Kenalkan Keunggulan Prodi, Teknik Kimia adakan Open House dan Trial Class
Dihadiri 90 siswa, Teknik Kimia S-1 ITN Malang sukses menggelar “Open House dan Trial Class”. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Teknik Kimia S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) sukses menggelar “Open House dan Trial Class”. Diikuti sekitar 90 siswa kelas 10, 11 dan 12 dari sekolahan SMA/SMK se-Malang Raya, di Ruang Amphi Kampus 2 ITN Malang, Sabtu (25/05/2024). Antara lain, SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, SMA Nasional Malang, SMK PGRI Lawang, SMK Prajnaparamita Malang, SMKN 7 Malang, SMAN 9 Malang, dan SMAN 8 Malang.
Mengangkat tema “Achieve a Bright Future by Getting to Know More About Chemical Engineering”. Trial class teknik kimia diisi oleh pemateri Ir. Mohammad Istnaeny Hudha, ST., MT., dosen Teknik Kimia ITN Malang dan Dwiyon Yunus, ST., alumnus teknik kimia angkatan 2000. Selain mengenalkan basic teknik kimia, mereka juga membahas peluang lulusan teknik kimia di dunia industri.
Kaprodi Teknik Kimia S-1 ITN Malang, Ir. Rini Kartika Dewi, ST., MT., menyatakan, dengan open house dan trial class siswa bisa berinteraksi langsung dengan dosen dan mahasiswa teknik kimia. Kegiatan open house menampilkan aneka produk hasil belajar mata kuliah Perancangan Produk mahasiswa teknik kimia semester 6. Para siswa juga mengikuti trial class dengan praktek membuat aneka produk industri di Laboratorium Teknologi Bahan Makanan (TBM), Teknologi Bioenergi, Teknologi Minyak Atsiri dan juga praktek di Laboratorium Operasi Teknik Kimia.
Di laboratorium tersebut siswa diajak mengenal instrumentasi dan peralatan yang digunakan, serta belajar membuat produk. Mulai mengenal bahan baku hingga menjadi produk jadi.
“Dari kegiatan open house dan trial class kami ingin lebih mengenalkan teknik kimia kepada siswa. Serta produk apa saja yang sudah dihasilkan oleh mahasiswa dan dosen. Mereka juga diajak membuat produk di laboratorium,” ujar Rini.
Sebagai apresiasi kepada peserta kelas 12 Prodi Teknik Kimia memberikan benefit khususnya berupa sertifikat, voucher pemotongan DPP sebesar 30 persen, dan bebas uang pendaftaran jika peserta mendaftar dan masuk Prodi Teknik Kimia S-1 ITN Malang. Bahkan Prodi Teknik Kimia dan Ikatan Alumni (IKA) Teknik Kimia Foundation telah menyiapkan bantuan dana sebesar 500 ribu per orang bagi 10 siswa yang melakukan her registrasi.
Baca juga : Dosen ITN Malang Ajari Siswa SMA Nasional Cara Meramu Teh Herbal
“Di prodi teknik kimia ada tiga bidang keahlian yang bisa diambil. Yakni, teknologi bahan makanan, teknologi minyak atsiri, dan teknologi bio energi. Dengan adanya trial class, siswa mendapatkan tambahan pengetahuan akademik Tentang Prodi Teknik Kimia, dan wawasan mengenai peluang dunia kerjanya,” imbuhnya.
Prospek kerja lulusan teknik kimia diulas oleh Ir. Mohammad Istnaeny Hudha, ST., MT. Menurutnya bidang pekerjaan lulusan teknik kimia cakupannya cukup luas. Bisa berkarir di industri proses kimia, industri energi terbarukan, industri agrobisnis, industri pengolahan limbah, proces safety in industry, peneliti dan dosen, serta masih banyak lainnya.
Trial class Teknik Kimia S-1 ITN Malang siswa diajak praktek langsung membuat biobriket. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
“Spesialnya teknik kimia adalah proses safety. Process safety di Indonesia masih sangat terbatas, padahal pekerjaannya sangat luar biasa penting dan dibutuhkan,” ujar Istnaeny.
Menurutnya hampir semua industri bisa masuk dari lulusan teknik kimia. Misalnya industri proses kimia pada industri pupuk, kertas, minyak bumi, makanan, kosmetik, obat-obatan, dan lainnya. Industri energi terbarukan ada bioetanol, biogas, biodiesel, dan lain-lain sebagainya.
Istnaeny juga mendorong siswa kelak ketika kuliah untuk mempelajari kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Awareness K3 merupakan serangkaian pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran karyawan tentang pentingnya K3 dalam lingkungan kerja.
“Maka belajarlah awareness K3 terlebih dahulu sebelum masuk dunia kerja. K3 untuk mitigasi risiko pekerjaan. Dimana kita berada resiko akan selalu ada. Dengan belajar resiko akan jadi tahu potensi yang paling besar itu berada disebelah mana,” ungkapnya.
Sementara, Dwiyon Yunus, ST., sebagai praktisi ia sharing pengalaman bekerja di dunia industri. Dwiyon merupakan Sr. Factory Manager PT Tirta Fresindo Jaya (Mayora Group). Menurutnya banyak hal yang bisa dipelajari di teknik kimia, ada engineer, ada analisa. Teknik kimia mampu mengubah bahan mentah menjadi setengah jadi atau bahan jadi.
“Kalau di minuman ada proses pengeboran, eksplorasi, filtrasi (pemisahan), proses sterilisasi. Nah teknik kimia lah yang menentukan titik panas yang aman untuk makanan sehingga tidak mengakibatkan produk rusak, dan lain-lain,” kata Dwiyon yang keseharian pekerjaannya fokus pada produk minuman.
Baca juga : Bersama PPK Ormawa ITN Malang, Desa Sumberejo Buat Biobriket Potensi Ekspor
Teknik kimia juga mereview HACCP atau Hazard Analysis Critical Control Point. HACCP sangat penting diterapkan pada industri pangan. Sistem HACCP membantu mengevaluasi atau mencegah kontaminasi dan menjamin keamanan pada produk makanan dan minuman.
“Proses HACCP membantu menjamin potensi keamanan pangan, dan perkembangan teknologi juga bisa membantu dari keamanan pangan tersebut,” katanya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)