Progres Kerjasama, FTSP ITN Malang dan Desa Batangan Persatukan Persepsi dalam Membangun Desa
Rombongan FTSP ITN Malang saat di DMPD Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan. Dekan FTSP ITN Malang Dr Ir Hery Setyobudiarso M.Sc (duduk, empat dari kiri) bersama Ketua PMD (duduk, dua dari kiri). (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Persamaan persepsi adalah keharusan. Dari sinilah akan diperoleh cara pandang yang sama dalam membangun sebuah desa. Persamaan persepsi juga dilakukan oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dengan Pemerintah Desa Batangan, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan dalam membangun Desa Batangan.
Dekan FTSP ITN Malang Dr Ir Hery Setyobudiarso M.Sc menyatakan, persamaan resepsi dengan pemerintah desa perlu dilakukan untuk merancang aktivitas program atas kerjasama FTSP dengan Desa Batangan, Tanah Merah, Bangkalan. Kunjungan FTSP ke Desa Batangan Jumat (15/7/2022) lalu sekaligus membawa perwakilan lima prodi di lingkungan FTSP ITN Malang.
“Sifatnya ini kan bagi kami adalah pengabdian untuk pembangunan bangsa dan negara. Dimana prioritas utama mereka untuk mewujudkan pembangunan desa,” ujar Hery saat ditemui di Kampus 1 ITN Malang, Senin (18/7/2022).
Baca juga : Lirik Potensi Desa Kemantren, ITN Malang Siap Terjunkan KKN Tematik
Sebelumnya, FTSP ITN Malang dengan Pemerintah Desa Batangan telah menjalin MoU pada Maret 2022 lalu, yang ditandatangani oleh Dekan FTSP ITN Malang Dr Ir Hery Setyobudiarso M.Sc, dan Kepala Desa Batangan H. Zaini. Dengan konsep hubungan kemitraan untuk menyelenggarakan program pengembangan desa. Ruang lingkup kerjasamanya adalah melakukan pengembangan kelembagaan dalam bidang SDM, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, mengembangkan iptek untuk meningkatkan daya saing lembaga dan kesejahteraan masyarakat desa, serta implementasi merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).
Dikatakan Hery, nantinya lima prodi FTSP akan ikut berperan aktif. Dalam kurun waktu sampai Oktober 2022 FTSP sudah bisa menelurkan draf usulan pembangunan yang menjadi jargon desa. Kerjasama ini juga didukung oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bangkalan.
“DPMD berharap kami kedepan juga bisa bekerja sama dengan desa-desa lain selain Desa Batangan. Untuk saat ini (menurut DPMD) yang dibutuhkan desa adalah pemetaan desa, dan pengembangan wilayah potensi desa,” lanjutnya.
Kerjasama FTSP ITN Malang dengan Desa Batangan juga menarik minat bagi Desa Alas Rajah, Kabupaten Blega, Bangkalan. Desa yang memiliki bumi perkemahan dan agrowisata yang dikelola BUMDesa Alas Musim ini juga memiliki keinginan yang sama untuk berkolaborasi dengan ITN Malang. “Kunjungan kemarin berkembang, karena ada Desa Alas Rajah, Kecamatan Blega, Bangkalan juga menginginkan kerjasama. Ada usulan FTSP membangun di Alas Raja tahun depan. Mereka menginginkan konsep desa wisata,” ungkap Hery bersemangat.
Baca juga : Kedaireka ITN Malang Serahkan 14 Unit Reaktor Hidroponik ke RW 7 Tirta Rona Tlogomas
Menurut dosen Teknik Lingkungan ini, FTSP dalam konsep desa wisata akan turut mengkaji, menganalisis sumber daya yang ada, merencanakan dan merancang rencana pembangunan wisata. Dengan melibatkan lima prodi yang masing-masing akan memiliki kajian sendiri-sendiri. Seperti, analisis kajian potensi wilayah oleh prodi PWK, menjawab permasalahan air bersih dan persampahan oleh teknik lingkungan, peta desa dan peta lingkungan pembangunan wisata dilakukan oleh teknik geodesi, dan sebagainya.
“Kami menampung itu (keinginan kerjasama). Seperti kami sampaikan, ini sebagai wujud pengabdian masyarakat. Nanti juga akan melibatkan mahasiswa sebagai program MBKM. Mahasiswa bisa melakukan kegiatan akademik, praktek kerja maupun magang, yang akan kami ramu dalam program KKN Tematik,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)