Lulusan FTI ITN Malang Dibekali Sertifikasi, Diharapkan Mampu Berkompetisi
Malang, ITN.AC.ID – Sebanyak 127 mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) dinyatakan lulus dalam gelaran yudisium sarjana periode 1 tahun 2024. Yudisium diselenggarakan di prodi masing-masing di Kampus 2 ITN Malang, pada Senin (26/02/2023).
FTI ITN Malang meluluskan 127 mahasiswa dengan rincian: teknik mesin 28 mahasiswa, teknik elektro 24 mahasiswa, teknik industri 26 mahasiswa, teknik kimia 23 mahasiswa, dan teknik informatika 26 mahasiswa. Sementara untuk lulusan terbaik dari FTI diraih oleh Rizky Fadillah dari prodi teknik elektro dengan masa studi 3,5 tahun dan IPK 3,75.
Dekan FTI ITN Malang, Dr. Eng. I Komang Somawirata, ST., MT, mewakili institusi berharap mahasiswa yang lulus kedepannya bisa berkompetisi baik tingkat lokal, nasional, maupun global. Untuk mewujudkan keinginan ini mulai dari tingkat prodi sudah mempersiapkan dan membekali calon lulusannya dengan ijazah, pendamping ijazah (SKPI), dan juga sertifikasi kompetensi.
“Dengan adanya sertifikasi tersebut diharapkan lulusan memiliki nilai lebih karena mempunyai kompetensi. Dengan begitu mereka juga akan memiliki ketangguhan saat terjun ke masyarakat. Jiwa tangguh ini diperlukan untuk bersaing dalam dunia industri, dan di masyarakat. Harapan kami mereka terus semangat, percaya diri, karena mereka mampu. Hal dibuktikan dengan kompetensi yang mereka raih,” tutur Komang.
Baca juga : SMKN 2 Surabaya Juara Lomba Robot Line Follower ITN Malang se-Jawa Bali
Wakil Dekan I FTI ITN Malang, Dr. Irrine Budi Sulistiawati, ST., MT., di tempat terpisah juga menyampaikan harapannya terhadap lulusan FTI. Selain lulusan diharapkan mendapatkan pekerjaan sesuai bidangnya, lulusan juga diharapkan tetap menjaga nama baik almamater dimanapun mereka berada.
“Yang terpenting setelah menjadi alumni kelak bisa memberi feedback (masukan) kepada almamater. Hal ini bisa membantu institusi dalam memperbaiki proses pembelajaran di kampus. Bagi yang sudah bekerja bisa memberikan pengalamannya secara kontinyu. Bisa lewat prodi atau IKA ITN Malang sebagai wadah ikatan alumni,” kata Irrine.
Teknik Elektro S-1 ITN Malang meluluskan 24 mahasiswa pada yudisium sarjana periode 1 tahun 2024. (Foto: Istimewa)
Menurut Irrine, selama ini institusi selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi mahasiswanya, dengan harapan apa yang diperoleh bisa menjadi bekal menghadapi realita dunia kerja di masyarakat.
Menjadi lulusan terbaik FTI ITN Malang tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Rizky Fadillah. Mahasiswa teknik elektro ini lulus dengan masa studi 3,5 tahun dengan IPK 3,75. Menurut Rizky menjadi suatu kehormatan dan rahmat besar baginya menjadi lulusan terbaik.
“Tidak menyangka sebelumnya. Penghargaan ini benar-benar melebihi ekspektasi saya. Selama perkuliahan, saya berjuang menghadapi berbagai tantangan. Bahkan sering saya tidak yakin dengan kemampuan dan potensi diri sendiri. Namun dengan pengalaman ini memberikan keyakinan baru kepada saya. Saya akan berusaha menggunakan kesempatan ini untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi lebih di masa depan,” katanya.
Menurut Rizky, prestasi tersebut bukan hanya milik pribadi. Semua yang diraih berkat dukungan dan bimbingan dari para dosen, keluarga, dan teman-temannya dari Laboratorium Energi Baru Terbarukan (EBT). Semasa kuliah ia selalu memprioritaskan studi. Ketika ada waktu luang barulah ia melakukan agenda di Lab. EBT, melakukan riset untuk ide-ide baru dengan teman-temannya terkait perkembangan laboratorium dan dunia renewable energy.
Rizky sadar bahwa gelar tersebut bukan hanya sebuah pengakuan, tetapi juga sebuah kewajiban untuk terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Ia pun bertekad untuk terus belajar dan berkontribusi seoptimal mungkin di masa yang akan datang.
Baca juga : PT Pupuk Kaltim Percayakan Uji Kompetensi di ITN Malang
“Pencapaian ini memberi saya dorongan lebih untuk terus meningkatkan diri, baik di bidang akademis maupun profesional. Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan dampak yang baik di komunitas dan industri yang saya minati, serta memberi inspirasi kepada orang lain,” tuntas mahasiswa yang pernah menjadi asisten Lab. EBT ITN Malang ini. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)