Pebiliar ITN Malang Juara 3 Tournament 9 Ball Pelajar & Mahasiswa 2023
Wahyu Putra Sanjaya, mahasiswa Teknik Sipil S-1, ITN Malang sabet Juara 3 Tournament 9 Ball Pelajar & Mahasiswa 2023, Three Brothers Billiard, Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Wahyu Putra Sanjaya, mahasiswa Teknik Sipil S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) sabet Juara 3 Tournament 9 Ball Pelajar & Mahasiswa 2023. Diadakan oleh Three Brothers Billiard, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu (09/7/2023). Turnamen non juara ini diikuti 64 peserta dari kota dan kabupaten se-Jawa Timur, seperti dari Jember, Kediri, Malang, Jombang, Surabaya dan lain-lain.
Pada debut pertamanya meraih juara, Wahyu bermain lima kali. Masing-masing, pada babak penyisihan 64 peserta, kemudian mengerucut menjadi 32 peserta, lalu 16 peserta, sampai pada babak semifinal 8 peserta. Pada semifinal ia bermain dua kali hingga memperebutkan posisi ketiga.
“Turnamen ini bertujuan untuk menjaring atlet-atlet biliar Jawa Timur, serta mengeratkan ikatan silaturahmi. Jadi kemarin yang menang empat besar semua dari kalangan mahasiswa,” ujarnya saat ditemui di kampus 1 ITN Malang, Rabu (12/7/2023)
Menurut mahasiswa angkatan 2019 ini, lawan paling berat ketika memasuki 8 besar melawan pebiliar asal Kediri. Saat itu posisi skor Wahyu tertinggal 3-1. Padahal untuk kemenangan pertandingan harus mengantongi 4 kali kemenangan. Sementara saat 3 besar Wahyu berhasil mengalahkan mahasiswa asal Universitas Kristen Petra Surabaya. Namun ia juga harus mengakui kekalahan saat melawan Universitas Muhammadiyah Jember sebagai juara 2.
“Alhamdulillah saya bisa comeback 4-1. Memang saat itu lawannya merupakan atlet biliar. Sebenarnya secara pukulan saya kalah. Tapi saya masih unggul dalam mengelola emosi. Jadi emosi lawan saya permainkan dengan permainan bola, hingga akhirnya dia tidak sabaran,” ungkapnya.
Baca juga : Richard Elber Barends Atlet Karate ITN Malang Juara 1 Karate Piala Panglima Divif 2 Kostrad
Ketertarikan Wahyu dalam dunia biliar sejak ia duduk di bangku SMP. Menurutnya olahraga biliar sangat mengasikkan. Biliar atau bola sodok merupakan olahraga yang masuk dalam kategori cabang olahraga konsentrasi. Melansir wikipedia, olahraga ini sangat membutuhkan ketahanan dan pemahaman mental yang benar serta harus ditunjang oleh kemampuan fisik yang prima agar mampu berprestasi lebih tinggi dan stabil.
Wahyu Putra Sanjaya, mahasiswa Teknik Sipil S-1, ITN Malang unjuk kebolehan saat bertanding di turnamen biliar di Sidoarjo, Jatim. (Foto: Istimewa)
Dalam permainannya, biliar dimainkan di atas meja dengan peralatan dan peraturan khusus. Permainan biliar terbagi dari beberapa jenis, antara lain jenis Carom, English Billiard dan Pool. Dapat dimainkan secara perorangan maupun tim.
“Olahraga ini memang lebih mengedepankan konsentrasi, kontrol emosi, dan adrenalin. Dengan memperkuat kecakapan akurasi, teori-teori, dan lain-lain,” lanjutnya.
Olahraga indoor ini memiliki manfaat bagi tubuh yang jarang diketahui. Seperti, meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh, meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan kecerdasan, menghilangkan stres dan mengelola emosi, serta membentuk otot.
Di Indonesia sendiri olahraga biliar belum menjadi olahraga rumah. Pasalnya meja biliar lumayan mahal dan membutuhkan tempat yang luas, serta biliar adalah permainan sosial yang membutuhkan lawan untuk bermain. Maka, arena biliar menjadi alternatif tempat yang pas untuk olahraga sekaligus berkumpul.
Baca juga : Mahasiswa PWK ITN Malang Best Video Profil Duta Pariwisata Jawa Timur 2023
“Memang harga meja biliar lumayan mahal, puluhan hingga ratusan juta. Saran saya sih, sewa saja. Per jamnya di Kota Malang rata-rata maksimal 35 ribu rupiah, itu malam hari. Kalau siang hanya hanya 25 ribu rupiah. Ini masih terjangkau oleh mahasiswa,” kata Wahyu. Mahasiswa asal Jombang ini juga bekerja sampingan disalah satu rumah biliar di Kota Malang. Bahkan dari tempat kerjanya saat turnamen Wahyu disponsori dengan stik biliar berbahan carbon fiber.
Wahyu memberikan saran bagi pemula yang ingin mencoba olahraga biliar untuk sabar dalam berlatih. Karena olahraga ini membutuhkan waktu lama untuk bisa mahir. ”Latihannya sendiri seperti memukul satu bola berulang-ulang sampai hafal teknik memukul. Kelancaran latihan bergantung kemampuan motorik masing-masing,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)