juga telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, bahwa dalam kurun waktu 15 tahun Indonesia membutuhkan 9 juta digital talent untuk menangkap potensi digital ekonomi yang begitu besar.
“Artinya setiap tahun kita diharapkan bisa melahirkan 600.000 digital talent yang baru. Namun, bila kita memperhitungkan kapasitas yang dimiliki oleh kampus-kampus di seluruh tanah air, saat ini jumlah lulusan digital talent per tahun masih jauh dari target,” ujarnya.
Sementara itu Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE, menyatakan peluang yang sangat luar biasa dalam era digitalisasi tentu harus disambut baik oleh akademisi dan masyarakat industri. Kerjasama dengan PT Telkom Indonesia menjadi peluang yang bisa ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan yang menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam pengembangan teknologi di Indonesia.
“Seperti bidang riset dan pengabdian pada masyarakat, inovasi, e-learning tentu akan terus kita kembangkan dengan pengoptimalan aplikasi yang dimiliki oleh Telkom. Kami berharap bahwa dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, akan ada banyak hal yang bisa kita kembangkan. Baik itu inovasi yang ada di perguruan tinggi maupun hal-hal lainnya,” kata rektor.
Baca juga : Tingkatkan Sumber Daya Manusia, Mahakam Ulu Kirimkan Putra Daerah Kuliah di ITN Malang
Rektor berharap, ke depan pengembangan digital bisa dibangun secara bersama dan tidak terbatas pada program studi yang berhubungan dengan komunikasi. Karena hampir semua prodi dibangun dengan sistem digital. “Nanti informasi-informasi yang ada di perguruan tinggi atau sebaliknya yang ada di industri telekomunikasi menjadi suatu informasi yang bisa kita kita pelajari secara bersama-sama,” tutupnya. (me/Humas ITN Malang)