Potret Lulusan, Pusat Karir ITN Malang Sosialisasi Tracer Study
Ahmad Fahmi, S.T, M.T, Ketua Pusat Karir IKA UM memberikan sosialisasi “Upaya Peningkatan Isian Tracer Study dan Rancangan Strategis” di ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Pusat Karir Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengadakan sosialisasi “Upaya Peningkatan Isian Tracer Study dan Rancangan Strategis”. Diikuti oleh semua program studi di lingkungan ITN Malang sebagai upaya mendukung kebutuhan data alumni untuk mengukur kinerja dan luaran perguruan tinggi.
Kepala Pusat Karir ITN Malang, Ir. I Wayan Mundra, MT, menyatakan, tracer study (penelusuran alumni) diperlukan untuk pemeringkatan indeks kinerja utama (IKU) perguruan tinggi. Maka, perlu adanya memantapkan tim tracer study, sehingga kegiatan-kegiatan yang akan datang dapat dilaksanakan dan target bisa tercapai.
“Gunanya untuk mendukung kebutuhan data pemeringkatan perguruan tinggi pada indek kinerja utama. Salah satunya dari lulusan. Kami (pusat karir) melakukan stracer study dengan melibatkan program studi, karena prodi lebih dekat dengan alumninya,” kata Mundra, Jumat (09/9/2022).
Ada beberapa daftar pertanyaan dalam tracer study. Seperti waktu tunggu (lama alumni memperoleh pekerjaan setelah kelulusan), kesesuaian jurusan dengan pekerjaan, kesesuaian pekerjaan dengan gaji, studi lanjut, bila berwirausaha maka posisinya sebagai apa, dan lain sebagainya.
Baca juga : Campus Hiring Pusat Karir ITN Malang, Bantu Rekrutmen PT Smoore
“Harapannya kedepan hasil tracer study akan meningkat. Tentunya, kalau hasilnya sudah ada kami bisa mengevaluasi. Menjadi masukan untuk program studi, masukan untuk kurikulum, program kerja. Sehingga, rencana-rencana pengembangan (akademik) lebih realistis,” jelasnya.
Sementara itu Ahmad Fahmi, S.T, M.T, Ketua Pusat Karir IKA UM mengatakan, untuk melakukan tracer study perlu menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Seperti, memfasilitasi alumni dengan informasi lapangan pekerjaan, hiring and recruitment, job faire, dan webinar. “Sehingga harapannya mereka akan hadir mengikuti acara-acara tersebut. Di sanalah kita bisa memberikan angket untuk mengisi tracer study,” tuturnya.
Menurut Fahmi akrab disapa, tracer study cocok untuk lulusan satu, dua tahun. Dengan diadakannya berbagai acara akan mereka merasakan manfaatnya. Mereka akan hadir karena membutuhkan pekerjaan atau ingin pindah tempat kerja. Bisa juga dengan menyelenggarakan sosialisasi program studi lanjut, dengan membuka konsultasi atau peluang beasiswa.
Pastinya tidak semua alumni bekerja di perusahaan. Sebagian mungkin akan merintis usaha atau berwirausaha. Bagi yang berwirausaha bisa difasilitasi dengan menghadirkan pemateri sukses dalam berwirausaha. Sehingga mereka termotivasi untuk mengembangkan wirausaha tersebut. Yang terpenting mereka merasakan manfaat kegiatan, setelah itu baru diberi angket.
Baca juga : Tips dan Trik Pilih Pekerjaan Tepat Sesuai Isu Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0
“Kita bisa memotret lulusan satu atau dua tahun lalu. Mereka setelah lulus, enam bulan lekas dapat kerja atau tidak? Gaji UMR-kah, dan lain-lain. Dari sini kita bisa mengevaluasi bahwa lulusan program studi dapat terserap ke dunia kerja, studi lanjut, atau ke wirausaha. Ketiga ini harus kita potret,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)