Back

Seminar Nasional ITN Malang Mengkaji Signifikansi Sinergitas Era Digital 5.0 dengan Sustainable Green Technology

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, saat menyapa peserta Seminar Nasional ITN Malang.


Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional (ITN Malang) menggelar seminar nasional tahunan dari dua fakultas sekaligus. Yakni Semsina (Seminar Nasional Teknik Sipil dan Perencanaan) dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), dan Seniati (Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi di Industri) dari Fakultas Teknologi Industri (FTI), pada Sabtu (09/12/2023).

Wakil Rektor 3 ITN Malang, Dr. Hardianto, ST., MT., mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak atas segala upaya yang telah dikerahkan dalam pelaksanaan Semsina dan Seniati yang diselenggarakan secara daring lewat zoom meeting, dan disiarkan secara langsung di platform Youtube ITN Malang Official.

“Kami berharap kegiatan ini dapat memberi kontribusi signifikan terhadap sinergitas di era digital 5.0, dalam teknologi hijau berkelanjutan di Indonesia,” ujar Hardianto, dalam sambutannya.

Pembukaan seminar nasional ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Dalam sambutannya Wagub Jatim ini menyapa segenap sivitas akademika ITN Malang dan seluruh peserta seminar. Ia mengungkapkan dukungannya terhadap kegiatan seminar nasional, dan melihatnya sebagai upaya untuk mengubah pola hidup masyarakat ke arah sustainable development yang berwawasan lingkungan.

“Kita harus mereorientasi pola pikir kita bahwa pembangunan berwawasan hijau kedepannya justru menjadi potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan. Salah satunya lapangan kerja yang tercipta akan semakin besar, serta mencegah malapetaka ekonomi,“ paparnya.

Baca juga : Wicha Power Bank Wireless yang Ramah Lingkungan Buatan Mahasiswa Teknik Elektro ITN Malang

Lebih lanjut ia mengungkapkan, era digital 5.0 ini juga menyoal tentang bagaimana perkembangan teknologi membuat ecological footprint manusia semakin terbatas. Dimana semua orang mampu berkegiatan secara ekonomi, sosial, tanpa berdampak terlalu besar pada lingkungan hidup, seperti teknologi sensor misalnya.

Sementara itu ketua panitia seminar, Dr. Maria Christina Endarwati, ST., MIUEM mengatakan, kegiatan seminar bertujuan mensinergikan teknologi dengan pembangunan di segala sektor. Seminar nasional diikuti 132 peserta dari Malang Raya, dan berbagai daerah dari seluruh Indonesia, seperti Jakarta, bahkan ada yang dari Papua.

Peserta zoom meeting Seminar Nasional ITN Malang.

“Dari sini diharapkan akan semakin kuat sinergi yang dibangun di semua sektor. Seperti bagaimana melibatkan teknologi dalam perencanaan kota. Contohnya sistem transportasi dengan transit oriented development (TOD) seperti di Jakarta. Moda transportasi satu terhubung dengan moda yang lainnya,” ungkapnya.

Seminar nasional yang bertajuk Sinergitas Era Digital 5.0 dalam Pembangunan Teknologi Hijau Berkelanjutan menghadirkan tiga keynote speaker yang satu diantaranya dari internal kampus. Mereka adalah Muhammad Yusef Tiansyah, SE., M.MT., Perekayasa Madya Lab TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) Badan Riset dan Inovasi Nasional. Satriyo Krido Wahono, Ph.D., Head of Research Center for Food Technology and Processing of BRIN. Serta Dr. Ir. Agustina Nurul Hidayati, MT., yang merupakan Dosen Prodi PWK S-1 ITN Malang.

Melalui penelitiannya, Muhammad Yusef Tiansyah SE., MMT., mengusung kontribusi teknologi modifikasi cuaca (TMC) terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) sektor listrik dan air minum. Serta mendukung produksi energi terbarukan.

“TMC merupakan teknologi murah. Dua banding sepuluh dengan penyemaian hujan buatan menggunakan pesawat. Kemudian dapat menambah curah hujan sebesar 20 hingga 30 persen,” papar Yusef.

Sementara Satriyo Krido Wahono Ph.D memaparkan adaptasi dalam menghadapi industri 4.0 dan society 5.0, fokus utama revolusi industri 4.0, shorten time to market, increase flexibility dan boost inefficiency. Menurutnya, era society 5.0 penolakan terhadap industri, yaitu manusia sebagai pusat teknologi. Ia juga menjabarkan pekerja saat ini diharapkan memiliki skill abad 21, diantaranya cara berpikir, bekerja, sarana bekerja, dan cara hidup.

Baca juga : Ikut Peduli Terhadap Kualitas Air Sungai Brantas, ITN Malang Dukung Brantas Project Clean Industry Initiative

Sebagai pembicara terakhir Dr. Ir. Nurul Hidayati MT mengusung transformasi ekonomi-infrastruktur berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045. Ekonomi Indonesia pasca covid-19 dianggap sebagai wake up call akan pentingnya transformasi ekonomi.

“Untuk mempercepat transformasinya beberapa hal bisa kita lakukan. Investasi dan perdagangan luar negeri, industri dan pariwisata, ekonomi maritim, ketahanan pangan, dan ekonomi sirkular,” terang Dosen Prodi PWK ITN Malang ini. (Rini Anjarwati/Internship Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023