Bakti Desa Teknik Sipil, Satu Langkah Kecil untuk Keselamatan
Bakti Desa Teknik Sipil ITN Malang Satu Langkah Kecil untuk Keselamatan. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kabupaten Malang kerap memakan korban. Hal ini membawa keprihatinan mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Melalui program bakti desa, mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS), ITN Malang membuatkan palang pintu perlintasan kereta api di Desa Jatirejoyoso, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada pertengahan Juni 2023 lalu.
Program tersebut juga merupakan pengabdian kepada masyarakat sebagai implementasi dari tri dharma perguruan tinggi. Sebelum bakti desa mahasiswa melakukan survei ke lokasi. Informasi adanya perlintasan tanpa palang pintu mereka dapatkan dari sesama mahasiswa yang tinggal dekat lokasi tersebut. Setelah survei, di hari berikutnya sekitar 20 mahasiswa Teknik Sipil S-1 ITN Malang bergotong royong memasang palang pintu kereta api.
Baca juga : Inovasi Campuran Aspal Spectra Bawa Pulang Dua Juara
“Kami membaca berita tingginya angka kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Khususnya di Kabupaten Malang. Karena mungkin pengendara tidak mengetahui saat kereta api akan melintas. Jadi kami berinisiatif membuatkan palang pintu perlintasan kereta api,” ujar I Putu Sugiantara, koordinator kegiatan saat ditemui di ruang rumas ITN Malang Selasa (25/7/2023).
Mahasiswa Teknik Sipil S-1 ITN Malang membuat palang pintu perlintasan kereta api di Desa Jatirejoyoso, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)
Palang pintu perlintasan kereta api terbuat dari baja hollow yang di cat, dengan panjang sekitar 2-2,5 meter. Material baja dipilih karena lebih awet. Selain itu juga praktis dan mudah dipasang.
“Palang pintunya sederhana dan manual. Tapi sangat dinantikan oleh warga sekitar untuk menjaga keselamatan pengendara yang melintas. Bersyukur karena sudah ada dua warga yang bersedia menjaga untuk buka tutup palang pintu,” lanjut mahasiswa semester 6 ini.
Menurut Putu, warga sekitar sangat mensupport bakti desa. Terbukti selama kegiatan mereka mendapat konsumsi dari warga. Pihak desa juga merespon dengan baik. Apalagi pengerjaan, dan penyerahan palang pintu ke warga dilakukan dengan cepat dalam satu hari.
Baca juga : Bina Desa Aktari 2023, Mahasiswa Teknik Kimia Olah Potensi Desa Pesanggrahan
“Dari program bakti desa harapan kami bisa memfasilitasi desa dengan kebutuhan tepat. Memang selama ini yang diinginkan pihak desa dan warga adanya palang pintu perlintasan kereta api dapat mengurangi angka kecelakaan. Sesuai dengan tema Satu Langkah Kecil untuk Keselamatan,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)