Tim Mahasiswa Teknik Kimia ITN Malang Raih Prestasi di International Article Writing Competition 2024
Tim mahasiswa Teknik Kimia S-1 ITN Malang meraih prestasi di International Article Writing Competition 2024. (Foto: Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Tim mahasiswa Teknik Kimia S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) meraih Juara 2 Penulisan Artikel Bidang Teknik pada 1st International Article Writing Competition (1st IAWC) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Kolaborasi Dosen Lintas Negara (CeL KODELN), CeL Malaysia, dan Stichting Azzam Aliyah Suriname. Mereka adalah Veronica Putri Iswono, Dio Ajeng Oktavian, Dewi Retnowati, Vinsen Alexander Marsen, dan Faishal Ahmad Dinnastyar.
Kegiatan ini merupakan rangkaian International Conference (2nd Icon MC), International Community Service and Dies Natalis Cel Kodeln 4th di Bali, 30 Agustus – 1 September 2024 lalu. Perlu diketahui bahwa CeL KODELN beranggotakan dosen-dosen dari berbagai disiplin ilmu, sehingga pada kegiatan 1st IAWC ada beberapa kategori bidang ilmu untuk nominasi International Article Writing Competition.
Baca juga : PPK Ormawa ITN Malang Siap Bersaing di Abdidaya 2023
Menurut Veronica Putri Iswono ketua tim, mengikuti International Article Writing Competition menjadi upaya mereka untuk memiliki publikasi berskala internasional dari hasil Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) tahun 2023 lalu. Pada PPK Ormawa mereka membuat pupuk organik gel yang digali dari potensi sumber daya alam Desa Sumberejo, Kota Batu.
“Pada PPK Ormawa kemarin kami ada tiga topik (agenda) yang dilakukan. Bedanya di event ini kami hanya mengangkat satu topik saja, yakni di pupuk gelnya. Tujuannya untuk publikasi kegiatan PPK Ormawa di skala internasional,” kata Veronika saat dihubungi lewat sambungan whatsapp beberapa waktu lalu.
Tim PPK Ormawa, Teknik Kimia S-1 ITN Malang saat mengikuti Abdidaya Ormawa 2023 di Universitas Jember (Unej). (Foto: Istimewa)
Tim mahasiswa Teknik Kimia ini mengangkat judul Gel-Based Multinutrient Fertilizer From Waste Monoculture Fermentation Process. Menurut Vero, mengacu pada kegiatan PPK Ormawa mereka berusaha menciptakan teknologi baru dalam bidang pupuk. Pasalnya disaat suatu daerah mengalami curah hujan tinggi, maka penyerapan pupuk tidak maksimal karena terbawa air hujan. Sehingga perlu diciptakan teknologi baru untuk mengatasi permasalah tersebut.
Pupuk organik gel merupakan hasil pupuk organik cair yang diubah dari wujud cair menjadi gel yang diproduksi secara alami. Pupuk organik gel ini adalah material tambahan yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan hara dalam tanaman. Sumber pupuk organik gel tidak jauh berbeda dengan pupuk organik cair. Dimana bahan pembuatan pupuk organik gel dapat diperoleh dari limbah sisa hasil pertanian, industri UMKM, limbah pabrik yang tidak memiliki nilai jual seperti limbah sayuran, limbah whey keju, dan molasses.
Baca juga : Dosen dan Mahasiswa Teknik Kimia ITN Malang Raih Prestasi International Article Writing Competition di Bali
Mereka melakukan penelitian dengan membandingkan antara gel dan bahan pengental mana yang efektif untuk menyimpan pupuk lebih lama saat diaplikasikan. Ada tiga bahan yang digunakan sebagai pengental yakni, aquakeeper hydrogel, carbopol – 940, dan tepung tapioka.
“Dari beberapa percobaan dengan hasil yang berbeda-beda dapat disimpulkan bahwa produk pupuk organik gel yang berhasil melalui tahap uji dan layak diaplikasikan pada tanaman adalah dengan campuran aquakeeper. Karena akan menghasilkan viskositas yang tepat dan mudah diterapkan untuk tanaman,” jelasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)