ITN Malang Kukuhkan Guru Besar Pertama Teknik Industri
Profesor Dr. Ir. Julianus Hutabarat, MSIE, (kanan) menyerahkan buku pidato ilmiah pengukuhan guru besar kepada Ketua Senat, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, IPU, ASEAN Eng. (Foto: Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Profesor Dr. Ir. Julianus Hutabarat, MSIE resmi dikukuhkan sebagai guru besar Bidang Keilmuan Teknik Industri. Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Senat, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, IPU, ASEAN Eng, pada Rapat Terbuka Senat Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang), pada Rabu (06/03/2024) di Aula Kampus 1 ITN Malang.
Dengan gelar tersebut, maka Prof. Julianus menjadi guru besar pertama dalam bidang teknik industri, dan menjadi guru besar ke-9 di ITN Malang. “Saya (alumni) angkatan 80 dari Teknik Industri ITN Malang, dan alhamdulillah menjadi guru besar pertama teknik industri,” tutur Prof. Julianus kepada awak media usai acara.
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST, MT, Ph.D., dalam sambutannya menyatakan, gelar profesor merupakan suatu pencapaian yang luar biasa bagi seorang dosen. Butuh perjuangan, konsistensi dan persistensi untuk mendapatkannya, dengan membangun reputasi di bidang penelitian, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat. Harapannya, pencapaian ini bisa memotivasi para dosen ITN Malang untuk dapat mencapai prestasi serupa.
“Saat ini, ITN memiliki 20 orang dosen yang menduduki jabatan fungsional lektor kepala. Pimpinan ITN Malang berkomitmen untuk mengawal dan mensupport ke-20 orang dosen ini agar dapat memenuhi kewajiban dalam menunaikan tugas tridharma. Harapannya, 2 tahun ke depan akan ada dosen yang memenuhi persyaratan dan siap diajukan menjadi guru besar. Sehingga tahun 2026 akan ada paling tidak 10 guru besar baru di ITN Malang,” jelas rektor.
Baca juga : Pernah Jadi Recording, Ini Profil Julianus Hutabarat Profesor Bidang Keilmuan Teknik Industri ITN Malang
Rektor menambahkan, sebagai kampus teknik, ITN Malang menghadapi tantangan dan kesempatan yang luas dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hadirnya guru besar menjadi kekuatan baru untuk dapat terus bergerak maju di tengah persaingan dan tantangan perguruan tinggi.
Pencapaian ini menjadi titik awal bagi Prof. Julianus dan civitas akademika untuk semakin bersemangat dalam bekerja, memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa, mengembangkan keahlian bidang ilmu masing-masing demi mewujudkan ITN Malang sebagai perguruan tinggi yang bereputasi.
Kompak: Ketua Senat, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, IPU, ASEAN Eng; Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST, MT, Ph.D., dan Profesor Dr. Ir. Julianus Hutabarat, MSIE, foto bersama dengan jajaran senar ITN Malang. (Foto: Humas ITN Malang)
“Selamat kepada Prof. Julianus Hutabarat, semoga semakin sukses kedepan. Semua sivitas akademika ITN Malang siap bersinergi, bersama-sama membangun ITN Malang. Dengan pencapaian ini Prof. Julianus semoga semakin berkontribusi untuk memajukan ITN Malang,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional (P2PUTN), Ir. Kartiko Ardi Widodo, MT., mengatakan, dengan mencermati track record Prof. Julianus, P2PUTN yakin Prof. Julianus akan mampu menularkan energi positif bagi kemajuan ITN Malang dan masyarakat luas.
“Sebagia seorang pendidik yang tekun, dengan semangat tinggi tanpa memperdulikan usia, Prof. Julianus mampu memperjuangkan gelar guru besar. Pastinya dengan keilmuan ini beliau memiliki tugas yang tidak ringan, dengan tantangan berbasis industri 4.0 dan 5.0, dan hilirisasi diberbagai sektor,” katanya.
Kartiko menambahkan, adanya sistem strategi yang digunakan dalam meningkatkan proses bisnis akan mempermudah memecahkan masalah. Yakni quality, cost, delivery, safety, morale, dan environment yang akan membuat industri semakin aman, nyaman, efektif dan produktif.
Baca juga : Guru SMA Nasional Malang jadi Wisudawan Terbaik Magister Teknik Industri ITN Malang
“Semoga resource (sumber daya) ITN Malang, para guru besar, sivitas akademika semakin berguna bagi masyarakat luas. Saya menegaskan, meski terdapat banyak keterbatasan namun tidak menyurutkan langkah ITN Malang bersama P2PUTN untuk berlari senyejajarkan diri dengan perguruan tinggi lainnya,” Kartiko menyakinkan. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)