Diawali Minggu Palma, Gereja St Thomas Aquinas ITN Malang Rayakan Tri Hari Suci dan Paskah dengan Khusuk
Suasana ibadah Minggu Palma di Gereja St Thomas Aquinas di lingkungan Kampus 2 ITN Malang. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Perayaan Paskah menjadi hari yang istimewa bagi umat Kristiani. Paskah merupakan perayaan kebangkitan Yesus Kristus yang terjadi pada hari ketiga setelah penyaliban-Nya. Sebelum perayaan Paskah yang jatuh pada hari Minggu (31/03/2024), umat katolik merayakan serangkaian ibadah.
Tepat 40 hari sebelum Hari Raya Paskah, umat katolik ditandai dengan abu di dahi yang disebut Rabu Abu menjadi tanda dimulainya puasa dan pantang. Dalam masa puasa dan pantang umat katolik diharapkan bertobat dan menghayati pengorbanan Yesus Kristus dengan melakukan upacara Jalan Salib setiap hari Jum’at.
Satu minggu sebelum Hari Raya Paskah dinamakan Minggu Palma yang menjadi penanda dimulainya pekan suci, dan tiga hari sebelum Paskah umat katolik menjalani Tri Hari Suci. Untuk Minggu Palma yang jatuh pada Minggu, 24 Maret 2024 umat Gereja Santo Thomas Aquinas Institut Teknologi Nasional (ITN Malang) melakukan perarakan daun palma dari arah barat gereja. Tepatnya mulai depan Gedung Teknik Listrik D-3 ITN Malang menuju ke dalam gereja. Perarakan daun palma sebagai simbol menyambut Juru Selamat.
Sesudah Minggu Palma umat katolik menjalani Tri Hari Suci atau Tiga Hari Suci. Rangkaian Tri Hari Suci diawali dengan Kamis Putih, dilanjut Jumat Agung, Vigili Paskah atau malam Paskah, dan puncaknya pada Hari Minggu Paskah. Semua rangkaian peribadatan ini dilakukan dengan khusuk dan tertib oleh umat Gereja St Thomas Aquinas ITN Malang.
“Tri Hari Suci Paskah merupakan serangkaian peribadatan penting untuk memperingati kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Puji Tuhan, mulai ibadah Minggu Palma umat yang hadir cukup banyak. Kurang lebih 650 orang tiap kali misa,” kata Yulius Dwi Laksono, Ketua Panitia Paskah Gereja St Thomas Aquinas ITN Malang.
Selain sivitas akademika ITN Malang, turut meramaikan gereja umat dari enam lingkungan Paroki Santo Albertus de Trapani Malang. Yakni: Lingkungan Santo Rafael, Santo Stefanus, Santa Theresia, Santo Tarsisius, Santo Yustinus, dan Santo Gregorius Agung, serta umat di seputar lingkungan Kampus 2 ITN Malang.
Baca Juga : Umat Gereja St Thomas Aquinas ITN Malang Lakukan Jalan Salib Kenang Kisah Sengsara Yesus Kristus
Sementara untuk Kamis Putih merupakan prosesi mengenang peristiwa perjamuan terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya sebelum Yesus ditangkap dan disalibkan. “Pada peristiwa tersebut Yesus membasuh kaki ke-12 murid-Nya. Ini menyimbolkan pelayanan, Yesus melayani dan mencintai para muridnya,” lanjut Yulius. Meskipun akhirnya Yesus dikhianati oleh salah satu muridnya, yaitu Yudas Iskariot.
Romo sedang memberikan pemberkatan kepada anak umat kristiani saat perayaan Minggu Palma di Gereja St Thomas Aquinas ITN Malang. (Foto: Istimewa)
Jumat Agung pada tahun ini jatuh pada hari Jumat, 29 Maret 2024 , dimana Yesus Kristus disalib untuk menebus dosa umat manusia yang cintai-NYA. Pada Jumat Agung dilakukan dua kali misa di sore hari. Sebelum acara misa, pagi harinya umat Gereja St Thomas Aquinas melakukan Jalan Salib terakhir atau biasa disebut juga Via Dolorosa atau Jalan Penderitaan. Visualisasi Jalan Salib dilakukan oleh Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) ITN Malang, dan Orang Muda Katolik (OMK).
Menurut Yulius, tablo untuk visualisasi Jalan Salib ini didramakan supaya umat bisa membayangkan peristiwa perjalanan Yesus mulai di pengadilan Pontius Pilatus hingga wafat di kayu salib. Visualisasi Jalan Salib ini merupakan kali pertama digelar dalam sejarah Gereja St. Thomas Aquinas.
“Umat supaya bisa meresapi secara emosional pada saat Yesus Kristus menderita, dan sengsara. Dengan visualisasi umat bisa merasakan dan membayangkan, dengan begitu akan semakin tebal keimanannya,” ujarnya.
Paskah sebagai momentum kebangkitan Yesus Kristus menjadi bukti kemenangan atas maut/kematian. Tema Perayaan Paskah 2024 “Membangun Ekonomi Ekologis” dimaknai dengan menumbuhkan rasa cinta terhadap kelestarian lingkungan hidup yang berimbang antara manusia, alam, dan Tuhan Sang Pencipta.
Menurut Yulius, sebagai manusia haruslah memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Tidak hanya bisa memanfaatkan sumber daya alam, namun harus bisa menjaga untuk keberlanjutan anak cucu. Bahkan untuk menjaga alam, umat katolik Gereja St. Thomas Aquinas, yang menjadi bagian wilayah Paroki Santo Albertus de Trapani telah melakukan aksi nyata. Yakni dengan mengumpulkan limbah jelantah untuk ditukar dengan sembako yang mempunyai nilai ekonomis yang dikenal dengan program Berlian (bersih lingkungan).
Baca juga : Perayaan Natal Keluarga Besar ITN Malang Bawa Pesan Kesejahteraan dan Kedamaian
“Dari pada dibuang di sembarang tempat yang mengakibatkan pencemaran lingkungan merusak ekosistem di dalam tanah. Selain itu kami juga berkebun. Paroki Santo Albertus de Trapani Malang juga mempunyai kebun hidroponik yang hasil panennya dijual baik ke umat katolik maupun warga di sekitar Kebun,” bebernya.
Yulius berharap umat kristiani mampu memahami dan mengerti makna Paskah. Seperti peduli pada lingkungan dan orang yang membutuhkan serta kekurangan. “Intinya kita harus peduli kepada Lingkungan dan sesama, dan Tuhan Sang Pencipta Bumi beserta segala isinya,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)