Back

Seratus Pendekar PSHT datangi ITN Malang

ITN Malang menjadi tuan rumah latihan gabungan PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) antar kampus, Minggu (23/02/2020). (Foto: Yanuar/humas)


Malang, ITN.AC.ID — Sebanyak seratus Pendekar PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) mendatangi Kampus 2 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Para pendekar dari berbagai kampus di Malang ini mengadakan latihan gabungan antar kampus di lapangan basket Kampus Biru, Minggu (23/02/2020).

Menurut Fuji Setiawan, Ketua UKM PSHT ITN Malang, ada 15 komisariat PSHT yang mengikuti latihan gabungan. Antara lain UM, UB, Unisma, UMM, Polinema, STT Malang, STIA Malang, Stitospol, Unmer, Unikama, UIN Malang, IKIP, Unitri, Polbantan, dan ITN Malang.

“Kampus 2 ITN Malang dipandang strategis untuk latihan. Selain memiliki tanah lapang luas, ada juga lapangan basket dan lapangan sepak bola, lingkungannya juga asri dengan banyak pepohonan,” terang Fuji.

 

Sekitar seratus pendekar PSHT berlatih di lapangan kampus 2 ITN Malang. (Foto: Yanuar/humas)
Sekitar seratus pendekar PSHT berlatih di lapangan kampus 2 ITN Malang. (Foto: Yanuar/humas)

 

Menurut mahasiswa Teknik Informatika semester 6 ini, kegiatan latihan gabungan untuk mempererat persaudaraan biasa dilakukan bergilir dari komisariat (kampus) ke komisariat. Latihannya sendiri meliputi pemanasan, penyamaan gerakan, dan sabung (latihan tanding).

Dikatakan Aldi Risaldi, Wakil Ketua UKM PSHT ITN Malang, latihan gabungan selain mempererat silaturahmi juga diharapkan bisa memperkaya teknik dan skill siswa agar bertambah. Pelatih biasanya dari warga masing-masing komisariat.

Baca juga: Pesilat Putri ITN Malang Raih Juara 1 Nasional di Yogyakarta

“Warga yang menjadi pelatih mempunyai ciri khas masing-masing dalam melatih, seperti tendangan tepat atau sasaran tepat,” kata Aldi, yang telah pemilik sabuk putih.

Dalam PSHT ada beberapa tingkatan kepemilikan sabuk. Mulai dari awal masuk siswa akan memakai sabuk warna hitam, kemudian berturut-turut merah muda, hijau, putih kecil, dan putih besar yang biasanya berbahan kain mori.

Untuk siswa yang mengikuti latihan gabungan di ITN Malang mayoritas adalah pemilik sabuk merah muda dan hijau. Seperti halnya Nola Putri, mahasiswa semester 7 UIN Malang ini masih menyandang siswa dengan sabuk warna merah muda. Keinginan berlatih silat sebenarnya sudah lama. Tapi baru mendapat ijin dari orang tuanya saat Nola semester 7.

“Baru diijinkan orang tua (berlatih). Inipun karena saya pernah dijahili orang saat di jalan, jadi dengan ikut PSHT ingin bisa menjaga diri sendiri,” jelas Nola. Ia pun senang bisa berlatih di kampus 2 ITN Malang karena lingkungannya yang sejuk sehingga sangat cocok untuk berlatih. (mer/humas)

Baca juga: Medali Emas Pertama Reva Nabila Putri untuk Kampus Biru ITN Malang

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023