Back

Mahasiswa Teknik Mesin Teliti Sandblasting Penghilang Karat pada Besi dan Logam

Muhammad Zidan Rozaqi lulusan terbaik Teknik Mesin S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI), ITN Malang pada wisuda ke-71 tahun 2024. (Foto: Aqil/Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Industri manufaktur di Indonesia semakin maju dan berkembang. Berbagai peralatan manufaktur semakin memperingan pekerjaan dalam sebuah pabrik. Untuk memperlancar operasional, maka peralatan perlu dijaga kebersihannya. Selain itu peralatan yang bersih dan baik juga akan menjaga kualitas produk, memperpanjang umur peralatan, menjaga keselamatan kerja dan lain sebagainya.

Menurut Muhammad Zidan Rozaqi peralatan dari logam atau besi yang baik adalah bersih dari kotoran seperti debu, karat dan pengotor lainnya, serta memiliki kekasaran permukaan yang merata. Namun, ada kalanya ditemui permukaan logam yang kotor. Kondisi ini bisa dibersihkan dengan beberapa cara, seperti dengan larutan asam, menyikat dengan kawat, atau dengan cara sandblasting. Sandblasting adalah menyemprot logam dengan partikel padat seperti pasir sebagai zat abrasi.

“Sandblasting adalah metode penghilang karat. Metode ini kemudian saya angkat dalam penelitian tugas akhir di teknik mesin,” kata Muhammad Zidan Rozaqi yang akrab disapa Zidan.

Muhammad Zidan Rozaqi merupakan lulusan terbaik Teknik Mesin S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) pada wisuda ke-71 tahun 2024. Zidan mengangkat judul “Analisa Wettability dan Kekasaran Permukaan Baja St 37 dengan Perlakuan Sandblasting Menggunakan Pasir Besi dengan Variasi Waktu”.

Menurutnya, metode sandblasting akan lebih cepat dan efisien membersihkan atau mengupas lapisan yang menutupi suatu objek (karat), biasanya terjadi pada logam atau besi, dengan menggunakan partikel pasir khusus. Sebenarnya metode ini diadaptasi dari teknologi yang umumnya digunakan oleh perusahaan di bidang minyak dan gas, industri, atau fabrikasi.

Baca juga : Hampir Tak Bisa Race di Mandalika, Berikut Cerita Mahasiswa ITN Malang di Shell Eco Marathon

“Saya menganalisanya dari ukuran pasir besi, dan pengaruh waktu penyemprotan pada kekasaran material,” imbuh pemilik IPK 3.44 ini.

Pendekatan eksperimental dalam studi sandblasting ini melibatkan pengujian kekasaran permukaan dan wettability untuk menentukan kekasaran dan kemampuan basah dari permukaan baja ST 37 yang telah mengalami proses sandblasting, dengan menggunakan parameter yang sudah ditentukan sebelumnya.

Muhammad Zidan Rozaqi (memakai kacamata) bersama tim dan Mobil Nagapasa saat mengikuti Shell Eco Marathon (SEM) Asia-Pacific & the Middle East 2023 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, NTB. (Foto: HMM S-1 ITN Malang)

Zidan memakai pasir dengan tiga jenis ukuran, 50, 80, dan 100 mesh, dan variasi waktu penyemprotan 30, 60, dan 90 detik. Dari masing-masing penelitian diperoleh hasil terbaik pada ukuran pasir 50 mesh, dengan waktu penyemprotan 90 detik.

“Semakin kecil ukuran atau mesh-nya maka semakin kasar, dan semakin kasar gesekan semakin cepat waktunya,” kata putra dari pasangan Handoko dan Inin Erniyawati.

Dari pengujian tersebut Zidan ingin mengetahui keefektifan teknologi sandblasting khususnya material abrasif pasir besi. Manfaat lainnya adalah mempersingkat pengerjaan sandblasting, set up mesin sekali dapat digunakan untuk berbagai proses, mempunyai profil pengikisan lebih merata, dan mudah dikerjakan.

“Waktu magang saya magang di perusahaan jembatan. Jadi besi untuk jembatan tidak boleh karatan, maka sangat dibutuhkan sandblasting pada materialnya. Sandblasting bukan hanya penghilang karat, tapi juga membersihkan partikel-partikel kotoran sebelum material dicat agar bisa tahan lama,” cerita Zidan yang dalam skripsinya dibimbing oleh dosen Gerald Adityo Pohan, ST., M.Eng dan Dr, Eko Yohanes Setyawan, ST., MT.

Alumnus SMKN 1 Pungging Mojokerto ini kuliah di ITN Malang atas dorongan dari kakaknya. Pasalnya di perusahaan tempat kerja sang kakak banyak alumnus dari ITN Malang. Zidan menambahkan, saat semester 7 ia hampir mengambil cuti karena kendala dalam hal dana. “Sempat mengajukan cuti, tapi ditolak oleh prodi. Alasanya saya sudah semester akhir, jadi mendapat bantuan untuk UKT bisa dicicil,” ungkapnya.

Baca juga : Mesin Otomasi Industri Menarik Mahasiswa Mesin Berkunjung ke PT Yakult

Selama kuliah Zidan juga aktif berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Mesin S-1 (HMM). Bahkan dia pernah ikut Shell Eco Marathon (SEM) Asia-Pacific & the Middle East 2023 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, NTB. Sebagai Road Management, UART Nagapasa Teknik Mesin S1 ITN Malang.

“Paling berkesan ikut Shell Eco Marathon 2023. Saya bertugas mengatur dokumen dan keuangan. Mencari sponsor baik dari luar, maupun dari alumni. Pengalaman mengatur administrasi dan tim agar kompak sangat menantang bagi saya. Apalagi mobil harus memenuhi standar, jadi saya selalu koordinasi dengan manajer tim,” ujarnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023