Capai Herd Immunity, dan Persiapkan Kuliah Luring, ITN Malang Adakan Vaksinasi Covid-19
Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, (kanan) dan Direktur RSIA Mawar, dr. Raymond Ferdinand Runtu, Sp.Pk., MBA, memperlihatkan naskah MoU yang telah ditandatangani. (Foto: Yanuar/humas)
Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang melaksanakan vaksinasi covid-19 bagi civitas akademika dan umum. Bertepatan dengan Hari Pahlawan, menjadikan semangat bagi kampus Biru untuk mencapai herd immunity (Kekebalan kelompok). Vaksinasi dosis pertama dan kedua jenis sinovac ini merupakan bagian dari kerjasama antara ITN Malang dengan RSIA Mardi Waloeja Rampal (Mawar) dengan target 250 peserta.
Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, dan Direktur RSIA Mawar, dr. Raymond Ferdinand Runtu, Sp.Pk., MBA, di Auditorium Kampus 1 ITN Malang, Rabu (10/11/2021).
Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, menyatakan, mendukung dan turut mensukseskan program pemerintah terpenuhinya vaksinasi untuk masyarakat. Apalagi, menurut rektor semester depan ITN Malang berencana akan melakukan perkuliahan tatap muka. Khususnya bagi mahasiswa yang melakukan kegiatan laboratorium.
“Tentu saja dengan anjuran pemerintahan, bawah setiap warga negara harus divaksin. Dan, ternyata masih ada dari mahasiswa kami kesulitan mendapatkan kesempatan vaksinasi. Ini juga sebagai persiapan kami untuk menyongsong pertengahan semester depan untuk melakukan kuliah offline. Khususnya bagi mahasiswa kami yang melaksanakan kegiatan laboratorium,” terang Prof Lomi akrab disapa.
Prof Lomi menambahkan, PPKM Kota Malang saat ini masih berada di level 2, namun begitu terkait perkuliahan Kampus Biru mengikuti aturan dari pemerintah.
Baca juga : Antusias, Tenaga Pendidik dan Kependidikan ITN Malang dapatkan Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua
“Waktu itu kan kondisi juga naik turun. Saat kami memutuskan kuliah online, ternyata keluar kebijakan boleh (offline) tapi 50 persen. Dengan posisi kota Malang yang sekarang sudah level 2 ini, kami berharap nanti menjadi level 1. Secara pasti semester depan kita lakukan (offline). Tapi tetap melihat kebijakan walikota, gubernur, dan kementerian. Misalkan peluang 50 persen, kita bisa melaksanakan dengan baik ya akan kita lakukan,” bebernya.
Sementara untuk kerjasama dengan RSIA Mawar Prof Lomi berharap, tenaga pendidik dan kependidikan ITN Malang bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di RSIA Mawar. “Kerjasama tidak berhenti sampai di sini. Kami membutuhkan pelayanan medis, apalagi dalam kondisi pandemi. Nanti, mudah-mudahan ketahanan imunitas tubuh kita menjadi lebih baik. Sehingga bisa melaksanakan tugas dengan baik pula,” harap Prof Lomi.
Upaya ITN Malang menciptakan herd immunity diapresiasi oleh Direktur RSIA Mawar, dr. Raymond Ferdinand Runtu, Sp.PK., MBA. Dimana target pemerintah untuk vaksinasi sampai akhir tahun harus mencapai 70 persen. “Data sementara kami baca dari media sudah mencapai 60 persen untuk dosis pertama,” kata dr. Raymond.
Untuk itu RSIA Mawar melakukan pelayanan vaksinasi ke ITN Malang dengan membawa tim medis lengkap. Mulai tim medis, tim IT, bagian injeksi, dan tim yang akan mengawasi jika terjadi efek samping.
Baca juga : Senam Perdana di Masa Pandemi, Optimisme di Ujung Asa
“Kami akan datang kembali ke ITN untuk melakukan vaksin ke 2. Minimal 2 minggu atau maksimal 4 minggu ke depan. Kami juga siap memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi civitas ITN. Saat ini RSIA Mawar telah memiliki fasilitas laboratorium yang cukup lengkap dengan peralatan dari Cina dan Jerman,” tandasnya. (me/Humas ITN Malang)