Back

PWK ITN Malang Ajak Anggota GFSRD India Kunjungi Pujon Kidul

Ida Soewarni, ST, MT, dosen PWK ITN Malang (tengah berjilbab kuning), dan Kepala Desa Pujon Kidul Udi Hartoko (berkalung masker) foto bersama dengan rombongan GFSRD di Kantor Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. (Foto: Istimewa)


Malang, ITN.AC.ID – Desa Wisata Pujon Kidul dengan aspek kelembagaan, dan kondisi ekosistem desa yang terjaga menjadi daya tarik bagi anggota Global Forum for Sustainable Rural Development (GFSRD) India. Kedatangan GFSRD yang terdiri dari perguruan tinggi, NGO (Non-Governmental Organization / Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan pemerintahan desa diundang oleh Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.

Rombongan PWK ITN Malang yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, serta GFSRD diterima langsung oleh Kepala Desa Pujon Kidul Udi Hartoko, di Kantor Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang beberapa waktu lalu. Rombongan PWK ITN Malang ke Pujon Kidul untuk sharing mengenai kondisi sebelum dan pasca Pujon Kidul menjadi desa wisata mandiri. 

Menurut Ida Soewarni, ST, MT, dosen PWK ITN Malang yang mendampingi rombongan, Pujon Kidul sendiri awalnya memiliki permasalahan sampah yang luar biasa. Dari sisa-sisa sayuran hasil panen. Pujon Kidul juga memiliki sumber mata air bersih, namun belum terkelola secara baik. Kalau dibiarkan begitu saja, akan menjadi kotor. Bertemunya sampah dan air ini berpotensi mencemari lingkungan. Belum lagi banyak warganya yang menjadi tenaga kerja ke luar negeri.

Baca juga : Datangkan Pembicara dari India, ITN Malang Gelar Hybrid International Conference on Sustainable Rural Development

“Dari permasalahan-permasalah tersebut akhirnya Kepala Desa Pujon Kidul, Udi Hartoko mengajak anak muda di desa tersebut untuk mulai berbenah memperbaiki desa. Awalnya Pak Lurah kesulitan (mengajak warga), makannya dia secara langsung memberi contoh ke pemuda desa. Bagaimana mengelola sampah dan lainnya,” cerita Ida saat ditemui di Kampus 1, ITN Malang beberapa waktu lalu.

Dr. Ir. Agustina Nurul Hidayati, MT, dosen PWK ITN Malang (depan) mendampingi salah satu rombongan GFSRD melihat hasil UMKM, Desa Pujon Kidul. (Foto: Istimewa)

Sehingga, sekarang Pujon Kidul menjadi desa yang berkembang, dengan potensi wisata pertanian, dan peternakan. Tanaman sayur seperti kubis, wortel, kentang dan lain-lain menjadi andalan desa. Sementara, hasil susu sapi perah selama ini disuplai ke KUD Pujon. 

Desa di Indonesia sebagai desa sustainable rural tourism menjadi contoh yang menarik bagi desa-desa yang sekarakter. “Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia memiliki desa-desa yang sudah berhasil mengembangkan potensi yang dimiliki. Maka, ketika ada kegiatan internasional kita ajak tamu untuk mengunjungi desa tersebut,” imbuh Ida. Perlu diketahui PWK ITN Malang telah berhasil menggelar Hybrid International Conference on Sustainable Rural Development, pada Juni 2022 lalu.

Rombongan PWK ITN Malang dan GFSRD juga mengunjungi Cafe Sawah Pujon Kidul. Keindahan lokasi Cafe Sawah memadukan tempat wisata instagramable dengan suasana alam, serta dilengkapi dengan sajian kuliner khas pedesaan.

“Masyarakat juga bisa menjual hasil bumi di sana, dengan harga yang terjangkau. Sistem manajemen keuangannya juga bagus. Kami (PWK) ingin menunjukkan bahwa di Malang ada sistem pembangunan berkelanjutan dari sebuah desa. Yang berkembang dengan kondisi ekosistem terjaga dengan baik,” tandas Ida. 

Baca juga : Pertegas Batas Kelurahan, ITN Malang Digandeng Pemkab Lamongan

Dengan kesuksesan tersebut, sekarang Desa Pujon Kidul memiliki berbagai penghargaan. Seperti Desa Wisata Agro Terbaik 2017 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa), Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2018 Kementerian Pariwisata, Anugerah DesaWisata 2021 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Serta masih banyak lainnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023