Gigantik ITN Malang Kuatkan Karakter Maba dengan Pelatihan Baris Berbaris
Andik Kurniawan, Bintara Pelatih Dodik Bela Negara Rindam V/Brawijaya saat memberi materi PBB kepada Gigantik ITN Malang 2023. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Menjadi mahasiswa memiliki peran dan tanggung jawab lebih besar dari pada ketika masih menjadi siswa. Untuk menumbuhkan kesadaran kepada mahasiswa baru, maka Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) di hari ketiga Gigantik mendatangkan langsung Rindam V/Brawijaya. Selama dua hari Rabu-Kami (13-14/9/2023) mahasiswa baru ITN Malang digembleng dengan materi Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara.
Maba dibagi menjadi dua kompi yang berjumlah 17 peleton. Kompi 1 berjumlah 9 peleton mendapat materi di lapangan, sementara kompi 2 berjumlah 8 peleton mendapat materi di dalam ruangan, dan akan bergantian di hari berikutnya. Materi di dalam ruangan meliputi character building, proxy war, kedisiplinan, dan lain-lain, sementara di lapangan mereka mengikuti kegiatan peraturan baris berbaris (PBB), dan tata upacara sekolah (TUS).
PBB dan TUS dilatih oleh Dodik Bela Negara Rindam V/Brawijaya. PBB sendiri merupakan peraturan tata cara baris berbaris yang diwujudkan dalam bentuk latihan fisik yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dan jiwa korsa dalam kehidupan militer. Namun, pada kegiatan Gigantik PBB yang diberikan adalah gerakan dasar meliputi sikap sempurna, istirahat, setengah lencang kanan/kiri, lencang depan, berbanjar, hadap kanan/kiri, balik kanan, dan jalan ditempat.
“Materi PBB kami berikan 2 jam pelajaran dengan 10 materi kegiatan praktek. Nah, besok di hari terakhir kelanjutan materi hari ini, sekaligus materi TUS untuk persiapan penutupan PKKMB,” kata Andik Kurniawan, Bintara Pelatih Dodik Bela Negara Rindam V/Brawijaya.
Baca juga : Masuki Dunia Perkuliahan, ITN Malang Bekali Maba dengan Penguatan Ketahanan Mental
Menurut Andik, dengan melakukan PBB harapannya mahasiswa baru tidak hanya berlatih fisik, namun juga menumbuhkan sikap mahasiswa berkarakter, tegap, tangkas, menumbuhkan disiplin, loyalitas, kebersamaan dan rasa tanggung jawab serta senantiasa mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan individu.
“Ada rasa tanggung jawab dan jiwa korsa. Mempunyai rasa senasib sepenanggungan, tolong menolong saling membantu. Rasa jiwa yang sama, karena satu Indonesia, satu suara sebagai keluarga besar ITN Malang,” jelasnya.
Gigantik ITN Malang 2023 diberi pelatihan PBB dan TUS oleh Dodik Bela Negara Rindam V/Brawijaya. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Mahasiswa juga akan diperkuat dengan karakter disiplin sehingga semakin menaati aturan dan meninggalkan larangan, semakin loyal terhadap kepatuhan dan berdedikasi. Maka, ketika semua sudah terbentuk mahasiswa akan mengutamakan kebersamaan daripada kepentingan individu.
Maba juga diberi materi aba-aba dalam PBB. Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seorang pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut. Aba-aba terdiri dari tiga, yakni aba-aba petunjuk, peringatan, dan pelaksanaan.
Aba-aba petunjuk dipergunakan apabila diperlukan untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan/pelaksanaan. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang harus dilaksanakan tanpa ragu-ragu. Sementara aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan. Aba-aba pelaksanan juga ada tiga, yaitu aba-aba gerak, jalan, dan mulai.
“Gerak bila kegiatan tersebut tidak meninggalkan tempat. Aba-aba jalan untuk meninggalkan tempat atau ke tempat lain, dan aba-aba mulai bila melaksanakan kegiatan berturut-turut,” jelasnya.
Baca juga : Direktur Utama PT Industri Kapal Indonesia Beri Motivasi Maba ITN Malang
Sementara Wakil Rektor 3 ITN Malang, Dr. Hardianto, ST., MT., menjelaskan, materi dari Rindam V/Brawijaya merupakan upaya ITN Malang untuk menguatkan karakter mahasiswa baru. Sehingga mahasiswa semakin disiplin, punya rasa tanggung jawab kepada diri sendiri, orang tua, dan lingkungan.
“Kami juga memberikan materi untuk penguatan pendidikan karakter kepada maba. Bagaimanapun juga mahasiswa ITN berasal dari berbagai daerah. ITN juga menyematkan nama Nasional, harapannya ITN bisa menjadi tempat belajar bagi semua maba dari seluruh Indonesia,” jelasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)